⦅14⦆➻ Ujian Kekaisaran

650 74 14
                                    

➻COUP D'ETAT
———

Ujian Kekaisaran musim semi tahun ini meletus tepat hari ini. Jalan-jalan dekat Istana Keberuntungan di penuhi gadis dan shou muda yang hendak menyambut para sarjana baru. Ditangan ada bunga berbagai jenis dan sapu tangan bersulam. Beomgyu memperhatikan pemandangan itu dari balik kamar pribadi Rumah Makan Matahari.

Pagi-pagi sekali, Tuan muda Na Jaemin dan tunangannya Huang Renjun datang mengundang Beomgyu untuk bergabung dalam perayaan keberhasilan Lee Jeno dan Choi Soobin dalam menjalani ujian Kekaisaran. Beomgyu tentu saja tidak menolak. Dan disinilah dia menunggu kakak keduanya.

“Menurutmu siapa yang mencetak skor paling tinggi kali ini?” Na Jaemin bertanya pada Huang Renjun.

Renjun menjawab dengan cepat, “Lee Jeno.”

Bertepatan dengan suara gemuruh dari luar. Gerbang Istana telah dibuka. Dan seorang sarjana menunggang kuda paling depan adalah sepupunya— Lee Jeno. “Itu kakak Lee yang menjadi Peringkat pertama!” Beomgyu tidak bisa menahan kekagumannya.

“Sayang, kamu berbakat sebagai peramal.” Komentar Na Jaemin sambil menatap pada sahabatnya yang terlihat gagah di atas kuda. Renjun memutar bola matanya malas. “Bodoh.”

“Peringkat ke dua Koo Jungmo huh?” Seorang pria tampan dengan kuda coklat besar berjalan di samping Lee Jeno. Jaemin bersandar pada daun pintu sementara Beomgyu dan Renjun melangkah menuju balkon.

“Sayang sekali pihak Putra Mahkota hanya bisa menyumbang peringkat dua.” Cibir Renjun sambil bersedekap.

“Kakak kedua!” Beomgyu merasa bangga, Choi Soobin berhasil meraih peringkat ketiga. Sosok kakaknya yang tinggi dengan wajah dingin itu menunggang kudanya di samping kiri Jeno. Lalu peringkat keempat— kelima dan seterusnya menyusul di belakang. Segera para gadis dan shou melemparkan bunga dan sapu tangan pada pria yang mereka sukai.

“Hei! Sudah kuduga Soobin pasti berhasil!”

Jaemin dan Renjun tertawa keras melihat Jeno dan Soobin yang menjadi sasaran banyak orang. Beomgyu tersenyum kecil, Kekaisaran Dinding Besar cukup terbuka hingga pemandangan seperti ini bisa dinikmati tanpa khawatir merusak reputasi siapapun.

Beomgyu bertanya-tanya, apakah kakaknya mengambil bunga dan saputangan dari seseorang yang melempar?

Setelah menyelesaikan parade, Soobin dan Jeno tiba di kamar pribadi itu. Beomgyu menyambut kakaknya dengan pelukan singkat. “Kakak kedua, selamat.”

Mendapatkan pelukan dari adiknya, Soobin mengembangkan senyum dan mengecup pucuk kepala Beomgyu dengan sayang. “En, terima kasih.”

“Kakak sepupu, kamu juga selamat karena sudah mencetak skor tertinggi.” Beomgyu menoleh pada Jeno yang duduk di samping kirinya.

“Terima kasih, adik kecil.” Jeno membalas dengan mengusap lembut kepala Beomgyu.

“Choi Soobin kamu benar-benar menjadi Kuda hitam[0]. Setelah ini karirmu akan berjalan mulus hump!” Gerutu Jaemin dengan nada main-main.

“Tentu saja.” Sahut Soobin percaya diri. Jaemin mencibir.

“Kalian berdua, setelah ini tidak hanya sibuk meniti karir di pengadilan.” Timpal Renjun dengan senyum mengejek.

Jeno dan Soobin melirik, “Maksudmu?”

Jaemin mengolok-olok, “Apalagi? Perjodohan sudah menanti didepan mu. Kita lihat keluarga mana yang akan mengincar kalian sebagai menantu.”

Jeno dan Soobin tersenyum masam.

Beomgyu tersenyum, apa yang dikatakan tuan muda Na adalah benar. Ketika Jeno dan Soobin masih seorang siswa biasa dan perwira militer, sudah banyak keluarga gadis atau

COUP D'ETAT - TAEGYU 【REVISI VER】Where stories live. Discover now