14

7.7K 868 160
                                    

Eyyo! Back bro~
Jan lupa coment, vote, and share biar menyebar luas!

Malam hari telah datang, aster akhirnya membuka matanya sadar dan mendapati melvin tertidur di sampingnya dengan posisi duduk menggengam tangan aster erat.

'Yang aku takutkan akhirnya terjadi... ' Batin aster lelah.

'Ceklek

Suara pintu terbuka, Sosok tersebut adalah Carlos dengan nampan berisi makanan dan juga beberapa obat.

"Ahh... Akhirnya anda siuman" Udara Carlos lega

Aster menyipitkan matanya menatap lekat Carlos, Carlos yang paham hanya bisa berkata "saya tida bisa memanggil nama anda begitu saja, Bisa-bisa keesokan harinya saya hanya tinggal nama" kekeh Carlos saat mengatakannya.

Mendekati Aster dan memasang meja kecil di sana menata semuanya di hadapan Aster.

"Mari makan dan minum obat anda" Ucap Carlos menuntut

Tak ada jawaban, Carlos menatap Aster merasa bahwa ada sesuatu yang Aster beritahu kepada nya.

Mengangkat kedua alisnya mencoba memahami bahasa isyarat dari Aster. Melihat arah pandangan Aster pada sosok melvin yang tertidur pulas dengan menggenggam erat tangan kanan Aster.

"Baiklah seperti saya harus menyuapi anda tanpa menganggu teman baik anda ini ya" senyuman tipis terbit di bibir Carlos.

Aster menatap Carlos mengerutkan dahi lalu memalingkan wajahnya kesal. Dan disambut kakehan Carlos.

Sekarang dia tahu bahwa tuan mudanya yang satu ini memiliki sifat gengsi yang sangat tinggi.

Akhirnya Aster makan disuapi oleh Carlos hingga semuanya ludes habis dan tinggal meminum obat yang telah di siapkan.

"Baiklah saya akan mengambil makan untuk teman baik anda ini" Bergegas keluar sebelum mendapat tatapan tajam dari sang tuan muda.

'Klik

Aster memandang lekat melvin, entah kenapa ia merasa kan sesuatu yang aneh. Emm... Sesuatu yang menggelitik di dalam tubuh-nya.... Hangat?

Entahlah, ia bingung. Yang pasti ini cukup nyaman bagi nya dan dirinya cukup suka dengan perasaan ini.

Tanpa disadari bahwa dirinya telah mengamati melvin dengan seksama tanpa mengalihkan pandangannya pada yang lain.

Tiba-tiba sebuah pergerakan dari melvin terlihat, Aster tetap masih dengan pandang yang tertuju lekat pada melvin. Sedangkan yang ditatap sudah mulai tersadar dan Mengerjapkan matanya mengumpulkan nyawa yang masih belum terkumpul.

Membuka mata dengan sempurna dan mendapati bahwa sosok yang sempat membuatnya khawatir panik tak karuan telah sadar.

"Aster... " suara melvin serak, Aster merespon dengan menggerakkan kepala kesamping.

'Grep

Dengan tubuh bergetar melvin langsung memeluk aster erat, air mata yang telah jatuh membasahi wajah melvin.

"jahat banget... Hic... Asli emang, sekali ilang ngangenin banget si" Melvin mengerut tak jelas dengan isakan kecil.

Aster hanya bisa menepuk punggung Melvin berharap Melvin menjadi tenang. Kalian tahu terkadang Aster mencurigai Melvin. Kenapa? Coba kalian ingat bagaimana sikap pertama mereka bertemu, kepada orang lain dan kepada dirinya.

Haah... Entah kenapa ia merasa bahwa ia memiliki seorang bayi besar sekarang.

Carlos datang dan mendapati dua orang sedang berpelukan merasakan perasaan yang menghangatkan.

Uncertain feeling [END S1] [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang