8

6.7K 763 16
                                    

Typo jan lupa cek ya bro!
Vote and coment!

...

...

...

Tidak ada jawaban atau suara dari Aster. Melvin menunggu dan tetap menunggu berharap Aster mau menerima ajakannya.

Aster mengambil sebuah kertas dan menyobek nya kecil tetapi panjang. Mengambil sebuah permen milkita dengan stick putih dan melilitkan kertas yang sebelumnya telah ia beri tulisan.

Melvin bingung dengan hal tersebut ia bertanya-tanya untuk apa itu semua. Aster kembali menatap Melvin melihat sosok tersebut masih berdiri melihat dirinya.

Menghela nafas untuk kedua kalinya hari ini ia menulis sesuatu di buku kosong yang ia bawa.

~~~

Melvin yang lagi lagi bingung dengan hal yang dilakukan Aster mencoba mengintip sesuatu yang dilakukan oleh Aster.

Aster mengangkat buku tersebut dan memperlihatkan nya pada Melvin yang terdapat sebuah tulisan disana.

"Apa kau yakin mengajakku?"

Melvin megerjap, dirinya mengangguk membenarkan tulisan Aster "ya... Tentu aku mengajakmu bersama" jawab mantap Melvin.

"Yang benar saja dia mengajak anak itu? Apa dia tidak takut terkena sial? " komentar gavril dengan tatapan heran yang begitu ketara.

Aster membalik kertas dan menulisnya lagi lalu menunjukkan nya pada Melvin.

"Kenapa kau mengajakku? Apa kau tidak terganggu?"

"Tentu tidak! Untuk apa aku terganggu. Lagian aku hanya ingin pergi ke kantin bersama-Mu apalagi aku belum sepenuhnya mengenai tempat ini" jelas Melvin panjang lebar.

"Yang beneran aja tuh mubar panjang bat kalo ngomong! Kok bisa sih? " lagi lagi gavril di landa kebingungan.

"Apa maksudmu? " tanya Gerrell

"Tidak, hanya saja dia terlihat sangat sulit untuk bersosialisasi apalagi dirinya selalu menjawab perkataan dari anak yang lain dengan singkat"

"Bahkan dia juga terlihat dingin juga datar. Tapi kenapa saat bersama Aster terlihat begitu berbeda? " Ucap gavril

Yang lainnya masih setia melihat interaksi keduanya samai akhirnya Aster dan Melvin menyelesaikan percakapannya? Atau itu bisa di bilang percakapan aku tidak tau.

Aster akhirnya menyetujui ajakan Melvin walau hatinya terasa berat akan melihat sebuah keramaian yang begitu ia benci.

Tetapi sebelum itu Aster mendekati kumpulan Geng GD membuat mereka kebingungan.

'Tap

Suara tapak kaki berhenti di depan kumpulan geng tersebut lebih tepatnya di depan Keandra.

Aster menatap dari balik hoodie nya dan menjulurkan tangannya yang terdapat sebuah permen milkita tadi.

'Set

Keandra yang melihat hal tersebut sedikit tersentak dan terdiam menatap permen tersebut dan Aster secara bergantian.

Keandra Menunjuk dirinya sendiri dan di angguki oleh Aster. Setelah Keandra menerima permen tesebut Aster segera pergi dari sana menghampiri Melvin yang telah menunggu nya lalu berjalan beriringa melvin menuju kantin sekolah.

Geng inti GD yang lainnya hanya bisa terdiam memproses kejadian yang baru saja terjadi. Melvin menatap permen tesebut dengan lamar sebelum akhirnya Mengantongkannya di saku celananya.

Uncertain feeling [END S1] [REVISI]Where stories live. Discover now