Part 13

31 14 0
                                    

Youngjo datang bersama Keonhee, Youngjo berdiri didepan Hwanwoong. Keduanya terlihat saling merindukan.

"Baiklah,karena semuanya sudah berkumpul. Ayo bicara." Ucap Jaemin.

~~
Part 13

"Ada sesuatu yang ingin kami tunjukan pada kalian berdua"ucap Jaemin.

Seoho dan Jeno memberikan foto yang mereka dapatkan saat pergi ke club, dan tak lupa rekaman suara yang diambil oleh Jeno. Setelah melihat foto dan rekaman itu Hwanwoong  dan Youngjo terkejut.
Youngjo terlihat marah dan kesal sampai mengepalkan tangannya dengan erat.
Dia tak menyangka jika wanita yang dia pikir baik dan tulus padanya ternyata berbuat hal buruk di belakangnya.

"Aku pergi dulu." Youngjo membawa foto yang diberikan Seoho dan pergi menemui Seunghee. Dia harus menyelesaikankan semuanya dengan wanita itu.
Hwanwoong menatap kepergian Youngjo dengan sedih. Dia tahu Youngjo terlihat marah dan kecewa saat melihat foto-foto Seunghee dengan pria lain.

"Kau baik-baik saja Hwanwoong?" Tanya Dongju.

"Aku baik-baik saja. Aku hanya terkejut dengan apa yang aku lihat. Youngjo juga pasti sangat terkejut dengan semua ini, dia terlihat sangat marah."

"Biarkan Youngjo menyelesaikan urusannya dengan wanita itu, sekarang sebaiknya kita pulang. Kau harus istirahat."

"Iya, ayo pulang."

Selama perjalanan pulang Hwanwoong terus memikirkan Youngjo, apa yang terjadi sekarang? Apa Youngjo baik-baik saja? Saat sampai dirumah dia melihat sebuah mobil yang terlihat tak asing untuknya. Mobil itu mirip dengan mobil Dongheon, apa sekarang Dongheon ada dirumahnya?

Hwanwoong melihat Dongheon yang baru saja keluar dari mobil dan tersenyum padanya. Ini pertemuan pertamanya dengan Dongheon sejak dia menikah 6 bulan lalu. Dan Hwanwoong merasa bingung dan terkejut, kenapa Dongheon datang ke rumahnya?

Sementara itu, Youngjo tiba di rumah Seunghee dan menemui gadis itu. Seunghee yang melihat Minho datang tersenyum dan memeluk pria tampan itu tanpa tahu jika rahasianya selama ini sudah terbongkar.

"Youngjo kau datang? Kau rindu padaku ya?"

"Tak ada yang ingin kau katakan Seunghee?"

"Memangnya aku harus mengatakan apa?"

"Kau menyembunyikan sesuatu dariku?"

"Tidak ada. Selama ini aku terus menunggumu dan merasa sangat sedih. Tapi ini sudah 6 bulan, dan akhirnya kau menjadi milikku lagi. Aku sangat senang."

"Senang? Bukannya merasa sedih karena kau tidak bisa bebas lagi? Apa kau selama ini senang sudah membodohi aku dan menghianatiku? Ku pikir kau itu gadis yang baik dan tulus padaku, tapi ternyata kau tak lebih dari sekedar memanfaatkan aku untuk kesenanganmu. Senang punya atm berjalan yang tampan dan bodoh seperti aku?"

"Kau itu bicara apa sebenarnya aku tak mengerti."

"Jangan pura-pura tak tahu, aku sudah tahu semuanya." Youngjo memberikan foto-foto Seunghee saat di bar. Dan juga rekaman Jeno dengan temannya Moon. Seunghee menggigit bibirnya, dia tak boleh ketauan begini. Bisa-bisa Youngjo benar-benar meninggalkannya.

"Itu semua bohong Youngjo,  pasti ada yang menjebakku."

"Lucu sekali, kau tetap pura-pura tak bersalah setelah ada bukti seperti ini. Padahal aku tulus padamu, tapi kau hanya memanfaatkan aku seperti ini."

"Itu karena kau sangat membosankan. Kau selalu menolak setiap kali ku ajak bercinta, dengan banyak alasan menyebalkan. Aku tak suka pria kaku sepertimu tapi aku tak bisa meninggalkanmu begitu saja. Kau selalu membelikanku banyak barang yang aku mau, dan aku akhirnya mencari pelampiasan di bar. Jika saja kau mau melakukannya denganku aku tak akan melakukannya dengan pria lain." Youngjo terluka dengan ucapan Seunghee padanya. "Berikan aku kesempatan Youngjo, aku akan merubah sikapku. Aku akan jadi kekasih yang baik."

"Sudah berapa banyak pria yang menyentuhmu? Belasan atau puluhan?"

"A aku."

"Kau pikir aku akan menerimamu lagi setelah tahu apa yang kau lakukan dibelakangku selama ini? Kau sudah kotor Seunghee, dan aku tak bisa memaafkanmu. Aku juga tak mungkin mengenalkanmu yang sudah berkencan dengan banyak pria pada orang tuaku. Mulai sekarang kita akhiri hubungan kita, aku tak bisa memaafkan dirimu."

"Terserah, aku juga muak denganmu. Kau bukan satu-satunya pria kaya didunia ini, kalau mau pergi ya pergi saja."

Youngjo pergi meninggalkan Seunghee dengan mobilnya. Sementara Seunghee terlihat kesal karena atm berjalannya sudah pergi.

"Sialan, ini semua gara-gara koki sialan itu. Awas saja aku pasti akan membalasmu. Kau pikir kau siapa berani mengambil milikku."

Sementara itu, Hwanwoong dan Dongheon sedang berbincang di teras rumah Hwanwoong.

"Hwanwoong, apa kabar?"

"Kabarku baik, kau sendiri."

"Aku juga baik. Maaf karena pergi begitu saja. Harusnya aku tak melakukannya. Aku terlalu kecewa dan tak bisa menerima kau akan menikah dengan orang lain dan bukannya denganku. Harusnya aku tetap disini dan percaya padamu, bukannya pergi seperti pengecut."

"Tidak. Harusnya aku yang minta maaf padamu. Aku tak bisa menolak perjodohan itu, padahal sudah ada kau disisiku."

"Andai saja dulu aku berani mendatangi orang tuamu pasti sekarang kita yang menikah. Bagaimana dengan kau dan suamimu?"

"Entahlah, hubungan kamu jadi rumit sekarang."

"Apa itu artinya aku masih punya kesempatan untuk dekat denganmu lagi?"

"Aku masih menikah dengan Youngjo. Jika yang kau maksud dekat itu sama seperti hubungan kita sebelumnya, aku tidak bisa. Tapi jika dekat dalam artian kita berteman, tentu saja kita bisa."

"Itu terdengar lebih baik dari pada aku harus menjauh darimu." Hwanwoong dan Dongheon tersenyum.

Youngjo sampai di rumah Hwanwoong dan melihat Hwanwoong bersama Dongheon yang terlihat sedang berbincang. Hal itu membuat mood Youngjo semakin buruk, ditambah mereka terlihat akrab. Akhirnya Youngjo memutuskan untuk kembali ke rumahnya.

Sudah pukul 12 malam, tapi Youngjo belum bisa tidur. Bukan karena penghiatan Seunghee padanya, tapi karena dia melihat Hwanwoong yang tersenyum pada orang lain. Dan Youngjo tahu jika dia adalah mantan kekasih Hwanwoong, Dongheon. Youngjo merasa dadanya begitu sesak dan sakit. Dia pergi ke halaman belakang rumahnya untuk menenangkan diri.

Dia teringat saat pertama kali berbincang dengan Hwanwong disana sebelum mereka menikah. Nyonya Jane yang kebetulan terbangun karena merasa haus melihat pintu halaman belakang yang terbuka. Dia melihat sang putra yang terlihat sedang melamun, dia tahu putranya sedang tak baik-baik saja.

"Youngjo."

"Ibu."

"Ada apa? Mau bercerita?"

Youngjo mengangguk dan menceritakan semuanya pada sang ibu, termasuk tentang Hwanwoong.

"Saran ibu, sebaiknya kau perbaiki hubunganmu dengan Hwanwoong. Cari tahu perasaan Hwanwoong yang sebenarnya padamu, supaya kau bisa memutuskan seperti apa pernikahanmu nanti kedepannya. Jangan berpikir buruk dulu, agar kau tak menyesal. Tapi yang pertama yang harus kau lakukan adalah meyakinkan perasaanmu sendiri. Bagaimana perasaanmu padanya, setelah itu kau bisa putuskan apa yang akan kau lakukan."

Youngjo mengigat kembali masa-masa pernikahannya dengan Hwanwoong. Dia mulai terbiasa dengan Hwanwoong, dan semua hal tentang pria manis itu. Dan dadanya yang sering kali berdebar kencang setiap bersama Hwanwoong membuatnya semakin yakin tentang perasaannya. Dan dia akan mempertahankan pernikahannya dengan Hwanwoong.

"Terima kasih ibu, aku tahu apa yang akan ak lakukan sekarang."
Youngjo memeluk ibunya dengan erat.

Tbc.

Love by married RavnWoong Ver.Donde viven las historias. Descúbrelo ahora