Part 12

154 41 14
                                    

--

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-
-

Laut Pov

Gue sedikit merasa kehilangan, entah mengapa akhir-akhir ini Andra sangat berubah. Dia terlihat sedang menjaga jarak dari gue. Andra menghindari gue tanpa sebab, yang di mana gue juga enggak tau apa salah gue.

Seperti sekarang, kami semua sedang duduk di meja makan menikmati sarapan bersama. Awalnya Andra dulu duduk di samping gue, tapi dia pindah duduk di samping Heri. Jadilah gue duduk bareng sama Heru.

"Kuliah pagi, Sam?" Tiba-tiba Gian bertanya setelah ia menyudahi acara sarapannya.

Andra mengangguk alakadarnya, mulutnya tetap mengunyah. Setiap mata kami bertemu, pasti Andra selalu berpaling dari gue. Dia seakan enggak mau natap mata gue sama sekali.

"Gue juga, Bang. Berangkat bareng, ya!" Gue inisiatif untuk mengambil langkah terlebih dahulu, sekaligus ingin melihat reaksi dari Andra. Gue sama Andra memang berbeda kampus tapi tetap searah. Biasanya kalau jadwal mata kuliah sama, Andra selalu menawarkan untuk pergi bersama.

"Sorry banget, gue bareng Aulia hari ini," kata Andra tanpa menatap mata lawan bicaranya.

Gue sedikit kecewa, Andra tak pernah lagi mengantar atau menjemput gue untuk kuliah. Dulu di setiap pagi, Andra selalu masuk ke kamar gue tanpa izin hanya sekedar untuk menyapa atau membangunkan gue, tapi itu udah enggak pernah lagi Andra lakukan.

Gue cemberut. "Yaudah gapapa, gue sendiri aja." Gue memasang muka bad mood. Tapi tidak dilirik sama sekali oleh Andra.

Hey!

Apa gue pernah berbuat salah? Apa gue pernah ngomong yang enggak-enggak? Perasaan gue enggak pernah deh bicara asal sampai buat Andra begini. Seingat gue juga, gue sama dia baik-baik aja. Bahkan sebelum gue sakit, gue masih deket sama Andra.

Apa emang bener gue terlalu ngerepotin di sini? Ck, entar gue ngomong sama dia deh.

Acara sarapan telah selesai, gue kini sedang bersiap-siap berangkat kuliah. Waktu gue keluar rumah, pas-pasan sama Andra yang juga mau berangkat kuliah.

Andra menghiraukan gue, dia sekedar melirik lalu tersenyum tipis lalu berjalan mendahului gue menuju garasi motor.

Dia keliatan buru-buru banget, tapi gue merasa ini waktu yang tepat untuk berbicara kepada Andra. Disaat ia sudah mau mengeluarkan motornya dari garasi, gue datang untuk menghadang.

"Dih, minggir bego. Gue udah telat jemput Aulia," ucapnya.

"Aulia siapa?" Tanya gue. Pasalnya gue baru pertama kali mendengar nama Aulia selama tinggal di sini.

Andra mendecak, tangannya mengibas seakan memberi kode biar gue minggir. Tapi gue malah makin mendekatkan diri ke arah motornya. "Jawab gue dulu, Bang!"

"Aulia pacar gue." Andra melepas helmnya. Dia menatap ke arah gue dengan malas. "Udah, kan? Sana lo minggir!"

Gue termangu, ternyata udah punya pacar. Pantes aja sekarang udah sibuk banget dan jarang ada di rumah. Gue melepaskan pegangan tangan gue yang ada di stang motornya dan mundur beberapa langkah.

Samudra Laut [END]Where stories live. Discover now