07. Apa kamu cemburu?

4.8K 990 34
                                    

"Syuh syuh syuh." Olivia melambaikan tangannya tiga kali pada hantu kecil yang sejak tadi berdiri di sudut ruangan dan membuat Noah ketakutan meskipun hantu itu sebenarnya tidak banyak bertingkah.

Hantu gadis kecil berwajah pucat dengan mata hitam itu hanya tidak bisa berhenti tertawa menertawakan Noah yang ketakutan, tapi karena Olivia mengusirnya dia tidak memiliki pilihan lain selain pergi dengan wajah cemberut.

"Aku tidak menyangka kamu akan datang sejauh ini, Tuan Harlow. Ini membuatku berpikir Anda bukan orang yang sibuk."

Noah meringkuk di atas kasur membungkus dirinya dengan selimut hingga menjadi kepompong manusia, hanya pucuk kepalanya yang bisa dia lihat. Dirinya ketakutan setengah mati dan karena siapa dia menjadi seperti ini.

"Apa hantunya sudah pergi?"

Olivia menghela napas. "Kamu bisa keluar sekarang," katanya seraya duduk di sofa. 

Dia juga terkejut saat melihat Shavonne di lobi, tapi kondisi Noah membuatnya tidak bisa berbicara lebih banyak dengan pria itu sebelumnya. Dia membawa Noah ke kamarnya agar pria itu tenang tapi masih ada hantu di kamarnya yang membuatnya ketakutan.

Takut-takut Noah mengeluarkan kepalanya dari buntalan selimut, dia melihat ke sekitar dengan kikuk, hantu gadis kecil itu sudah tidak ada dan suaranya yang mengerikan itu juga sudah tidak terdengar lagi.

Jantungnya masih berdetak kencang tidak karuan, tapi karena hantu itu sudah pergi dia tidak takut lagi sebaliknya Noah menatap Olivia dengan kesal.

"Kamu yang apa-apaan? Bukankah kamu bilang kita akan bertemu di Mcdonald jam dua siang? Tapi apa yang kamu lakukan disini dan beraninya kamu mengabaikan janji denganku, bukankah kamu bilang dukun profesional? Profesional mana yang tidak menghormati waktu orang lain terutama kliennya?"

"Salahkan asistenku, dia yang mengatur semua pertemuan untukku dan sayangnya Nyonya Sarah berada di urutan lebih awal. Aku tidak memiliki pilihan lain selain menunda pertemuan kita."

Noah membuka mulutnya dan menutupnya lagi, tapi dia tidak mengatakan apa-apa. Wanita ini bahkan tidak meminta maaf padanya. Dia sangat marah, belum ada orang yang berani memperlakukannya seperti ini kecuali wanita ini, dia sangat marah tapi pada akhirnya dia hanya mencoba menarik napas dan menghembuskan napas untuk menenangkan diri.

Karena ini dia benar-benar merasakan apa itu ketidakberdayaan dan hanya ada satu tali yang bisa dia pegang, tali itu adalah Dukun ini. Ini yang membuatnya khawatir jika dia menyinggungnya dan membuatnya marah lalu menolak membantunya, saat itu dia tidak yakin bagaimana dia akan menjalani hidup setelahnya.

"Baik, tidak masalah," kata Noah. "Sekarang langsung saja, aku ingin kamu mengambil kembali penglihatan ini, aku tidak membutuhkannya dan jika ini karena aku menyinggungmu saat itu, dari lubuk hatiku yang paling dalam aku minta maaf, jadi ambil kembali. Aku tidak ingin melihat hantu."

Olivia terlihat santai, dia tersenyum tipis. "Aku tidak merasakan ketulusanmu, Tuan Harlow."

Noah menghela napas kasar. "Apa yang harus aku lakukan agar kamu menghilangkan ini?" Dia menunjuk matanya sendiri.

"Aku tidak akan menghilangkannya dan aku juga tidak akan mengambilnya darimu."

Noah jelas terkejut dan jengkel. "Kenapa? Apa kamu masih merasa tersinggung atas ucapanku hari itu? Begini, saat itu aku …"

"Kamu tidak tahu apa yang sedang kamu hadapi." Olivia mengambil baitnya. "Ya, karena itu aku memberimu kemampuan untuk melihatnya, dan memang aku kesal karena ucapanmu tapi sekarang aku tidak kesal lagi padamu, hanya saja kamu perlu penglihatan itu untuk melihat."

Dukun Cantik, Olivia Whaleson. (SELESAI ✔)Where stories live. Discover now