Part 23

166 21 8
                                    

-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-

-

Bima terjaga ketika mendengar nada dering handphonenya berbunyi cukup nyaring. Membuka mata, dan tampak mengerutkan dahinya bingung. Seperti orang linglung Bima beranjak menukar posisi menjadi duduk. Matanya bergerilya melihat sana sini tanpa henti.

Sejurus kemudian, Bima tersadar. Dia tertidur di mobil ketika hendak menuju rumah Andra. Oke, bisa Bima simpulkan bahwa dia sedang berada di rumah sahabatnya Andra.

Bima tersenyum kecil--tapi tunggu, ini kamar siapa?

Cklek....

Bagai Dewa yang menurunkan jawaban, Laut datang dari arah kamar mandi untuk menjawab kegusaran Bima.

"Oh, udah bangun." Laut berbicara yang mana tak digubris oleh Bima. Dia manggut-manggut dengan cengiran manis di wajahnya.

"Ini kamar gue, yang bopong lo ke sini itu Heri bukan gue, jadi biasa aja lietin guenya," ucap Laut.

Bima hanya ber-oh ria menanggapi celotehan bocah yang kini sedang sibuk berkutik di meja belajarnya.

Laut hendak memasang headset tapi sebelum itu ia berkata, "oh iya, kalo lo udah mendingan. Lo boleh turun, makan sana, udah disiapin Gian. Ada Andra juga di bawah."

Tak menunggu Bima menjawab, Laut langsung memasang headsetnya di kuping.

Sama halnya yang dilakukan Bima, tak perlu menjawab ia langsung bergegas keluar dari kamar Laut, yang ia yakini bahwa ini adalah kamar bekas adiknya Andra.

"Bima, sini Bim!"

Anak tangga terakhir baru saja sudah Bima lewati, sudah dapat sapaan dari Andra dan yang lain. Bima menurut, dia menghampiri mereka semua di meja makan, duduk di samping Andra.

"Laut mana? Kok dia juga gak ikut turun?" Tanya Andra.

"Ada di kamarnya. Gak tau gue apa yang dia lagi kerjain, keknya belajar." Bima menjawab sembari mengambil nasi untuk makan.

Beranjak dari tempat duduknya, Andra langsung menuju ke kamar Laut. Mungkin sangking semangatnya, tak sadar dia membuat teman yang di sampingnya kaget.

"Anjing santai aja bego," maki Bima. Untung gak ada drama dia akan tersedak dan ditolong oleh orang yang mencintainya. Cheesy, roman picisan remaja. Bima bergidik geli.

"Sorry sorry Bim. Gue udahan, mau ke atas. Eh, by the way Bim. Lo oke kan? Gak sesak napas atau flu? Gue udah beli obat, selesai makan langsung minum aja, gue taro di atas kulkas."

Samudra Laut [END]Where stories live. Discover now