part 33

28 35 2
                                    

"Rain... Maafkan tante selama ini. Maaf tante pergi saat kamu dan saudara saudara kamu tersiksa, maaf tante menyembunyikan rahasia sebesar ini sama kamu." ujar Zora dengan mata memerah

Rain mengerutkan kening nya. Ia tak mengerti dengan apa yang Zora katakan."apa maksud tante?" tanya Rain dengan tatapan bingung.

"Sebenarnya tante menyimpan rekaman saat Chaline di bunuh. Saat Chaline di bunuh tante merekam semua itu di handphone lama tante." pernyataan Zora membuat Rain menatapnya tak percaya.

"J-jangan bercanda tante... Jadi tante mempunyai rekaman nya?" tanya Rain lagi.

Zora mengangguk."iya. tante menyimpan rekaman itu sampai saat ini."

Senyuman Rain merekah."tante... Apa tante mau bantu Rain?" tanya Rain dengan wajah berharap.

"Tante akan membantu kamu selagi tante mampu." kata Zora.

"Tolong bantu Rain tante, bantu Rain untuk membuktikan kejahatan Gissela di depan polisi. Tolong jadi saksi atas kematian ibu tan..." mohon Rain dengan tangan yang menyatu di depan dada.

Zora menatap Rain dengan tatapan bersalah."Apa saja yang sudah ia lakukan terhadap kalian?"

"Dia jahat tante... Dia selalu mukul Rain saat Rain kecil, dia selalu buat bang Varo kena masalah. Dia juga pernah nuduh kak Reina enggak enggak."

"J-jadi sekarang kamu dan kedua saudara kamu di perlakukan seperti itu oleh Gissela?" tanya Zora, Rain pun mengangguk.

Mereka bertiga termasuk Fernando kini berapa di sebuah ruangan khusus yang hanya berisi beberapa sofa, meja  saja. Di tambah Ruangan itu sangat tertutup.

"Iya tante... Mama gissela selalu nuntut Rain untuk dapatin nilai seratus... Mama Gissela juga selalu bikin kak Reina sama bang Varo di marahi sama papa... Tolong bantu Rain tante.. Cuman tante yang bisa nolongin Rain sekarang." Rain memohon dengan sorot mata penuh harapan.

Zora menghela nafasnya membuat Rain merasa khawatir."bukan tante tidak mau Rain... Tapi kamu tau sendiri bagaimana licik nya Gissela? Dia bisa saja membalikan fakta dan kita lah yang akan kena imbas nya."

"Rain tau tante... Tapi apa salah nya kita mencoba? Rain juga akan menceritakan hal ini sama kak Reina dan bang Varo... Rain yakin mereka pasti punya suatu cara untuk ini semua."

Senyuman tipis terbit di kedua sudut bibir Zora, ia mengenggam kedua tangan Rain dengan tatapan mata hangat."kamu tidak perlu khawatir... Tante akan bantu kamu, apa rencana mu?" tanya zora.

Rain mengangguk, ia mengeluarkan handphone nya dan menelpon seseorang

.......
"iya kak... Kakak masih punya rekaman nya kan? kita coba hari ini rencananya... Gue sama tante Zora bakal ke kantor polisi dulu... Kakak siapkan aja semua bukti bukti nya. Ceritakan juga rencana kita sama bang Varo."

"Iya... Gue punya semua rekaman nya di laptop gue, lo tenang aja. Selagi lo ngelakuin rencana nya dengan baik semua bakal baik baik aja, gue juga bakal beritahu bang Varo sekarang."

Tut
Panggilan telepon Reina matikan sepihak.

Rain menatap Zora dan Fernando bergantian. dia menghela nafas nya.

"Apa kalian siap?" tanya Rain dengan wajah yakin.

Keduanya mengangguk mantap.

"Lets go." ujar Rain, dia bangkit dari duduknya dan dengan penuh keyakinan dia berjalan di iringi Fernando dari belakang.

Zora pergi dengan supir pribadi nya, Fernando dan Rain pergi dengan motor mereka masing masing .

Ketiga nya pergi dengan tujuan yang sama yaitu kantor polisi.
.......

Strong Man [End]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz