2. Rumah dan Pemilik

114 16 26
                                    

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

Seolah 8 tahun itu dilekang waktu, dilahap habis-habisan sampai aku tak mengira bahwa kini sudah berada di hadapan tempat yang selalu kuhindari selama ini.

Aku tak menyangka tahun demi tahun yang kulewatkan diluar sana begitu terasa singkat saat tungkai ku kembali berjalan kemari, melewati jalan-jalan yang terlampau tak asingnya, suasana yang sudah dipahami hatiku, hingga rasa ingin memutar tubuh dan berlari sejauh mungkin dari sini.

Namun alangkah disayangkan, aku si kerdil dunia ini tak akan pernah bisa berbuat apa pun selain menghadapinya kembali.

"Kak!" Aku tersentak sejenak ketika suara itu menegurku, kulihat Chaewon yang sudah siap membuka pintu, menatapku dengan gusar.

"Kenapa?" Chaewon menghela napas, sepertinya ia tahu bahwa aku melamun sejak tadi, dan tahu apa yang sedang kupikirkan.

"Kak Yeonjun masih anggota keluarga disini, jangan mikir yang aneh-aneh." tukasnya.

Aku hanya bungkam, sejujurnya lubuk hatiku tak mengindahkan ucapannya. 

'...masih anggota keluarga disini.'  Benarkah itu? Kata-kata itu membuat hatiku teriris, karena kenyataannya...

aku bukanlah bagian dari keluarga ini.

Ya, benar. Itulah kebenarannya, kenyataan pahit yang selalu menampar-nampar hatiku selama bertahun-tahun. Kisah yang ku curahkan pada guratan gambar komik, sesungguhnya sebuah kisah nyata tentang diriku sendiri. 

Tentang aku yang bukan siapa-siapa di rumah ini, tentang aku yang tak pernah mempunyai tempat berpulang, dan aku yang selalu mendambakan apa yang berada diatas awan sana. 

Benarkan ada sebuah rumah yang dapat kusinggahi? Layaknya kisah dalam cerita komik One Piece, dimana adanya rumah-rumah dibalik awan-awan gembil itu?

Mimpi si karakter utama dalam komik ku, tentang ia yang ingin terbang menjelajah langit, nyatanya itu mimpiku sendiri yang begitu mustahil dan tak masuk akal. Akan tetapi kucurahkan segalanya didalam goresan-goresan tiap pena yang kugunakan untuk membentuk sebuah karakter dalam cerita, ku gambar satu persatu harapanku sembari mengharapkan adanya rumah yang utuh untuk kupulangi.

Aku tahu, pada akhirnya itu hanyalah anganku saja. Dan tak akan pernah mengubah bahwa aku bukan siapa-siapa disini. Di rumah, maupun dunia ini.

Chaewon membuka pintu, masuk ke dalam diikuti aku yang berjalan di belakangnya.

"Bunda! Papa! Kak Yeonjun udah dateng!" suaranya heboh saat memasuki ruang tamu sembari membawa sekantung plastik es krim.

Selangkah demi selangkah aku mulai maju, menampakkan diriku yang sudah sekian lamanya hilang dari keberadaan.

Kuangkat pandanganku dan melihat 3 orang berusia berbeda telah memandangku dengan tatapan beragam.

Bunda, dari sirat matanya yang sendu itu bisa kulihat binar kebahagiaannya.

RUMAH PULANG [YEONJUN x SAKURA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang