[END] Saya Tidak Ingin Menjadi Seorang Ojakgyo

45

Mungkin itu karena aku telah melewati banyak hal selama tahun pertamaku atau apa, tapi aku sangat moody dan merasa terganggu dengan setiap hal kecil. Karena itu, saya mencoba berlatih mengendalikan emosi dan fokus melatih sihir saya dan membuat benda ajaib dengan pintu terkunci. Saya berlatih ilmu pedang saya di kelas juga.

Ketika saya tinggal di kamar saya dan pada dasarnya menolak untuk pergi, ayah saya datang ke kamar saya untuk menanyakan apakah ada yang salah. Tidak ada yang salah. Aku hanya ingin sendirian. Jika saya harus menjelaskan, suasana hati saya berubah-ubah setelah saya mulai menstruasi. Padahal haid saya sudah berhenti saat ini.

Tapi saya masih menghabiskan pagi tahun baru bersama keluarga saya. Harun dan Karim mengamati kepribadian baruku yang tajam dan tampak resah. Saya tidak suka bagaimana suasana hati saya mengacaukan suasana hati keluarga, jadi saya menembak hati semua orang dan semua orang santai. Akhir yang bahagia.

Ngomong-ngomong, aku tinggal di kamarku berlatih sihir, berlatih pedang, dan tidur selama istirahat.

Hanya karena saya menua tidak berarti banyak yang berubah.

Saya masih terlihat sama, dan memiliki kepribadian yang sama, di samping mata mati saya yang sama. Aku bahkan tidak bertambah tinggi. Wajahku masih lebih seperti anak kecil daripada lebih dewasa.

Jika saya harus memilih hal-hal yang berubah, saya pikir payudara saya tumbuh sedikit. Rambutku tumbuh sedikit. Selain itu, semuanya sama. Nah, berpikir bahwa saya akan banyak berubah hanya karena saya bertambah satu tahun lebih tua adalah hal yang salah sejak awal.

Itu yang aku pikirkan, tapi.........

"Apakah kamu menjadi lebih kecil saat kita tidak bertemu?"

tanya Hylli, di tengah duel.

Ini adalah pertama kalinya kami saling berhadapan setelah kami naik ke tahun ke-2.

Hylli tampaknya ingin tahu mengapa saya mematikan radio selama istirahat, tetapi tidak bertanya, mungkin karena kebaikan hati.

Kelas ilmu pedang tidak memiliki perubahan khusus selain kami naik setahun. Oh tidak. Tahun ini, kami memiliki beberapa siswa perempuan tahun pertama yang bergabung dengan kelas ilmu pedang. Selain itu, tidak ada yang berubah.

Tapi Hylli, yang belum pernah saya lihat selama istirahat, entah bagaimana tampak berbeda. Mungkin aku tidak terbiasa melihatnya setelah sekian lama, tapi pasti ada sesuatu yang berbeda.

Ketika Hylli bertanya padaku, menundukkan kepalanya ke arahku, aku merasa tidak enak. Tentu saja, saya tahu bahwa dia bertanya karena dia peduli dan tidak ada yang lain, tetapi untuk beberapa alasan, suasana hati saya anjlok.

"Hylli, kamu mungkin tumbuh lebih tinggi."

Saya tidak lagi menggunakan akhiran sopan untuk namanya. Dia telah mengatakan kepada saya untuk menggunakan ucapan santai kepadanya untuk sementara waktu sekarang, tetapi saya tidak dapat menggunakan ucapan santai untuk calon majikan saya dan itulah mengapa saya menambahkan akhiran, tetapi saya tidak ingin melakukan itu lagi.