STEALING SPREE [ 18+] Part - 1

Menghabiskan Waktu dengan Kana *

"Haahhh... aku merindukan ini, Ruki. Sentuhanmu dan perasaanmu di dalam diriku. Uuhhm..."

Kana terengah-engah bergumam ketika penisku sepenuhnya meluncur di dalam dirinya. Dengan bagaimana dia segera mengencangkan saya saat memasukinya, saya jatuh di atasnya ketika saya mulai membelai tubuhnya yang sekarang telanjang di depan saya.

Pintu dikunci dari dalam dan sebagian besar siswa sibuk di klub mereka sehingga kali ini dengan Kana akan dihabiskan tanpa kita harus menahan diri.

Setelah meletakkannya di sofa tadi, Kana tidak pernah melepaskanku lagi. Dari memulai lebih banyak ciuman hingga mendorong tanganku untuk menyentuhnya, dialah yang menuntunku meskipun berada di atasnya.

Dibandingkan dengan tangga teratas tempat kami melakukannya sebelumnya, melakukannya di sini jauh lebih baik. Berbaring dengan nyaman di sofa, rasanya seperti melihatnya di tempat tidurku lagi, seperti malam pertama kami.

"Kana-ku berubah dari terlalu pemalu menjadi seperti ini."

Ketika dia rileks dari posisi kami dan dari sensasi saya memasukinya, pinggul saya mulai bergerak ketika saya mulai menggiling bagian dalamnya. Cara dia melilit penisku dan setiap reaksi yang dia buat selalu membuatku lebih bersemangat untuk melakukannya.

𝗕𝗼𝗼𝗸𝗺𝗮𝗿𝗸 website ini ղօѵҽlղҽxԵ.𝔠𝑜ｍ untuk memperbarui 𝗻𝗼𝘃𝗲𝗹𝘀 terbaru.

Kana menggigit bibirnya sementara wajahnya memasang ekspresi paling erotis yang pernah kulihat darinya. Dengan setiap dorongan pinggul saya, dia akan mengeluarkan erangan lembut yang merangsang saya untuk lebih membuatnya merasa nyaman.

"Aahh... Dan siapa itu... uhhhn... yang membuatku seperti ini? Dasar pengganggu. Aahhn!"

Mengakhiri pertanyaannya dengan erangan, Kana menempel erat padaku. Pinggulnya juga mulai bergerak ke samping saat mencoba memenuhi doronganku, membawaku masuk lebih dalam ke dalam dirinya.

Kenikmatan yang datang dari bagaimana dia mengencangkan setiap kali saya mencapai bagian terdalamnya selalu membuat saya mengerang.

"Benar. Aku membuat Kana-ku seperti ini. Kalau begitu biarkan aku mengajarimu lebih banyak posisi."

Dari berbaring di sofa, aku mengangkatnya dan memutarnya. Kana mengikutinya saat dia berlutut dan mengangkat pantatnya.

Aku meraih pantatnya dan meremasnya sebelum memasukkan penisku kembali ke dalam dirinya. Melakukannya dalam posisi ini memberinya sensasi yang akrab. Ini seperti saat Kenji meneleponnya malam itu. Menidurinya dari belakang saat dia berbicara dengan pacarnya. Itu benar-benar memuaskan keinginan saya saat itu.

Akhirnya, Kana mengakhiri panggilan untuk fokus pada apa yang kami lakukan, menyerahkan dirinya kepadaku.

Dan kali ini, Kana memegang lenganku seolah menyuruhku melakukannya lebih keras. Aku membungkuk terlebih dahulu untuk menciumnya sebelum melakukan apa yang diinginkannya.

Dengan waktu yang kami miliki, saya menempatkannya di posisi lain di mana kami berdua benar-benar menikmatinya, tetapi akhirnya kami kembali ke posisi favoritnya.

Dia memintanya. Jadi saya duduk sendiri di sofa sementara dia memanjat dan memasukkan penisku ke dalam dirinya saat dia mengambil bibir dan lidah saya ke dalam ciuman lain. Menggerakkan dirinya di atasku, dia meletakkan tanganku di payudara dan pantatnya yang membengkak.

Finishing di posisi ini, Kana mengambil air mani saya di dalam dirinya lagi. Setelah lelah, dia membiarkan tubuhnya jatuh menimpaku dan beristirahat di sana sambil merasakan tanganku membelai kepala dan punggungnya.

"Aku benar-benar datang untuk mencintaimu, Ruki. Aku berubah karenamu tapi tidak hanya itu, caramu memelukku, kamu selalu perhatian untuk tidak menyakitiku dan itu adalah pikiranmu yang sebenarnya, kamu terlalu peduli. Mungkin ini juga bagaimana kamu dengan gadis-gadis lain tetapi mengalaminya sendiri, aku ingin selalu dimanjakan olehmu seperti ini."