Part tiga

637 67 8
                                    

°°°

Mengunjungi dia?

°°°

Suasana pagi hari di kediaman jongcheveevat sangat damai ketika nyonya rumah sedang menjalankan tugasnya di dapur.

"Masak apa bun?"Sebuah suara dari arah belakang membuat Gulf menoleh dan ternyata itu adalah Noeul yang masih mengenakan piyama tidur tapi dengan wajah segar.

"Hanya membuat nasi goreng biasa nak, karna bunda harus ikut dengan daddy ke perusahaan hari ini"Balas Gulf sambil terus fokus pada masakannya.

Noeul duduk di bangku dengan mata melihat ke arah sang bunda "bukankah sekarang hari minggu bun, kenapa daddy harus kekantor?"Tanya Noeul bingung, karna memang biasanya hari minggu sang ayah tidak berangkat dan lebih memilih menemani keluarganya dirumah.

"Hanya rapat biasa itu pun tidak lama"Ucapnya sembari meletakan dua piring nasi goreng di meja makan, "mana Sean?"Tanya Gulf karna tidak melihat wujud si kecil.

"Aku di cini Glandma"Suara khas anak kecil terdengar ketika Sean datang dengan pakaian santai dan Mew yang mengenakan stelan kantor.

"Kalian akan berangkat sekarang?"Tanya Noeul dan di balas anggukan kepala oleh kedua orang tuanya.

"Kalian tidak sarapan dulu?"Tanya Noeul lagi.

"Daddy dan Bunda akan sarapan di kantor saja"Ucap Mew meletakan Sean di samping Noeul.

"Apa hari ini kau akan pergi nak?"Tanya Gulf sembari memasang dasi milik suaminya.

Sean dan Noeul mulai memakan nasi goreng buatan Gulf, "hari ini aku ingin ke rumah sakit bun"Ucap Noeul.

"Bawalah Sean juga, si kecil itu bilang dia juga merindukannya"Ucap Gulf bersiap pergi.

"Iyh bun"

"Yasudah daddy dan bunda berangkat dulu ya sayang, jika sudah sampai disana kabarin daddy oke"Ucap Mew lalu mengecup pelan kening sang anak dan sang cucu.

"Grandpa pergi dulu ya jagoan, jaga bunamu itu oke"Ucap Mew dengan kedipan mata kearah sean yang di balas kekehan kecil oleh sang cucu.

"Jangan lupa cesuatu yang tadi glandpa janjikan "Ucap Sean yang di balas acungan jempol oleh mew.

Tuan dan nyonya jongcheveevat sudah pergi dari pekarangan rumah menyisakan Noeul dan Sean yang masih berada di ruang makan dengan nasi goreng dihadapan mereka.

"Aku cudah celesai Naa"Ucap sean menunjukan piring kosong kepada Noeul.

"Apa kau sudah mandi?"Tanya Noeul yang di balas anggukan kepala dengan semangat oleh jagoan keluarga jongcheveevat itu.

"Baiklah, aku akan mandi dulu dan baru kita berangkat"Noeul mengambil dua piring kotor dan meletakkannya di wastafel.

"Kita mau kemana Naa?"Tanya si kecil dengan kepala di miringkan membuatnya terlihat sangat imut.

"Mengunjungi papa mu"Ucapan Noeul membuat si kecil sangat semangat "benalkah?"Tanya si kecil.

"Iyhh, dan selagi aku mandi kau tunggu aku di ruang tengah dan jangan nakal okee"Ucap Noeul memperingati.

"Ciap"Ucap Sean dengan gerakan hormat dan langsung berlari ke ruang tengah, lagi-lagi noeul hanya tersenyum melihat tingkah laku si kecil yang selalu memanggilnya dengan sebutan Buna, yang jelas-jelas noeul itu pria.

"Sikapnya terlalu mirip denganmu phi, hingga membuat ku selalu mengingatmu ketika melihat Sean"Gumam Noeul entah pada siapa dan berjalan kearah kamar untuk bersiap-siap sebelum si kecil itu rewel.

LOVE IN REVENGE (ON GOING)Where stories live. Discover now