2. Lukisan

194 26 0
                                    

•|•

Kirana masuk ke dalam gudang yang tidak pernah ia datangi, Kirana menyalakan saklar lampu untuk menerangi seisi gudang yang lumayan besar.

Gadis itu melihat ke sekeliling gudang yang di penuhi kain putih. Perlahan ia membuka satu kain putih yang menutupi sebuah lukisan yang sangat indah. Lukisan yang berisi seorang perempuan tengah tersenyum, sembari menggenggam bunga.

Sangat mirip seperti dirinya? Aish, mungkin hanya kebetulan saja.

'bruk'

Baru saja Kirana melangkah kan kakinya, ia seperti Menginjak sesuatu.  Ia menunduk, sebuah bingkai foto lagi, itu dirinya.

Kirana menyernyit heran, mengapa ada foto dirinya di bingkai ini? Bukankah gudang ini tidak pernah di buka sama sekali? Lalu? Ini benar benar dirinya, tidak salah lagi.

Kirana menyernyit heran, mengapa ada foto dirinya di bingkai ini? Bukankah gudang ini tidak pernah di buka sama sekali? Lalu? Ini benar benar dirinya, tidak salah lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bahkan foto yang ini tidak ia jadikan bingkai foto seperti ini.

Pikiran Kirana penuh dengan tanda tanya, mulai dari lukisan yang mirip dengannya, dan foto dirinya yang ada di gudang ini.

"Kiran" panggil seseorang yang membuat Kirana langsung menoleh ke arah pintu.

Bu Runi, wanita itu menghampiri nya. "Emm, udahan ya??  pintu nya mau ibu tutup, lain kali aja ke sini lagi ya?" Mendengar itu Kirana hanya mengangguk, tidak ada perasaan curiga sama sekali.

Kirana keluar dari gudang, ia diam diam membawa bingkai berisi foto nya.

•|•

Malam pun tiba, Kirana yang sedang tiduran sembari bermain handphone itu seketika terdiam ketika merasakan seperti ada sebuah tangan yang mengusap kepalanya. Benar benar terasa sangat jelas.

Kirana tersentak kaget, ia melihat ke sekelilingnya, tidak ada apa apa. karena merasa tidak enak, Kirana langsung bangkit dari kasur dan berlari ke luar kamar.

Padahal selama 17 tahun disini, ia tidak pernah mengalami kejadian seperti ini.

'bruk'

Kirana yang tengah berlari itu sampai tak engeh di hadapannya sudah ada ari, tetangga panti asuhan yang kebetulan satu sekolah dengan nya.

Kirana yang melihat itu mengelus dadanya, ia benar benar kaget. Apalagi muka Ari yang benar benar menompo.

"Ish, Ari! Ngagetin aja sih" kesal nya dengan napas yang masih terengah engah.

LukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang