Bab 4

542 80 6
                                    

Kusir kuda tak banyak bicara, meski Yibo berupaya menanyakan banyak hal untuk menjebaknya dan membuat mulut si kusir tanpa sengaja menceritakan sesuatu.

Yibo menoleh ke belakang saat kereta bergerak menjauhi labirin hijau. Raganya mengikuti kereta yang mulai menjauh dari sana, tapi separuh pikirannya masih tertinggal.

Aroma feromon Zhan menyatu di tubuhnya dan deru panas sang omega yang mengejar nikmatnya surga dunia, masih terasa berbisik di telinga. Wajah cantik berlumur keringat dan sperma, mata sayu yang mengantarkan kepergiannya, masih terus mengikuti ke mana Yibo akan pergi. Untuk mencari tahu lebih banyak tentang Zhan, Yibo berupaya mendekati kusir kuda, yang jelas dari wajahnya, ia masih muda.

"Apa kau telah lama bekerja pada Zhan?" Yibo menggeser duduknya mendekat ke tempat kusir yang sedang memegang tali kendali.

Yibo melihat dari tirai yang ia buka, kusir itu mengangguk.

"Berapa alpha yang kau ingat datang kemari?"

"Hum, tidak banyak," jawabnya singkat.

"Apa kau pernah membawa alpha yang sama ke sana?"

"Tidak."

"Tidak ada yang datang lagi setelah tahu bagaimana indahnya Zhan saat mendesah?" Yibo tak bisa meredam rasa ingin tahunya.

"Tuan Zhan tidak mengijinkan."

Yibo mengangguk dan kembali melanjutkan pertanyaan. "Apa pernah ada seorang alpha yang punya niat busuk datang ke tempat Zhan?"

"Tidak ada. Karena untuk mendatangi Tuan Zhan, mereka harus pergi ke istana para omega untuk mendapat persetujuan dari Madam Yun."

"Madam Yun sangat berpengaruh?" Mulut Yibo tak bisa berhenti.

"Ia peminpin para omega."

"Apa aku bisa kembali ke tempat ini besok pagi?" Inti dari semua pertanyaan.

"Rasanya tidak, kecuali Tuan Zhan yang meminta. Tapi itu mustahil."

"Bagaimana jika aku sendiri yang menerobos ke sana?"

"Anda tidak akan berhasil."

Yibo terkekeh. Tentu ia tidak akan langsung datang besok. Ia harus menyusun rencana dan membuat peta sebagaimana pola labirin yang ia rekam di kepala melalui matanya.

Ia punya dua rencana di kepala. Jika kepercayaan dirinya benar, Zhan sendiri yang akan meminta Yibo datang kembali. Jika dugaan pertama salah, maka dengan segenap hati, Yibo akan berjuang memecah labirin sesuai pola yang ia lihat di perjalanan.

* * *

Ubin kotak berwarna biru langit menyambut Zhan, tirai putih panjang menjadi pembatas antara teras dan ruang utama. Tirai yanf terbuat dari sutera kualitas tinggi meliuk bagai penari saat angin bertiup.

Zhan berjalan anggun, kakinya yang putih jenjang mengintip dari balik pakaian berpotongan tinggi. Ia selalu seperti itu. Ciri khasnya dalam berbusana menunjukkan bagaimana dirinya. Seorang yang pandai menggoda, tapi sulit untuk menyerahkan segalanya.

Ia berjalan masuk ke aula utama diiringi dua pengawal memegang perisai. Tirai tersibak oleh angin, seolah mempersilakan Zhan masuk dan berkumpul dengan omega yang lain.
Madam Yun menyambut Zhan dengan seyum khas. Tersirat dari wajah perempuan 45 tahun itu, rasa bangga pada omega Zhan.

Kehadiaran Zhan yang secara dramatis, dan cara berjalannya yang terlampau sexy membuat aura di ruangan itu mendadak senyap. Banyak mata yang menatap iri ke arahnya. Pada kecantikan dan daya tariknya yang rupawan. Sebab kemarin malam, omega yang berjuluk Lady Boy itu, mendapatkan seorang alpa tertampan di negeri sebelah sebagai pasangan.

Ketampanan Wang Yibo ternyata sudah termasyhur di kalangan para omega. Setelah Yibo berhasil menundukkan puteri perdana menteri dalam pelukannya. Nama Wang Yibo menjadi tidak asing di kalangan omega.

Hanya Zhan yang tidak tertarik pada berita-berita di luaran sana. Fokusnya hanya berpusat pada alpa yang terus saja mengantri untuk mendapatkan malam penuh gairah bersamanya.

Zhan seperti biasa, tidak menggubris tatapan tajam para omega yang berada di sana. Ia langsung duduk di sebelah Madam Yun, dengan gerakan anggun, membiarkan sebelah gaunnya jatuh disebabkan kulitnya yang terlampau halus. Biarkan mereka melihat betapa indahnya seorang Xiao Zhan.

"Bagaimana semalam?" Madam Yun bertanya dengan senyum sumringah. Tapi Zhan membalas senyum itu dengan tatapan pilu yang dibuat-buat.

"Seseorang telah memberikanku ramuan sasom sehingga kemampuanku mencium feromon alpa lenyap." Zhan menutup kakinya, dan sedikit menundukkan wajah untuk menciptakan kesan tragis yang terjadi antara ia dan Yibo di labirin. Dengan kata lain, Zhan gagal memikat alpa itu.

"Aku tidak tahu ada yang seberani itu!" Madam Yun menajamkan penglihatannya pada sesuatu yang masih abu-abu di pikirannya. Giginya gemeretak menahan emosi.

"Maaf, Madam. Aku telah gagal memikatnya." Zhan menunjukkan raut sedih sehingga Madam Yun menurunkan sedikit alisnya yang tadi menukik tajam.

"Itu bukan salahmu. Ada seseorang yang sengaja melakukannya!" Madam Yun mengamati satu persatu wajah omega dalam ruangan. Salah satu dari mereka bisa jadi adalah pelakunya.
"Beri aku kesempatan. Aku akan mencoba memikatnya kembali!" sahut Zhan dari samping.

Ia memperlihatkan wajah penuh harapan, yang membuat Madam Yun kembali memfokuskan diri pada Zhan. Ia menganggukkan kepala sebagai persetujuan.

* * *

Air hangat bertabur kelopak bunga, di dalam tong kayu besar yang rapat tanpa celah. Yibo membenamkan separuh badannya sambil membayangkan sesuatu yang beberapa hari ini mengganggu pikirannya.

Ia terlampau putus asa untuk melupakan wajah manis penuh gairah omega bermarga Zhan. Terlalu sulit menepis bayangan manis saat Yibo membaui aroma manis tubuh Zhan yang bermandikan peluh. Pun otaknya selalu memutar suara-suara desis dan desah dari bibir sang omega, yang terlalu sexy bagi Yibo.

Sementara Yibo berkelana dengan pikirannya, seorang perempuan berpakaian putih tulang, rambut disanggul dihiasi giok putih, matanya yang cerah dan bibir yang ranum, tersenyum melihat Yibo dalam bak mandi kayu dalam keadaan telanjang.

Perempuan itu melepas ikatan hanboknya, membiarkan kain itu jatuh dan terinjak kakinya. Ia berjalan pelan tanpa disadari Yibo yang sedang sibuk dengan pikirannya.

Tiba-tiba saja gadis itu sudah berdiri di samping bak mandi, tersenyum nakal sambil mengelus pundak kokoh Wang Yibo.

Pria itu berjengit kaget. Refleks menoleh pada wajah cantik yang sudah hampir tak berbusana. Senyum gadis itu merekah. Melanjutkan gerakan seduktifnya dengan membelai dada Yibo dari belakang.

"Eum, Seulgi aku tak ingin diganggu!" Ucapan Yibo serta merta menghapus senyum merekah dari bibir gadis bernama Seulgi.

Gadis itu berdiri, menatap Yibo dengan angkuh.

"Aku ingin mandi denganmu!" ucapnya. Sorot matanya tegas dan ia tak pernah mau ditolak. Sebagai puteri satu-satunya perdana menteri, kata-katanya sudah menjadi hal yang harus dituruti.

"Biarkan aku sendiri!" Yibo tidak goyah, meski Seulgi semakin berani dengan melepas kain yang tersisa di tubuhnya.

"Tolak aku, jika bisa!" Seulgi masuk ke dalam tong kayu besar tanpa persetujuan pemiliknya. Tanpa ragu ia langsung menjatuhkan diri di atas tubuh Yibo yang tidak berbusana, membuat percikan besar yang membasahi lantai.

Yibo memejamkan mata, bukan meresapi bagaimana tubuh gadis itu menghimpit tubuhnya. Ia sedang menarik diri dari emosi yang berusaha menguasai sejak tadi saat gadis cantik bersikukuh menggodanya.

Bagaimanapun kerasnya pendirian seorang Yibo. Ia tetap tak ingin berurusan dengan perdana menteri saat ini. Tidak sebelum ia masuk ke dalam istana para omega, mencari tahu tentang pusaka yang menjadi sumber kekuatan mereka, dan mendapatkan Zhan setelahnya. Atau ia harus mendapatkan Zhan terlebih dulu untuk memudahkan rencana selanjutnya?












Tbc

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 13, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Omega's Love Slave (Tamat Di Pdf)Where stories live. Discover now