Pertarungan pun telah dimulai. Para monster mulai menyerang para warga, sementara para robot berusaha melindungi para warga dari serangan monster. Kugisaki dan Fushiguro membantu para robot. Mereka melihat ke atas, menyaksikan pertarungan sengit antara 2 saudara. Asta mengeluarkan sebuah kilatan petir ke arah Ray. Ray tentu saja menebas petir tersebut ke arah lain. Asta menyadari petir tersebut mengarah ke sebuah bangunan dan langsung menonaktifkan. Petir tersebut menghilang sebelum mengenai bangunan tersebut. Ray bingung mengapa Asta langsung menonaktifkan kekuatannya barusan. Asta menjawab bahwa harus menghargai para pekerja bangunan yang sudah membuat bangunan dengan mati matian. Mendengar jawaban dari adeknya, Ray hanya menggelengkan kepala nya dan menganggap bahwa Asta terlalu baik. Tetapi, beberapa detik kemudian, Tatapannya ke Asta berubah menjadi dingin.
Ray : Itulah sebabnya kamu itu tidak cukup kuat menghentikanku
Asta : Ap-
Asta belum menyelesaikan kata-katanya, Ia terkejut karena kakaknya yang tadinya tepat di depannya tiba tiba saja menghilang di tempat. Asta melihat ke arah lain dan sama sekali tidak merasakan keberadaannya. Tetapi, Asta merasakan "Danger Sense" yang mendekatinya dan tubuhnya bergerak sendiri dengan mengangkat pedangnya. Seperti yang ia duga, Ray mendaratkan pedangnya tepat di pedangnya. Asta berpikir jika saja ia tidak mengangkat pedangnya maka ia tidak bakal tidak tahu, apa yang akan terjadi selanjutnya jika kepalanya terpotong atau hancur. Asta menahan berat pedang kakaknya, sementara Kakaknya mendorong pedangnya lebih dalam dengan tatapan dingin. Asta mulai tidak kuat dan menendang pedang tersebut dengan sekuat tenaga. Yang terdorong bukannya Ray melainkan Asta sendiri. Asta sadar diri bahwa levelnya beda dengan Kakaknya sendiri. Ray menghembuskan napas lelah terhadap adeknya.
Ray : Asta...Kamu bisa gak mengerahkan seluruh kekuatanmu saja? Apa pentingnya sih dengan bangunan bangunan disini?
Asta : Tentu saja penting. Kamu lupa kah? Para pekerja bangunan mempertaruhkan nyawa mereka demi bangunan tersebut. Ingatlah perjuangan mereka!
Ray : Sorry, tapi aku tidak tertarik dengan hal begituan. Dan lagi...Perjuangan mereka? Kamu ingat kan? Apa yang tejadi di tahun 2020? Para pemerintah? dan juga 2022? Tahun parah banget. Mereka tidak terlibat tetapi karena 1 orang saja...1 orang saja?! Hadehhh...dunia sudah parah banget ya?~
Asta : Aku tahu itu, tapi-
Ray : Tapi apanya lagi? Kita sudah jaya? Merdeka? hahhhh gimanalah reaksi para almarhum pahlawan yang sudah gugur kalau mendengar pemuda yang mereka harapkan gini kelakuaannya? *menutupi wajah dengan 1 tangan*
Asta : MASIH BANYAK PEMUDA YANG BERJUANG DEMI NEGARA MEREKA?!
Ray : APANYA?! ORANG TUA SAJA MEREKA LAWAN?! TERUS ITU MELIBATKAN ORG DALAM! MELAWAN GURU! APAKAH INI YANG DISEBUT "PERJUANGAN"?!
Asta : TIDAK SEMUANYA BEGITU! JANGAN SEENAKNYA BERPENDAPAT BEGITU!
Ray : Orang termuda diam saja
Asta : ...
Ray : orang termuda memang gitu ya. Mereka tidak akan tahu betapa kejamnya dunia ini. Biar kukasih tahukan kamu sesuatu *menurunkan pedang* Di dunia kita, pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Kamu mengambil sisi positif boleh, tapi aku mengambil sisi positif dan negatifnya. Itu kehendakku sendiri, jadi aku harapkan jangan berbicara seperti kau tahu segalanya
Asta : ...
Ray : Kenapa? Sudah tidak ada kata-kata lagi?Kena mental ya? Yahh aku tidak peduli dan khususnya...kalian berdua bisa tidak jangan ikut campur dalam keluargaku?
Asta : ...Ah?!
Asta melihat ada objek yang melaju ke arah Ray. Objek tersebut seperti mengeluarkan sebuah petir dan mulai melaju dengan kilat. Tetapi, meskipun begitu, Ray bisa menangkap objek tersebut dengan 1 tangan. Ray menghembuskan napas lelah dan mulai berbicara...

KAMU SEDANG MEMBACA
In The World Jujutsu Kaisen
Fiksi PenggemarKamu yang sedang nonton anime terfavoritmu dan berharap bisa masuk. Tapi itu adalah hal yang mustahil, kalau aja ada suatu keajaiban. Hp mu tersebut bersinar dan menarik mu ke dalam. Cahaya yang keluar dari hpmu menghilang beserta hp tersebut menghi...