BAB 20. HARI PERNIKAHAN.

351 16 0
                                    

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Menjelang hari pernikahan

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Menjelang hari pernikahan. Di satu ruangan yang terpisah. Kayla terlihat begitu cantik dengan gaun pengantin yang dipakainya. Duduk di depan cermin. Kayla nampak seperti boneka yang sangat cantik dan indah. Dengan riasan wajah yang membuatnya semakin cantik. Rambutnya sengaja tergerai. Ditutupi oleh kerundung berenda warna putih. Matanya berkedip saat menatap pantulan dirinya di cermin.

"Sebentar lagi waktunya akan tiba..." Ujar seorang gadis yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan Kayla.

Sendirian di sana tanpa adanya seorang teman. Beberapa kenalan Kayla sempat datang untuk melihat bagaimana penampilan sang pengantin, sebelum pada akhirnya mereka meminta berfoto dan mengucapkan selamat atas pernikahan yang akan dilangsungkan Kayla dengan Noah.

Tangan Kayla terangkat, menyentuh dadanya. Seharusnya ia merasa bahagia saat dirinya sebentar lagi akan menikah. Tersenyum seperti mempelai wanita pada umumnya. Tapi, tidak bagi Kayla. Perasaannya hampa. Tidak ada kebahagiaan. Tidak ada keyakinan dalam hati Kayla untuk menikahi laki-laki yang dulunya sangat dicintainya itu.

Semuanya pudar saat Kayla mencintai Ethan. Saat dirinya terbelenggu oleh cinta Ethan yang menyesatkan. Tapi, semua itu telah lenyap juga dalam hidupnya. Tak ada lagi kata cinta.

Kayla meraih ponselnya yang berdering. Betapa terkejutnya ia saat melihat nama Ethan tertera di layar ponselnya. Segera diangkatnya dan menempelkannya di dekat telinga.

"E-than..." Panggil Kayla, lemah. Berusaha untuk tidak terisak saat mengucapkan nama Ethan yang sangat ia rindukan.

"Hey, kau sedang menunggu waktu upacara pernikahan dimulai?" Tanya Ethan. Suara laki-laki itu tampak tenang.

Kayla menjawab dengan gumanan kecil.

"Bagaimana perasaanmu?"

Kayla tersenyum kecut. "Kau sungguh-sungguh menanyakan itu padaku, Ethan?"

"Maafkan aku, Kayla... Untuk yang terakhir kalinya, aku benar-benar minta maaf padamu."

"Sudah cukup Ethan. Aku tidak peduli dengan apapun yang kau katakan lagi. Sebaiknya kau urus pernikahanmu sendiri dan jangan hubungi aku lagi." Kayla terisak. Ia menguap air mata yang jatuh dengan punggungg tangannya. "Aku tidak mau melihatmu lagi, Ethan. Aku sangat membencimu..."

THE POSSESSIVE BASTARDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora