13. The chaos

2.7K 325 30
                                    

Jay membuka matanya saat merasakan sinar matahari di wajahnya. Tapi kasur lembut, udara sejuk dan selimut tebal itu seakan gak mengizinkan Jay buat bangun dan memulai hari.

Sudah lama Jay gak pernah tidur senyenyak ini semenjak Jay kehilangan kedua orangtua angkatnya. Rasanya sangat nyaman.

SRET!

Jay memaksa tubuhnya untuk duduk, memorinya mengingatkan Jay pada kejadian semalam.

Dipecat, diusir, Sunghoon, anak-anak Treasure dan orang itu.

"I-ini dimana?" Jay menatap sekelilingnya.

Sebuah kamar bernuansa putih dan sedikit aksen hitam. Sangat rapi, bersih dan wangi. Tipikal kamar orang kaya yang luasnya gak ada lawan.

Jay turun dari kasur empuk nan besar itu, saat itulah Jay baru sadar kalo....

JAY GAK PAKE CELANA!?

"A-apa–" lidahnya kelu.

Aliran dingin mulai menjalari punggung dan perut Jay, takut dan kaget. Jay gak inget apa-apa setelah ketemu orang itu semalam.

Dengan kemeja besar dan tanpa tanpa bawahan... apa Jay sudah kehilangan kehormatannya? Apa gak ada yang tersisa lagi sekarang?

Kakinya melemas seperti jelly. Air matanya jatuh tanpa Jay minta.

"Nichol..."

***

🕓15.34

Bugh!

Bugh!

Sunghoon berkali-kali memukul stir mobilnya dengan kesal. Rambutnya yang biasa tertata rapi itu kini berantakan, bahkan penampilan Sunghoon pun berantakan. Terdapat kantung mata di wajahnya.

Semalam, Sunghoon keluar karena Jay gak balik-balik dari ngambil goput. Tapi ternyata Jay gak ada.

Sunghoon nyari-nyari Jay seperti orang kesetanan. Frustasi dan khawatir. Sunghoon takut Jay terluka karena ia membuka rekaman cctv kantornya dan melihat segerombolan anak muda mengejar Jay entah kemana.

"Bego! Bego! Bego!" Sunghoon gak berenti memaki dirinya sendiri.

Gak peduli lagi dengan laporan yang dia kerjakan semalam, gak peduli omelan sang ayah yang sejak tadi meneror teleponnya. Yang Sunghoon pikirkan sekarang itu cuma keberadaan Jay. Keadaan Jay.

Sekarang udah mulai sore, tapi Jay belum juga ketemu. Sunghoon khawatir bukan main.

"Jungwon?" Dari kejauhan, Sunghoon ngeliat postur tubuh Jungwon yang baru aja keluar dari sebuah gang.

Penampilannya gak jauh beda dari Sunghoon, berantakan. Bahkan lebih ngeri karena Sunghoon ngeliat bercak darah dibaju dan sebagian wajahnya, jangan lupa dengan ekspresi Jungwon yang menyeramkan. Seakan bisa membunuh siapa aja yang dia temui.

Jungwon ngendarain motornya menuju ke arah Sunghoon datang, dia gak menyadari keberadaan Sunghoon di mobil putih itu. Tapi Sunghoon bisa melihat dengan jelas gurat kemarahan dari matanya.

Sunghoon kembali melajukan mobilnya, melewati gang dimana Jungwon keluar tadi. Matanya membulat saat melihat pemandangan mengerikan disana.

Penuh darah, bahkan Sunghoon bisa mencium aroma amis dari jarak sejauh ini. Orang-orang disana tergeletak dengan penuh darah dan luka.

Why Me? || Sub!Jay✓Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora