Prolog.

5 0 0
                                    

Farhan Putra Adiyatma, anak bungsu dari pasangan Marissa Adiyatma dan Rio Adiyatma. Farhan mempunyai dua Kakak perempuan yang sangat amat Farhan Sayangi. Farhan terlahir sebagai anak laki laki terakhir setelah Bunda nya mempunyai dua anak perempuan yang sangat cantik.

Farhan hanya mempunyai satu teman, teman yang selalu mengintili nya kemana mana. Mereka sudah berteman sejak mereka masih di Taman Kanak Kanak, dan yang betah dengan Farhan hanya dia, Alfino Yafico.

Alfino Yafico, laki-laki dengan kumis tipis nya ini sangat di idam-idam kan wanita di sekolahnya. Fino berbeda dengan Farhan, Fino memiliki sifat yang angkuh dan tidak tersentuh, berbeda dengan Farhan yang bersifat Ramah, Lemah dan Lembut.

Mereka menduduki bangku kelas 12 di Garuda Internasional HighSchool. Farhan menempati kelas 12 IPS 1 dan Fino berbeda, Ia menempati kelas 12 IPA 2. Fino sendiri hanya mempunyai Farhan, karena setiap orang yang ingin mendekati atau ingin berteman denganya pasti langsung disuguhi oleh ledekan Farhan dan mulut pedasnya Fino.

Fino tidak memiliki kekasih. Farhan tau, bukan tidak memiliki kekasih, hanya saja teman nya yang satu ini masih gagal move on. Perempuan yang tidak sengaja bertemu dengan Fino dua tahun yang lalu. Sayang seribu sayang, perempuan itu memiliki kekasih, dan Fino tidak akan merebut cinta pertama nya itu dari pacarnya. Farhan sampai saat ini hanya bisa geleng geleng kepala melihat tingkah Fino yang hanya bisa mengawasi First Love nya dari jauh.

Mereka kini sedang berjalan berdampingan menuju ke arah parkiran, jam pulang sekolah sudah bel sejak 40 menit yang lalu, Mereka sengaja keluar kelas terlambat, karena kalau keluar saat sedang bel pasti ramai, dan Mereka benci berdesak desakan. Farhan memakai jaket boomber nya sambil mengunyah cireng yang Ia beli dikantin tadi. Sedangkan Fino mata tajam nya menatap sebuah Objek yang Ia pandang remeg sedari tadi.

"Han," Panggil Fino.

Farhan menoleh saat dipanggil, Ia mengikuti arah pandang temanya itu. Sedetik kemudian Ia terkekeh pelan, menggelengkan kepala nya sambil menaiki kuda besi nya yang berwarna putih itu, "Makin keliatan murahanya."

Fino tersenyum simpul. Mereka menertawakan Morra, mantan kekasih Farhan. Mereka berpacaran hanya dua bulan, itu juga karena Farhan kasian melihat Morra yang memohon mohon untuk menerima cinta nya. Seiring berjalan nya waktu, Morra sering mengilang tanpa kabar, dan Farhan tidak pernah ambil pusing masalah itu, Ia bahkan tidak peduli Morra kemana dan dimana. Sampai suatu ketika saat Farhan dan Fino sedang singgah di salah satu Cafe di Bandung, Mereka sedikit terkejut dengan kehadiran Morra dengan seorang Pria yang mereka tahu usianya sudah Kepala empat. Detik itu juga, Farhan memutuskan hubungan dengan Morra.

Yang mereka lihat kini, Morra sedang berciuman dengan salah satu adik kelas yang Fino tahu itu dari kelas 11 IPA 3. Bahkan laki-laki yang sedang mencumbu Morra pernah terkena skandal obat-obat terlarang.

"By the way, lo disuruh kerumah dulu sama Bunda. Kangen katanya," Ujar Farhan sambil memakai helm nya.

Fino mengangguk, mulai menaiki kuda besi nya itu, saat keluar dari gerbang sekolah, matanya tak sengaja menatap Perempuan yang Ia pantau dari jauh selama ini sedang berpelukan mesra dengan pacarnya. Ia tersenyum dibalik helm nya, setelah itu menambah kecepatan motornya, hatinya seperti di cabik-cabik melihat pemandangan itu.

.
.
.
.
.






9.52 am.

Erste LiebeWhere stories live. Discover now