5. He's Never Doing That!

231 9 0
                                    

*Kring* bel pulang, bel yang selalu menjadi penantian seluruh murid yang tengah bersekolah termasuk Haruto, yang selalu menanti Bel pulang berbunyi.

Dengan langkah semangat 45, Haruto memasukan barangnya kedalam tas dan keluar dari kelasnya dengan perasaan senang. Dia ini merupakan tipe orang yang datang belakangan, pulang duluan. Dia juga paling tidak suka menunggu, maka dari itu ia selalu senang masuk kedalam kelas diiringi guru yang juga masuk kedalam kelas.

Selain bel pulang sekolah yang menjadi semangatnya, faktor lain juga menjadi salah satu semangatnya hari ini. Kakak pertamanya yang harus mengikuti esktrakulikuler vocal hari ini, disusul kakak keduanya yang mengambil ekstrakulikuler seni lukis, lalu kakak ketiganya yang ikut dalam ekstrakulikuler rapper dan kakak keempatnya yang harus menghadiri ekskul tari, karena sebentar lagi lomba di adakan.

Sampai di depan sekolah, mobilnya sudah stanby disana. Dengan senang hati, Haruto pun masuk kedalam. "Ahjussi, antarkan aku ke mall terlebih dahulu. Aku ingin membeli senar gitarku yang putus." Pinta Haruto, yang dituruti supirnya.

Mobilnya pun perlahan meninggalkan area sekolah, membelah kota Seoul yang saat ini senggang karena ia pulang sekolah tidak bertepatan dengan pulang kantor. "Ahjussi, Ahjussi tidak perlu menunggu diriku atau menjemput diriku. Aku akan pulang naik taksi." Perintah Haruto, yang memang selalu tidak ingin di tunggu.

"Tenang saja, aku akan bilang ke Appa dan juga Eomma." Sambung Haruto,  karena melihat tatapan tak yakin dari sang supir. Setelah melihat sang supir mengangguk, ia pun segera masuk kedalam mall.

Menjajalkan kakinya menuju restaurant bulgogi terlebih dahulu, karena perutnya sudah sangat lapar. "Bulgogi satu dengan extra daging." Ujar Haruto, yang ternyata sama dengan sang pembeli lainnya.

"Ah mianhe, porsi bulgogi tinggal satu. Anda harus menunggu selama 30 menit untuk pesanan bulgogi selanjutnya." Ujar sang pelayan, menatap Haruto dan pembeli lainnya secara bergantian.

"Untukku." Ujar pembeli wanita itu, seraya mengeluarkan sebuah kartu lalu memberikannya kepada cashier.

Haruto yang tengah termenung karena melihat wanita yang ada disampingnya, seolah sadar karena sang wanita ini mengambil makanan favoritenya."Yak! Bulgogi itu punyaku!" Sungut  Haruto yang tak terima.

Wanita itu mengedihkan bahunya acuh seraya mempelihatkan bill pembeliannya. "Aku tidak perduli. Aku sudah membelinya." Ujar sang wanita lalu pergi meninggalkan dirinya.

"Aish saekki-ya!" Maki Harutoz yang tentu saja dengan suara pelan. Baru kali ini ada seorang wanita yang sangat berani. Dengan helaan nafas pasrah, akhirnya ia memesan pesanan yang lain lalu duduk ditempat yang tersedia.

Haruto makan dengan lahap, setelah itu dirinya bergegas menuju toko gitar. Membeli senar gitarnya yang telah putus sehari yang lalu. "Assa! Akhirnya ketemu!" Pekik Haruto, yang sangat senang begitu melihat senar gitar impiannya.

"Senar gitar akustik Elexir! senar gitar akustik ini memberikan standarisasi senar yang lebih tinggi dari senae gitar akustik. Contohnya adalah senar Elixir NANOWEB Coating dan Light Nanoweb 80/20 adalah salah satu senar gitar akustik terbaik produksi mereka yang mendunia dan didambakan oleh gitaris ternama." Oceh Haruto, seraya memegang sinar gitar yang telah ia ambil ini.

"Satu lagi! Senar gitar akustik Martin!Dua jenis senar gitar akustik terbaik dari Martin adalah senar Martin M140 dan Martin MSP4100 S. Senar gitar akustik ini terbuat dari perunggu dan fosfor perunggu yang memiliki playability 4,5 dari 5 bintang." Tambah Haruto, lalu mengambil 2 jenis senar gitar yang berbeda lagi, namun masih dalam 1 merk yang sama.

Langkah Haruto yang ingin membayar pun terhenti, ketika ia melihat sovenir langka yang terpajang di toko gitar ini.

*grab* Haruto dan seorang wanita yang mengambil Sovenir itu secara bersamaan. 'Wanita tadi.' Gumam Haruto, serayq menatap wanita yang dihadapannya dengan tatapan geram.

NAKAMOTO FAMILY 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang