13. Live music

453 94 5
                                    

Winter menatap lama pintu bar yang menjadi tempat performance xiyeon dan bandnya. Ia ragu masuk atau tidak.

"Winter?"

Winter terpenjat kaget. Ia emang kagetan orangnya, tapi juga suka buat orang kaget. Impas lah ya.

"Kak jeno?"

Jeno tersenyum senang. Ia terasa mendapat asupan energi yang banyak ketika melihat winter disini. Laki-laki itu gak sendiri, ia datang sama soobin yang pasti bareng lia, kemudian han, jihoon, yeji dan giselle.

"Yuk ter. bareng kita-kita aja" ajak giselle.

Belum winter menjawab, lengannya udah ditarik sama giselle.

Ini bar no alkohol jadi aman untuk anak sma seperti mereka, pendiri bar ini adalah seorang pemusik yang kebutulan juga aktif sebagai anggota band ternama. Pemilik bar menjadikan tempat ini sebagai tempat pencari bakat/band baru agar bisa menyalurkan kemampuan mereka.
Siapa tau, pemilik bar mau mengundang mereka ke label musiknya. Makanya bar ini terkenal dikalanagan para musik awam maupun pemusik besar.

Winter duduk di ujung, di sebelahnya ada jeno. Winter kelihatan bingungan celingukan sana sini, ia dihatui rasa bersalah karena saat ini winter telah melanggar pelaturan ayahnya.

"Lo nggak papa?" Jeno menyadari gerak-gerik winter kelihatan gak nyaman.

"Hm? Gak, aman aman" jawab winter tentunya berbohong.

Gak lama xiyeon tersangka yang mengundang winter dan yang lain datang ke meja mereka dengan raut wajah yang panik.

"Winter! Syukur banget lo datang.. ter. tolong bantu gue.. band gue terancam gak bisa tampil karena satu anggota milih mundur"

Xiyeon datang-datang langsung menggengam tangan winter dan memohon-mohong, serta menangis.

Mata winter melebar,

Situasi macam apa ini?!

⚝⚝⚝⚝

Di ruang rias, winter menatap dirinya yang telah di makeup. Winter disulap penampilannya. Iya, dia akhirnya memutuskan untuk menolong xiyeon ketika semua anggota band mereka sampai mau berlutut memohon ke winter. Gimana cara nolaknya kalau udah gitu?

'Bahagia itu sederhana dek, kalau kamu berhasil bantu orang lain. Pasti kamu akan mengakui diri sendiri yang ternyata ada gunanya. Bagusnya tanpa imbalan sih, tapi kalau dikasih gak boleh nolak. Kita juga butuh makan'

Nasehat sederhana nan realitis bang dowoon terlitas di benak winter yang masih melihat pantulan dirinya di cermin

"Bang dowoon bangsat" upat winter, tangannya terkepal.

Bukan apa-apa, winter lagi diujung jurang ini. Bayangan kalau ayahnya tiba-tiba muncul buat winter frustasi.

⚝⚝⚝⚝

Jeno membeku melihat winter di panggung membawa gitar kemudian duduk di bangku. Ia terpesona gak sadar sampe mulutnya terbuka.

"Woi, biasa aja ngelihatnya. Sampe ngences gitu" jihoon menyadarkan jeno dengan menepuk sebelah pundaknya.

"Tau dah, kek pertama kali liat xiyeon tampil aja lo" komen yeji.

Jeno diam, salah. Bukan xiyeon tapi winter yang jeno kagumi.

"Winter cantik banget!" Puji lia gemas sendiri liat winter udah kek peri gitu pake dress putih.

"Iya, tapi kamu paling cantik buat aku" ucap soobin sambil merangkul memeluk pundak lia gemas sama sang pacar.

Teman-teman mereka yang melihat itu memberi tatapan jijik, sinis sampe ingin mau muntah.
Wlee🤮.

"Tapi bener deh, dulu winter sempat jadi kandidat queen pls kan? Tapi yang menang akhirnya pacarnya si jaemin noh, minju" ucap han.

Semua ngangguk karena mereka semua osis panitia pls tahun lalu.

Di atas panggung, winter dalam hati menjerit-jerit ingin lari saja keluar ketika melihat tatapan semua ornag di bar seperti tertuju padanya.

Xiyeon yang mengerti perasaan winter, menampilkan senyum semangat agar mengurangi rasa cemas winter di atas panggung.

"Tu aga pat" drummer memberikan ketukan.

Penampilan pertama winter besama band xiyeon pun dimulai.

MatchmakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang