The Real Goat

5 0 0
                                    

Tuesday, 20 Desember 2022

Satu kata untuk menggambarkna pertandingan final kemarin: GIILAAA!!!!!!

Ehh, dua kata deng: GILAAA BANGETTTT!!!!!!

Mungkin ini final yang paling seru yang pernah gue tonton. Serunya bukan karena tiba" ada pertunjukkan sirkus, tapi di pertandingan tadi malam kedua tim saling balas-balasan gol.

Untung aja gak saling balas-balasan WA entar yang ada gak ada yang main bola, hehehehhe.

Di pertandingan kemarin malam banyak orang yang menjagokan Argentina untuk keluar sebagai juara. Padahal kebanyakan yang gue tau mereka tuh bukan benar" pendukung Argentina. Mereka murni cuma pengen liat Messi angkat galon, ehh.. maksudnya angkat Piala.

Gue yakin gak cuma gue yang ngeh kalo banyakan orang dukung Argentina cuma karna ikut-ikutan aja. Pas di tanya siapa aja pemainnya Argentina palingan cuma Messi yang di tau. Bahkan teman gue, Rendi, pas gue tanya kenapa dukung Argentina dia malah bilang, 'Kan di Argentina ada Mario Kempes,' Gue gak tau Rendi ini lahir di jaman apa pastinya pengetahuan dia tentang bola jadul banget.

Tapi menurut analisa gue yang sering akurat, contohnya aja gue bisa memprediksi kapan kentut gue bisa keluar. Okee, lanjut. Menurut gue dan analisa gue sebenarnya di atas kertas sebelas pemain utama yang main dari France dan Argentina sama" kuat.

Namun itu semua hanya di atas kertas. Pas langusung nonton pertandingannya gue cukup kaget kalau semisal gue pacaran ama cowok. Hehehe enggkalah. Gue kaget karna secara gak keduga Argentina bermain menyerang dan langsung menekan France.

Padahal kebanyakan tim kalau bermain di final itu bermain aman dulu selagi berusaha untuk mencuri momen yang tepat kapan untuk menyerang.

Itu semua gak berlaku untuk Argentina karena dari awal permainan sendiri Argentina yang pertama untuk berani menyerang dan berusaha membokar pertahanan France. Sementara France sendiri hanya bertahan dan berharap bisa memanfaatkan seragan balik.

Permainan antara Argentian dan France ini kayak sebuah hubungan. Di mana cowok terus-terusan berusaha untuk cepat nikah, sementara cewek terus"an nahan karna masih belum yakin. 

Kalau kalian yang gak nonton pertandingan final kemarin kayaknya nyesal, deh. Soalnya ini pertandingan seru banget. Semua bumbu ada semua di pertandingan tadi malam mulai dari merica, kunyit, kemiri, dan jahe. Okee, yang bener tuh bumbu yang gue maksud adalah: emosi, persaingan, hasrat menang dan bahkan drama pun ada di pertandingan semalam.

Gue sendiri gak mau banyak cincong mendingan kalian sendiri yang nonton pertandingan itu. Ingat, nontonnya di Streaming yang legal, jangan streaming yang komentatornya orang Arab yang kayak di kejar ama satu kelurahan (baca: streaming illegal)

Kita lupakan pembahasan pertandigan tadi malam sekarang kita fokus sama topik utama yang gue ingin sampaikan.

Jadi, antara Messi dan Ronaldo siapakah Goat sesungguhnya?

Jauh sebelum piala dunia ini umat manusia terpecah menjadi dua: Orang yang buburnya diaduk ato enggak, Mie goreng ato mie kuah, berak di cebok air ato cebok pake tisu, dan terakhir suka Messi atau Ronaldo.

Seharusnya setelah hasil tadi malam perdebatan itu semua telah selesai. Mau gak mau kita semua harus mengakui kalau The Goat sesungguhnya adalah Lionel Messi, gak ada yang lain. Dan Ronaldo itu hanya jelmaan dari Lucinta Luna.

Dengan hasil semalam juga harusnya menjadi akhri perdebatan kita. Karna perdebatan antara siapa yang terbaik antara keduanya udah terjadi saat gue masih SD. Bahkan perdebatan itu juga terjadi tadi pagi waktu gue kuliah.

Tadi pagi gue ada kelas praktek dan selepas kelas selesai gue dan teman" cowok lain nongkrong di depan kelas. Bedanya dengan cewek kalo berkumpul itu pasti nge-gosipin temannya yang gak ada, kita para cowok justru kalau lagi nongkrong itu pasti berdebat hal" yang seharusnya gak diperdebatkan.

Alif: Fix, Goat yang sesungguhnya itu Messi.

Yazid: Eiitss, gue tetap kekeh sama pendirian gue kalau Goat sesungguhnya itu Ronaldo.

Gue masih diam aja, menyimak.

Alif: Emang Ronaldo udah menang piala dunia?

Ari: (yang dari tadi diam mulai bicara) Gue sepakat ama Yazid, biarpun gak menang piala dunia tetap Goat-nya itu Ronaldo.

Yazid: Ronaldo gak butuh piala dunia untuk di akui Goat. Beda ama Messi yang emang butuh piala dunia untuk diakui.

Amat: (mulai panas dengar pernyataan Yazid) Ehh, lu jangan asal ngomong. Alasan lo aja itu, emang Ronaldo aja yang gak sanggup mimpin timmya jadi juara dunia.

Alif: Benar tuh, Mat. Ronaldo sekarang banyakan ngambek, udah kayak cewek yang salah dibeliin makanan. Mana ada Goat ngambekkan.

Ari: Sehebat- hebatnya Messi dia gak pernah juara Euro.

Alif: Emang Belom pernah, Mat?

Amat: Nggak tau juga. Kalo emang belom pernah juga palingan nanti dia juara.

Gue yang dari tadi diam hanya bertepok jidat aja. Mereka dari tadi berdebat gue kira emang ngerti bola. Ehh, taunya cuma ikut heboh aja.

Gue kasih tau untuk kalian yang belom tau. Messi itu gak akan pernah juga ikutan Euro karna Messi tinggalnya di amerika latin jadi beda turnamen.

Hadehhh.

Sesuai hasil dari final kemarin harusnya perdebatan itu sudah gak perlu diperdebatkan lagi. Soalnya Messi sendiri sudah memenangkan semua piala di dunia persepak bolaan. Dan dengan menjadi juara piala dunia bayang" Maradona udah gak lagi bisa dikaitkan dengan Messi.

Dan dengan hasil ini semua kita harus lapang dada menerima kenyataan bahwa Goat sesungghnya ialah: Lucinta Luna, ehh... maksudnya adalah Lionel Messi.

Jahee Merah: Catatan harian Manusia herbalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang