STEALING SPREE [ 18+] Part - 1

New Day

Saat pagi tiba, Miwa-nee bersikap seolah tidak terjadi apa-apa di antara kami. Situasinya berbeda dengan Shio. Shio sudah tahu betapa aku ingin mencurinya tapi Miwa-nee, dia hanya menganggapnya sebagai lelucon. Aku ingin dia tahu betapa seriusnya aku.

Selain merawat Minoru, dia terus menggoda kami berdua. Apalagi saat kami melakukan semuanya bersama, mulai dari berolahraga hingga memasak dan mandi. Nah, ejekan itu juga termasuk apa yang kami lakukan di kamar mandi yang kami luangkan waktu di dalam.

Sekarang, bukan hanya aku dan Akane yang tinggal di rumah ini tapi dia sepertinya tidak mempermasalahkannya. Dia menyukai anak laki-laki kecil yang entah bagaimana terlihat seperti ibunya. Katanya, anak laki-laki itu memberi warna pada suasana agak sedih di rumah ketika salah satu dari kami tidak ada di rumah.

Meninggalkan rumah untuk duo ibu dan anak itu, kami berpisah lagi dari stasiun tiket. Aku tidak akan bisa melihatnya lagi sampai sepulang sekolah. Ah. Kapan saya akan terbiasa dengan ini? Mungkin tidak akan pernah, kecuali saya mengalihkan sifat posesif ini ke hal lain.

Mungkin aku harus mengajaknya berkencan akhir pekan ini. Benar. Seperti pergi ke bioskop atau berbelanja, saya akan membiarkan dia memutuskan apa yang akan kami lakukan. Ah. Aku akan memberitahunya nanti tentang ini agar kita bisa membuat rencana ke depan. Itu akan menjadi kencan resmi pertama kita.

Berbuat salah. Hal dengan Yae tidak bisa disebut kencan karena kami mengacaukan pesanan. Tapi ya, saya akan membiarkan Yae berpikir itu salah satunya, gadis itu sangat senang karenanya.

Sesampainya di kelas, sebagian besar siswa belum tiba. Hari ini kita akan mengadakan kelas olahraga lagi dan kali ini dengan kelas 4.

Berbuat salah. Itu adalah kelas dimana tahun pertama Klub Sastra berada. Apakah dia masih akan menamparku jika aku bertemu dengannya nanti? Mari berharap tidak.

Di antara kelompok kami berempat, aku yang pertama, yang mengejutkan Rindou belum datang. Gadis itu, mungkin dia begadang untuk menyelesaikan buku itu. Satsuki dan Sakuma mungkin ada di klub mereka. Saya kira saya akan memeriksa ponsel saya untuk saat ini. Saat Harada datang, dia mungkin akan mencoba dan berbicara denganku lagi.

Ada email baru dari Otsuka-senpai yang dikirim kemarin. Mungkin setelah kita bertemu di lantai atas.

"Onoda-kun, saat aku melihat kalian berdua. Kamu baru saja selesai berhubungan seks lagi kan?"

Seperti yang saya pikirkan, ini akan menjadi pertanyaannya. Gadis ini selalu penasaran. Ah. Mungkin aku harus membalas suratnya sebelumnya juga. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia tidak menyukai seseorang untuk saat ini tetapi ada 2 pria yang mencoba merayunya dan seperti yang diharapkan, dia mengatakan bahwa dia merasa panas dan penasaran ketika dia melihat kami saat itu di klub.

"Bukankah kamu mengetahuinya kemarin, senpai? Hmm bagaimana menurutmu? Aku sudah membaca jawabanmu di suratku sebelumnya, kamu bisa bertanya padaku pertanyaan lain."

Setelah mengirim pesan itu, saya membuka aplikasi Messenger. Yang mengejutkan saya, Kanzaki akhirnya memiliki pesan baru. Dan ada lagi permintaan pesan baru. Mungkin dari Harada atau gadis dengan Mori kemarin? Ah. Nanti saya lihat, pesan Kanzaki dulu.

"Onoda, maaf aku baru memutuskan sekarang kapan kita harus mulai. Aku masih sedikit gugup tapi saat aku melihatmu dikelilingi oleh gadis-gadis seperti itu, kupikir kamu akan segera sibuk."

"Jadi sebelum semua itu, aku ingin kamu mengajariku. Tapi jangan salah, tidak akan ada pelajaran praktis. Kamu hanya perlu memberitahuku apa yang harus dilakukan dalam berbagai situasi."

"Ah. Benar, ayo lakukan hari Rabu ini, bisakah kamu ikut denganku ke perpustakaan?"

Pesannya dipotong menjadi 3 bagian dan dikirim kemarin. Perempuan ini. Dia pikir saya tidak akan punya waktu untuk mengajarinya lagi, jadi dia akhirnya memutuskan kapan melakukannya. Tapi tidak ada pelajaran praktis? Itu memalukan. Saya pikir saya bisa mencurinya perlahan melalui pelajaran praktis.