{3}

55 4 0
                                    

Pa memandangi wajah Pak guru Kavin sembari mengepalkan tangannya. Ingin sekali rasanya Pa berlari ke arah pria itu lalu mencabik-cabik mukanya. Pa membayangkan apa yang telah guru ini perbuat pada kakaknya sampai dapat menyebabkan kakaknya meninggal.

"Kamu!"

Pa tersadar dari lamunan emosinya saat pria yang ia pandangi sedari tadi tiba-tiba menunjuk dirinya.

"I-iya Pak?"

"Berdirilah, perkenalkan dirimu"

Dengan terpaksa Pa berdiri dari tempat duduknya.

"Perkenalkan nama saya Supassara Ratanaporn, kalian bisa memanggilku Pa"

DEGGG

Pak Kavin tidak dapat menyembunyikan wajah terkejutnya saat mendengar Pa menyebutkan nama belakangnya seolah seperti pernah mendengar atau mengenal marga itu.

'Lihatlah, ia terkejut dengan marga ku... berarti benar!' batin Pa.

Tetapi tidak hanya Pak guru Kavin saja yang terkejut. Satu kelas juga terkejut dengan marga Pa.

"Ehh?? Ratanaporn?~"

"Wah, itukan nama pemilik bar yang sangat terkenal itu"

"Iya kau benar, bar terbesar dan termewah di Ibu Kota"

"Wah aku tidak menyangka, dia pasti sangat kaya"

Pa hanya diam mendengar ucapan teman-temannya, hal itu sudah biasa terjadi setiap Pa menyebut marganya.

"B-baiklah Pa, silahkan duduk kembali" ucap Pak Kavin yang selanjutnya meminta setiap murid memperkenalkan diri mereka secara bergantian lalu dilanjut dengan menjelaskan sesuatu.

"Baik, semuanya sudah memperkenalkan diri masing-masing. Sekarang saya akan menjelaskan sesuatu, tolong didengarkan!"

"... sudahkah kalian tau kalau Di Universitas Kedokteran Chiang Mai ini tidak ada OSPEK?"

Semua menampakan muka bingungnya yang artinya banyak yang belum tahu.

"Ya, tidak ada OSPEK tetapi sistem itu diganti dengan Nomor turun. Nomor turun ini adalah nomor siswa kalian yang akan saya bagikan nanti. Tidak hanya sekedar nomor siswa, kalian harus mencari kakak tingkat ber-semester akhir yang memiliki nomor turun sama dengan milik kalian. Maka, kakak tingkat itu akan bertanggung jawab untuk mementori kalian. Mulai dari membantu kalian menghafal denah kampus sampai dengan mengontrol dan mengajari kalian beberapa materi memastikan kalian mampu mengerjakan tes awal"

"tes awal Pak?"

"Iya, tes awal adalah syarat utama untuk berkuliah disini. Sebagai penentu kalian cocok atau tidak dengan jurusan Kedokteran. Jika terjadi ketidakcocokan maka saya selaku wali kelas akan memberikan penanganan juga memberikan sanksi kepada kakak tingkat kalian seperti yang telah ditetapkan"

Semua memasang wajah bingung bercampur takut. Seseorang mengacungkan jari telunjuknya.

"Ya, silahkan" respon Pak Kavin.

"Apa yang akan Bapak lakukan jika salah satu diantara kami ada yang tidak lulus tes?"

"Pertanyaan yang bagus!... Saya akan memaksa siswa/siswi itu mundur karena Kedokteran ini bukan jurusan yang main-main".

Pa sedikit takut mendengar ucapan Pak Kavin.

Secara Pa kuliah disini hanya untuk mencari tau penyebab kematian kak Khet dan Pa sama sekali tidak ahli di bidang sains, bertentangan dengan apa yang Pa bilang di video perkenalannya waktu itu.
.
.
.
.
.
~~~Di Kantin~~~

Pink After Grey [GxG]Where stories live. Discover now