Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Mah, Tae mau ngomong sesuatu." Tae mendekati ibunya yang sedang merajut baju hangat bayi, hal yang selalu ia lakukan sebagai hobby-nya semenjak ia memiliki Taehyung sebagai anaknya.
" Ngomong apa sayang?" Ibu Tae menyimpan dulu rajutannya itu.
" Tae sebenarnya takut bilang ini sama mamah, Tae sangat menghormati mamah, ini merupakan hal yang akan membuat mamah marah, namun Tae mesti bilang ini sama mamah."
" Apa nak? kenapa membuat mamah berdebar."
" sebenarnya Tae sudah berhasil memberikan mamah calon cucu."
" Mah, bukan Tzuyu yang hamil anak aku." Tae sangat berhati-hati sekali, ia takut ibunya shock berat.
" Lalu siapa kalau bukan Tzuyu, istrimu."
" Jisoo, wanita yang kemarin datang ke anniversary mamah, dia mengandung benihku mah, cucu mamah."
" Astaga, Tae." Ibunya memegang kepalanya, ia kaget seperti dugaan Taehyung, Tae menunduk. Ia malu oleh ibunya.
" Apa yang kau lakukan dengan pernikahan sucimu dengan Tzuyu, kau mengkhianati istrimu? Ya Tuhan, bagaimana perasaan istrimu jika dia tahu kau menghamili wanita lain."
" Tzuyu sudah tahu mah."
" Apa? dia tahu? mamah tidak habis pikir denganmu Tae, bisa-bisanya kamu mengkhianati wanita sebaik istrimu."
" Mah, aku mencintai Jisoo."
" Bodo amat, mamah tidak mau punya cucu hasil berzina." Ibunya pergi ke kamarnya dengan dada yang sesak. Tzuyu melihat itu dari lantai dua. Ia tersenyum melihat reaksi ibu mertuanya.
