Please, open your eyes

77 7 0
                                    

Anyeong haseyooo readers atau army  yang tersayang. i purple you. maaf karena aku jarang update di bab-bab hampir akhir ini. aku tahu karyaku jauh dari kata sempurna, but tolong tinggalkan vote and komen biar tambah semangat ya nulisnya....maaf aku lama up nya soalnya sibuk dengan dunia nyata. dunia perhaluanku jadi agak lemot. maaf ya...sayang kalian.

>>>>>

     Waktu berlari mengganti presensi nama hari, semesta masih berjalan seperti biasa meninggalkan manusia yang masih terseok di belakang sana. Banyak yang masih ingin kita kejar di waktu yang sama, namun takdir tak selalu sama dengan apa yang manusia minta. Hari ini, enam hari setelah Jungkook tak sadarkan diri, anak itu masih enggan membuka mata seolah tak terganggu dengan suara-suara di sekitarnya.

Jimin berkali-kali datang dan menangis disana tanpa takut di sebut cengeng. Semua terjadi terlalu cepat, padahal tadinya mereka berbahagia untuk ulang tahun Jungkook lalu tiba-tiba keesokan harinya Jungkook memejamkan mata disaat mereka sudah membuat janji untuk keinginan Jungkook. Begitupun Taehyung, ia menjadi murung hingga jatuh sakit sehingga Seokjin yang ada di Busan menunda pekerjaannya dan lebih memilih pulang.

" Asam lambung hyung, dia terlalu stres. Demamnya juga tinggi" itulah kabar dari Namjoon untuk Seokjin setelah dua hari Jungkook tak membuka mata. Untuk Taehyung maupun Jungkook Seokjin langsung pulang ke Seoul karena mengkhawatirkan semuanya. Hoseok berkali-kali meninggalkan café untuk menjenguk Jungkook yang kini tak seberisi seperti dulu lagi. Rasanya mereka begitu merindukan Jungkook sekalipun Jungkook masih disana.

Beberapa kali kondisi Jungkook menurun membuat Yoongi dan Namjoon semakin khawatir. Mereka adalah dokter, bahkan menjadi kesayangan di rumah sakit besar itu, namun mereka tetaplah manusia yang hanya bisa berusaha sekuat mereka. Dan selebihnya, mereka tidak tahu apa yang Tuhan rencanakan.

" Kookie nya eomma, sampai kapan ingin menghukum eomma sayang?" Soora sudah berhari-hari tidak pulang hanya sekedar untuk menggenggam tangan putranya. Terjaga di malam hari agar tak melewatkan satu detik pun keajaiban yang mungkin akan datang dan membuat Jungkook membuka mata dan memanggilnya eomma. Soora hanya akan beristirahat saat Taemin datang karena ia tak ingin Jungkook membuka mata dalam keadaan tiada siapapun disana. Cukup dulu, Soora menjadikan Jungkook seseorang yang sangat kesepian.

" Istirahatlah di rumah bibi, aku yang akan menjaga Jungkook. Kau juga harus menjaga kesehatanmu "

Berkali-kali Seokjin mengetuk pintu dan tak ada jawaban. Sehingga Seokjin membuka pintu dan Soora tak menyadarinya.

" Aku masih ingin disini Jin-ah "

" Tak apa bi, aku pasti akan mengabarimu jika ada perkembangan apapun nanti. aku juga mengkhawatirkanmu juga bibi Soora. Tak apa biar supirku yang mengantarmu pulang. Ayo bi biar ku antar"

Akhirnya, Soora pulang setelah Seokjin memanggilkan supirnya. Bagaimanapun juga, semua orang harus menjaga kesehatannya.

" Hyung "

Seokjin menoleh ke asal suara yang ia kenal. Taehyung datang dengan wajah yang masih menyisakan sedikit rona pucat disana.

" Kenapa disini? Sudah hyung bilang istirahat saja hingga pulih benar okey"

" Aku ingin di sini hyung, paman Jeon juga baru saja pulang setelah menemaniku seharian. Ku rasa dia sangat kelelahan, dia pasti hanya tidak ingin melihat Jungkook seperti ini dalam waktu yang lama"

Seokjin menghela nafas dan mengangguk membenarkan ucapan Taehyung. Semua orang memang sedang mengkhawatirkan Jungkook saat ini, namun alangkah baiknya jika semua tetap sehat agar bisa menjaga Jungkook.

THIS IS MEWhere stories live. Discover now