[ 1 ] Haitani

123 12 1
                                    

Tokyo revengers x Haitani lil sister ( female reader )

⊱ ──────ஓ๑∗๑ஓ ────── ⊰

tak ada kata yang keluar. tiga saudara saling diam. menikmati dunianya masing-masing. Haitani sulung terus mengotak-atik handphone. Haitani tengah asik bermain game online. si bungsu membaca komik terbaru miliknya, hadiah dari si sulung.

cukup harmonis walau walau kadang si sulung dan tengah lebih sering bertengkar. rumah mereka damai sampai ketukan pintu terdengar.

"onii-sama," ucap [name], mengode sang sulung  membuka pintu.

Ran berjalan tuk membuka pintu. Rindou sama sekali tak bergerak, dirinya lebih menikmati gamenya. setelahnya terdengar obrolan ringan dari arah pintu utama.

"Izana-sama? tumben ke rumahku?" tanya Ran setelah membuka pintu.

"aku cuma jalan-jalan dan sengaja mampir kesini, oh ya ini buat kalian bertiga," pemuda kulit tan tersebut memberikan bingkisan. setelahnya pemuda tersebut langsung pamit pergi.

Ran langsung kembali. menatap Rindou dan [name] yang tak bergerak dari posisi tadi. Ran memposisikan badan disebelah [name].

"siapa yang dateng?" tanya Rindou sama sekali tak berpaling.

"Izana, dia ngasih kita ini," tunjuknya.

"ayo buka nii-sama!" ucap [name] begitu semangat.

Ran mengangguk. dirinya membuka bingkisan tersebut. terlihat makanan favorit Haitani.

Rindou mendengus geli. "semenjak kenal [name], si uban jadi lebih baik sama kita," ucap Rindou mengambil satu makanan.

Ran mengangguk, tak ada rasa ingin protes. memang perlakuan sang raja menjadi berbeda semenjak mereka tak sengaja memperlihatkan sang adik.

"kenapa jadi gitu?" tanya si bungsu penuh penasaran.

"berarti si Izana suka sama kamu [name] sayang," jawab Ran mencubit pipi chubby milik [name]. mungkin pipinya akan segera melar.

Rindou hanya mengangguk. dirinya heran, tingkat kepekaan milik [name] jauh lebih buruk darinya. Rindou terkadang gemas melihat sang adik yang tak peka dengan kode milik Izana. ini Izana yang kurang keras untuk mengode atau [name] yang memang tak peka dengan perasaan temannya.

"Rin-nii hari ini temenin aku belanja komik manga ya," ajak [name] mengembalikan buku-buku ditempat semula. rak buku besar miliknya terlihat rapi. kebanyakan terdapat buku komik miliknya yang ia dapat dari uang saku, tak sedikit juga dari Ran.

"aku ga diajak nih?" Ran bertanya dengan nada seperti kecewa.

"yang buaya ga diajak!" Rindou berucap.

Ran tak menjawab, dirinya segera pergi. entah kemana perginya, Rindou tak peduli.

"RAN GOBLOK!" Rindou langsung berlari mengejar Ran. siapa juga tak marah jika sedikit lagi menang dengan skor terbanyak tapi jaringan WiFi hilang. sudah pasti Ran mematikan WiFi, niatnya untuk balas dendam.

pagi hari itupun didominasi dengan kejar-kejaran Rindou dan Ran.

[ skip ]

"onii-sama beneran ikut?" tanya [name] dengan baju kasual miliknya. celana hitam panjang dipadu dengan sweater milik Rindou.

"tentu! ayo!" ucapnya berjalan paling depan.

Rindou hanya mengikuti. dirinya lebih suka mengamati daripada berinteraksi. dirinya diam sesekali mengamati, takut ada musuh yang melihat [name].

"Rin-nii."

"Rin-nii!!" panggil [name] didepannya. terlihat melambaikan tangan, menyuruh dirinya mendekat. "ayo Rin-nii, nanti kau ketinggalan," ucapnya berjalan lagi.

"aku ketinggalan pun ga bakal kesasar," sahutnya membuat [name] sedikit tersindir.

"ngejek aku nih?" tanya [name] mulai cemberut.

Rindou tak menyahut, dirinya diam mendengar ocehan Ran dan [name]. mereka sampai di toko buku. [name] langsung masuk dan menuju ketempat komik yang ia cari. Ran mengikuti [name], sementara Rindou mengambil keranjang.

"[name] kau sama Ran dulu, aku mau ke bagian pernak pernik anime," sahutnya meletakkan keranjang.

"siap!"

Rindou berjalan menuju aneka hiasan anime. dirinya berjalan entah kemana, membiarkan sang kaki membawanya.

"Rin?"

Rindou menoleh, menatap pemuda yang berada didepannya.

"tumben met kesini?" tanyanya.

"gapapa gabut," ucap mengambil beberapa hiasan anime.

"wibu."

"ngaca a*su."

"idih." Rindou segera pergi menuju keberadaan [name] berada. daripada meladeni jamet lebih baik dirinya kembali.

"oi Rin," panggil Ran. dirinya terlihat membawa satu keranjang yang hampir penuh dengan komik.

"itu bakal kebaca semua?" tanyanya.

"iya, tau kan dek [name] kek mana," ujar Ran menatap [name] yang mengambil beberapa hiasan anime.

"eh tadi gw ketemu jamet," ucap Rindou berbagi informasi.

"si jambul khatulistiwa?"

"ho'oh, ternyata wibu juga," ucap Rindou.

Ran dan Rindou terus bergibah selagi [name] memilih komik. Ran mengeluh merasakan kakinya yang mati rasa. Rindou jongkok menunggu [name].

"duh ini udah setengah jam berdiri pegel," ucap Ran.

"lu ga sendiri kok," sahut Rindou, bahkan dirinya harus menenteng keranjang. belum lagi membawa barang titipan Ran.

"nah ini sama ini terus itu," ucap [name] mengabsen satu persatu barang.

"dek ini udah selesai?"

"bentar kita keliling rak buku yang disana," ucap [name] menunjuk rak buku yang cukup besar.

gpp kok gpp kita kuat, batin Ran Rin.

[ TBC ]

𝙊𝙣𝙞𝙞-𝙘𝙝𝙖𝙣 | 𝙃𝙖𝙞𝙩𝙖𝙣𝙞 𝙩𝙬𝙞𝙣𝙨Where stories live. Discover now