CHAPTER 1

15 5 0
                                    

Hai,Semoga kalian suka yaaa

Happy reading

••••

Adira memasuki Gedung SMA Aksara Bangsa, banyak yang melihatnya dengan berbagai macam tatapan dan banyak juga yang membicarakannya.

"Cupu banget tuh anak, masa sekolah elit gini mau nerima siswi cupu kaya dia" Ucap salah satu siswa

"Iya, tuh liat penampilannya aja kek gitu. Nggak banget" Ujar salah satu siswi yang sedang berkumpul dengan siswi lainnya.

Adira diam saja, dia tidak membalas mereka. Tapi ketika ditengah perjalanannya menuju kelas, Dia melihat Natasya dan teman-temannya berjalan menghampirinya.

"Hai cupu," sapa Natasya dengan senyum meremehkan.

"Udah cupu, nggak punya temen, miskin iya nggak guys?udah gitu dibuang gitu aja sama keluargannya, kasian banget." ucapan Natasya mengundang gelak tawa dari semua murid.

Adira diam, dia menundukkan kepalanya.

"Ngapain nunduk?nggak berani lo sama gua?Bener-bener cupu lo!" Natasya memegang kedua pipi Adira dengan kuat.

"Lepasin gua" Ujar Adira dingin

"Lepasin lo?nggak semudah itu, lo harus jadi babu gua selama 1 bulan ini"

"Nggak akan" jawab Adira dengan menatap dingin kearah Natasya, Natasya semakin mengeratkan tangannya pada pipi Adira

"Berani lo sama gua?" Natasya mulai terpancing emosi, dia melepaskan tanganya pada pipi Adira dengan kasar Adira menutup matanya ketika Natasya hendak menamparnya, namun sebuah tangan menghentikannya.

Adira membuka matanya, Dia terkejut ketika melihat Rafael-pacarnya berada didepannya seakan melindunginya dari Natasya

"Lepasin tangan gua Raf" Ujar Natasya sambil berusaha melepaskan tangannya.

"Lo mau apain dia?" tanya Rafael dengan suara dinginnya.

"Gu-gua, nggak mau ngapa-ngapain dia, cuman mau benerin rambutnya aja" Elak Natasya gelagapan

Rafael tertawa renyah "Ada gitu, orang mau benerin rambut ngarahnya ke pipi?"

"Nggak kok, gua nggak ngarah ke pipi. Udahlah gua mau ke kelas. Ayo cabut!" Natasya pergi bersama dengan kedua temannya itu.

Setelah Natasya pergi, Rafael membalikkan tubuhnya menghadap Adira yang kini diam sambil menatapnya. Rafael tersenyum.

"Lain kali lawan, nggak usah takut. Orang sama-sama makan nasi juga" Ujar Rafael dengan nada bercanda

"Makasih udah nolongin aku el" Adira tersenyum

"Udah jadi tugas aku nolongin kamu Ra" Ujar Rafael dengan lembut sambil mengusap kepala adira. Kemudian dia melihat sekelilingnya

"Ngapain kalian masih disini?mau nontonin gua pacaran sama Adira?Inget ya, siapapun yang gangguin Adira berurusan sama gua!" ujar Rafael dengan tegas, membuat semua siswa maupun siswi yang tadi menontonya langsung pergi.

"Ayok, kita ke kelas." Rafael menggenggam tangan Adira

"Jangan pernah tinggalin aku" ujar Adira, Rafael menoleh sambil tersenyum.

"Nggak akan." kemudian mereka berjalan menuju kelas mereka.

Segini aja dulu, jangan lupa vote dan komennya ya teman-teman.

See you dipart selanjutnya👋

ADIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang