00:01

359 33 2
                                    

No revisi

Selesai acara makan malam tersebut mommy dan daddy axel terlihat pergi dari rumah tersebut lebih tepatnya apartemen bukan rumah walaupun luasnya setara dengan rumah sederhana. Ortu nya axel tadi hanya menasehati ku dan memberikan solusi aku si iya iya aja. Tapi axel nya membantah keras. Sang ibu hanya bilang esok akan datang kemari dan aku? akan memberikan kejutan besar hahaha

Aku mengamati ruangan ku yang akan kutinggalkan begitu saja nanti masalahnya sekarang aku tidak memikirkan kangen kaya anak alay. Yang terpenting bagaimana nanti aku bisa kabur.

Aku mengambil sarung tangan dan sebuah kain kecil juga belati. Ku simpan dibawah kasur aku mengambil buku dongeng yang ku pinjam di perpustakaan buntuk nanti kujadikan pesan.

Aku naik ke kasur dengan membaca buku dongeng tersebut.

"Ckelk."

Aku tersenyum cerah. Biasa lah pasti itu anak numpang tidur.

Kalo kaya gini kan enak biar besok kejutannya sileo berteriak histeris wakakaka. Paket lengkap ini kamar walaupun ada CCTV tapi udah dibajak oleh sule dan aku tak hanya itu ruangan ini kedap suara.

Aku menatap axel yang tersenyum lembut kearahku.

"Numpang." Aku mengangguk cepat.

Axel semakin melebarkan senyumannya dia berjalan cepat kearah kasur ku dan menidurkan dirinya disana.

{Kasian wajah polos bak bayi malah dibegoin sama cecunguk. }

Axel merebahkan dirinya di samping ku dia menatapku lama yang note nya sedang duduk diatas kasir membaca buku cerita dongeng.

"Na mau jadi pacar saya ngga? Buat hadiah ulangtahun saya besok. " Ucap axel.

Aku menatap axel dengan dalam.
"Kalo aku Terima kamu mau gimana? "
Tanyaku sengaja dengan tersenyum. Mungkin buat salam perpisahan biarlah dia kecewa dialam sana.

"Aku bakal sayang sama kamu ril no peka. " Ucapnya.

"Aku lanang loh. " Ucapku kembali dia malah menggelengkan kepalanya pelan

"Kamu perempuan! "

Deg.

"Ngaco." Ucapku dengan tertawa keras.
"Jelas jelas punya batang kok. " Ucap ku berbohong besar.

Aku menatap axel yang kembali murung dia memang mengharapkan aku sebagian perempuan nyatanya memang.

"Aku Terima deh buat hadiah ultah kamu. " Ucap ku sengaja buat kenang kenangan.

"Bener? " Tanya axel berkaca kaca.

"Tapi boong hayuk. " Ucapku melanjutkan wajahnya kembali jadi kusut. Geli kalo liat nya.

"Kamu pacar aku sekarang! "

"Tadi udah Terima ngga boleh ditarik lagi. " Ucap axel langsung menerjangku memelukku erat. Aku tidak memberontak lagi pula ini anak ngga bawa senjata tajam/api.

Hmpp

Hampir saja bibirku akan dimangsa untung  jurus andalanku menenggelamkan nya dengan dilipat bisa menggagalkannya.

"Kenapa si? " Tanya nya heran. Aku menggelengkan kepalanya pelan.

"El gimana kalo kita ngga tidur sampe jam 00:01 buat ngerayain ultahmu. " Ucapku mengusulkan ide.

"Ngga penting. " Ucapnya tertawa pelan.

"Yah padahal mau ngasih hadiah mewah! " Ucapku sedih #pura pura.

"Ya udah. " Ucapnya menyetujui nya. Kami kembali terdiam aku hanya membaca cerita dongeng anak anak yang tebal sekitar 200 halaman. Ya kumpulan.

Aku menatap axel yang sendari tadi hanya menatapku tanpa berkedip apakah matanya tidak pegel? Bodo amat si nanti juga matanya bakal tak bawa buat kenang kenangan.

Anathan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang