Harvy

1K 93 5
                                    

Harvy sedang sibuk mengerjakan pekerjaannya meskipun sekarang sudah menunjukkan jam 2 pagi, Harvy memang sedang membutuhkan seorang sekretaris sejak kejadian Aeryn, tentu saja ia tidak mau memperkerjakan wanita yang telah mengkhianatinya juga mencelakai keluarganya, tapi sudah 5 minggu ini HR mencari sekretaris untuknya dan sialnya tak ada yang bisa bekerja sesuai dengan yang ia inginkan. TaeHo-lah yang sementara menjadi sekretarisnya, meskipun pria itu sudah bekerja lama dengannya namun masih tak bisa memenuhi kriteria menjadi sekretarisnya.

Hanya Aeryn yang benar-benar memenuhi kriterianya, dan ia membutuhkan wanita itu, bukan hanya untuk mempermudah pekerjaan perusahaannya namun juga kebutuhan hasratnya.

Harvy memang adalah seorang cassanova, ia akui itu, sejak kejadian Aeryn, tentu ia mencari wanita lain untuk bisa memuaskan hasratnya namun hasilnya tak sama, ia justru bukannya merasa puas namun malah semakin tersiksa, ia butuh Aeryn terlepas dengan apa yang terjadi. Namun egonya selalu berada didepan, bertindak sesuai egonya tanpa berpikir jernih.

Harvy bahkan sudah menyuruh seseorang untuk mencari keberadaan Aeryn yang tiba-tiba menghilang, sesuai dengan perintahnya. Dan orang yang ia sewa baru memberitahunya tentang keberadaan Aeryn dan apa yang sudah dilakukan wanita itu.

Harvy terkekeh, wanita dengan mulut tajam, wajah menawan dan tubuh yang seksi malah harus bekerja sebagai badut di Lotte World, tapi baginya pekerjaan itu bahkan terlalu baik untuk wanita seperti Aeryn, kenapa ia tidak menjual diri saja kepada para pria hidung belang, pasti lebih menguntungkan, sudah dikatakan meskipun Harvy membutuhkan wanita itu tetap saja egonya memaksa untuk bersikap keras dan tegas pada Aeryn, untuk itu ia langsung mengirimkan alamat baru Aeryn kepada Noah agar bisa mengeluarkan surat pengadilan dan ia sendiri mengirimkan surat ancaman pada wanita itu.

Halmeoni memintanya untuk mendekati Hanabi meskipun Harvy sudah mengatakan bahwa Hanabi pernah mengkhianatinya tapi sang Halmeoni tetap memohon hingga akhirnya Harvy menerima.

Dan pendekatan mereka sudah hampir 3 minggu sejak Harvy menerima permohonan sang Halmeoni, dan Harvy baru tau, Hanabi tak menikahi pria yang sudah menghamilinya, pria itu mau bertanggungjawab tapi keluarga Hanabi yang tak mau menerima karna perbedaan derajat, pria yang bernama Shaen adalah pria berkebangsaan Korea-France, berasal dari keluarga menengah kebawah sangat berbeda dengan Tanaka yang terkenal dengan perusahaan Tech yang besar.

Tapi Tanaka tetap membiarkan Hanabi melahirkan anak tu, Keiji Tanaka, tapi publik tidak tahu bahwa itu adalah anak kandung Hanabi, mereka berpikir bahwa Keiji adalah anak yang diadopsi oleh Hanabi, termasuk Halmeoni-nya, Harvy tau karna ia melakukan tes DNA dan mencari latar belakang Hanabi dan Keiji, semuanya ia lakukan dengan menyewa detektif tentu saja.

Ponsel Harvy berdering dan tanpa melihat siapa yang menghubunginya, ia mengangkatnya.

"Yeoboseyo." Ucap Harvy sambil sibuk memeriksa dokumen dari iMac-nya.

"Kami dari Seoul Medical Centre, apakah ini dengan tuan Harvy, wali dari nona Bae Aeryn?" Suara seseorang diujung sana begitu jelas.

Harvy langsung menghentikan kegiatannya dan ia langsung memfokuskan semuanya pada panggilan yang sedang berlangsung.

"Benar." Hanya itu yang dijawab Harvy karna sejujurnya ia sedang panik mendengar pihak rumah sakit menghubunginya, nama Aeryn-lah yang membuatnya panik tanpa ia sadari.

"Nona Bae Aeryn sekarang sedang ditangani oleh dokter setelah terjatuh dari rooftop tempat tinggalnya."

"Aku akan segera kesana." Ucap Harvy tanpa ragu, dan ia pun segera meninggalkan pekerjaannya, berlari keluar dari apartment menuju rumah sakit menggunakan mobilnya, ia berkendara dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan, bersyukur saja ia memang mahir mengendarai mobil, juga karna ini masih jam 3.30 pagi, belum banyak kendaraan dijalanan.

Harvy panik dan khawatir bukan main, pikirannya hanya dipenuhi oleh Aeryn, Aeryn, dan Aeryn, ia melupakan segala sesuatu yang membuatnya marah pada wanita itu.

Sesampainya dirumah sakit Harvy langsung diberitahu dimana ruangan Aeryn berada. Harvy hendak masuk bersamaan dengan seorang dokter wanita keluar dari sana.

"Apa yang terjadi pada Aeryn? Bagaimana keadaannya?" Suara dan ekspresi Harvy sangat panik, ia bahkan bertanya dengan wajah ngos-ngosan yang menandakan ia habis berlari.

"Nona Bae baru saja kami tangani, sekarang ia sedang beristirahat, terdapat retakan kecil pada tulang panggul kanan dan pergelangan tangan kanan, sepertinya nona Bae terjatuh dan mendarat dengan bagian kanan terlebih dahulu, juga terdapat beberapa luka dibagian kepala, kaki, dan leher. Tapi karna kejadian itu nona Bae harus kehilangan janinnya yang baru berusia 8 minggu. Kami sudah melakukan beberapa test pada nona Bae, setelah hasilnya keluar saya akan kembali untuk pemeriksaan lebih lanjut." Jelas seorang dokter wanita dengan begitu lugas.

Harvy diam mendengarkan, mencerna apa yang dikatakan sang dokter.

Aeryn jatuh, Aeryn tidak baik-baik saja, Aeryn kehilangan janinnya.

Kehilangan janinnya.

Janin.

Aeryn hamil?

Sejak kapan?

Anaknyakah?

Dan sekarang Aeryn kehilangan janinnya.

"Kami tak bisa melakukan apapun untuk menyelamatkan janinnya, karna masih terlalu muda." Jelas sang dokter saat Harvy tak juga bersuara.

"Apakah.. apakah sekarang ia baik-baik saja?" Akhirnya sebuah pertanyaan keluar dari bibir Harvy.

"Semua luka sudah kami obati, kita hanya perlu menunggu nona Bae untuk sadar dan hasil lab keluar, setelah itu kita akan melihat perkembangannya."

"Aku boleh menjenguknya?"

"Tentu saja tuan. Kalau begitu saya undur diri dulu." Sang dokter pun hendak berjalan meninggalkan Harvy namun Harvy memberhentikannya dengan sebuah pertanyaan.

"Apa yang terjadi dengan Aeryn sampai harus dibawa ke rumah sakit?"

"Menurut seorang wanita yang membawanya datang ke rumah sakit, ia menemukan nona Bae tergeletak tak sadarkan diri dan terdapat darah yang mengalir dari pahanya ditengah jalanan dan hujan saat ia baru saja pulang dari club, ia langsung menelepon ambulance, tapi wanita itu tak tau apa yang sudah terjadi pada Nona Bae, menurutnya Nona Bae hendak bunuh diri setelah apa yang belakangan ini terjadi."

DAMN!

Bunuh diri? Aeryn? Aeryn bunuh diri karna semua hal yang terjadi belakangan?

"Tapi.." Sang dokter berhenti sesaat dan Harvy menatapnya dengan tatapan menuntut, seolah meminta penjelasan lebih, "Tapi saat melakukan pemeriksaan, kami menemukan banyaknya luka memar dikepala tangan dan kaki juga bekas cekikan tangan dilehernya. Kami hendak memanggil pihak kepolisian, tapi karna anda sudah tiba disini lebih baik anda menanyakannya pada nona Bae nanti dan bisa memutuskan apakah perlu melibatkan pihak kepolisian atau tidak." Sang dokter wanita memeriksa jam tangannya dan langsung buru-buru meninggalkan Harvy sesaat setelah berpamitan seolah sedang dikejar waktu.

Tanpa menyia-nyiakan waktu Harvy pun membuka pintu ruangan rawat Aeryn, ia melihat wanita yang ia butuhkan dan ia rindukan tengah terbaring sambil menutup mata diatas brankar, dengan perban dipergelangan tangan, dahi yang ditutupi perban, bibir yang terluka, mata lebam.

Harvy mematung! Aeryn tidak mencoba bunuh diri, ia hampir dibunuh!

TBC

AeilsyIr

After Dusk-ENDWhere stories live. Discover now