uang SPP

165 13 2
                                    

Beberapa tahun sebelumnya

Hari berjalan begitu cepat padahal baru saja kemarin beomgyu rebahan di kamar sambil main tiktok sekarang sudah senin saja, membuatnya malas untuk menjalani hari, tau sendirilah hari Senin adalah hari yang paling dibenci semua orang termasuk beomgyu, bangkit dari tempat tidur ya pemuda itu segera mengambil handuk lalu membersihkan dirinya dari dosa-dosanya. Selesai mandi ia segera mendirikan solat, setelah itu ia memakai seragam sekolahnya.
Beomgyu berjalan menuju meja makan, sesampainya disana ia melihat sang kakak yang sudah siap untuk bekerja, ia sedikit heran dengan penampilan kakaknya yang tak seperti biasanya, hari ini entah kenapa kakaknya terlihat begitu rapih, padahal biasanya ia hanya mengenakan kaos oblong dan celana jeans sobek-sobek, tapi kali ini berbeda. Yeonjun terlihat menggunakan Hoodie hitam dan celana jeans yang rapi, rambutnya yang terlihat mengkilap dan bau parfum yang begitu menyengat di tubuhnya, padahal biasanya beomgyu hanya mencium bau ketiak yang begitu menjijikan.

"Tau gue ganteng, tapi gausah gitu juga ngeliatinya" ucap yeonjun yang masih fokus pada acara makannya sedangkan beomgyu hanya mencibir julid.

"Cih besok juga jadi jamet lagi lu" ucapnya seraya mendudukan pantatnya di atas kursi lalu melahap nasi goreng buatan kakaknya.

"Sembarangan banget Lo ngatain Abang sendiri jamet!" Protes yeonjun.

"Emwang Lo jwamwet" ucapnya dengan mulut penuh.

"Dih kalo gue jamet terus Lo apaan? Cabe-cabean?"

"Dih enak aja, gue good boy kalo Lo harus tau" ucapnya penuh percaya diri.

"Good boy mana yang bolos sekolah demi nontonin emak-emak senam" beomgyu hanya cengengesan dengan wajah tanpa dosa, membuat yeonjun memutar bola matanya malas meladeni adiknya yang aneh itu.

"Eh bang kemaren Bu jisoo nanyain uang spp gue yang belum dibayar" yeonjun langsung menghentikan acara makannya, ia baru ingat bahwa adiknya ini nunggak uang SPP selama satu bulan.

"Maafin gue ya Gyu, gue belum ada duit, tapi Lo tenang aja, nanti gue usahain kok" ucap yeonjun meyakinkan adiknya, beomgyu tak tega melihat raut wajah sedih dari kakaknya ini, ia tau yeonjun sudah bekerja keras untuknya

"Gausah dipikirin bang, gak papa kok gue gak bayar uang SPP, gak papa gue dikeluarin dari sekolah kan gue bisa bantuin Lo kerja" ucapnya.

"Ngomong apa Lo?" Yeonjun dibuat kesal karena ucapan adiknya ini, apa-apaan tadi berhenti sekolah? Dia pikir semudah itu bekerja?
"Terus selama ini gue kerja buat apa kalo Lo sampe putus sekolah? Kalo Lo mau kerja yaudah kerja aja sendirian gue gak mau bantuin!

Lo pikir segampang itu kerja Gyu? Berat Gyu, makanya gue mau Lo sekolah yang tinggi biar jadi orang sukses biar gak kaya gue sekarang Gyu" omelnya sedangkan beomgyu hanya menunduk merasa bersalah, ia hanya kasihan kepada kakaknya ia tau kakaknya pasti lelah.

"Gue cuma kasian ngeliat Lo cape Mulu bang" ucapnya dengan nada rendah.

"Itu kewajiban gue Gyu, sebagai seorang ayah sekaligus ibu, gue punya tanggung jawab yang besar sama Lo, capek atau enggaknya itu urusan gue.

Rasa capek ini bakalan kebales kalo gue ngeliat Lo sukses Gyu" beomgyu terharu mendengar penuturan kakaknya, ia sangat bangga menjadi adik dari seorang Choi yeonjun yang sangat bertanggung jawab, memilih tak membahas hal itu mereka segera menghabiskan makanannya dan bersiap untuk pergi ke tempat tujuan masing-masing.

Abang [Yeongyu]Where stories live. Discover now