Chapter 08

30.1K 2.7K 39
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Gus Adnan menangkap sosok gadis yang melamun tak memperhatikan penjelasan atas pelajaran nya,yang jelas gadis itu adalah Jihan Fahira.

Melamun sembari memikirkan perkataan seseorang padanya di hari yang lalu.

"Han. Saya ingin kasih tau dan ini kebaikan untuk kamu sendiri. Kamu sadar? Sekarang ini,tanpa kamu sadari Gus Adnan terpikat dengan kamu. Tanpa kamu sadari,hati demi hari orang yang bukan mahrom kamu semakin dekat. Kamu,dan juga Gus Adnan. Sadar kan? Saya tau,dari raut mu kamu cinta sama Gus Adnan. Menurut saya pun beliau seperti tertarik dengan kamu. Tapi,jika memang saling menyukai dan mencintai. Lebih baik salah satu dari kalian berdua menjauh,demi menjaga keamanan pesantren dan juga Gus Adnan agar terhindar dari fitnahan santri nya"

"Oh ya,saya mau kasih tau. Sewaktu saya piket di ndalem saya tidak sengaja dengar perbincangan umma Aisha dengan Nadira. Dan sedengar saya,Gus Adnan sudah menikah 4 bulan yang lalu melewati pernikahan rahasia "

Benak pikirannya terus memutar ucapan seseorang yang ia kenal dekat dalam diam. Hazna,ia adalah ketua kamar 13, tepatnya kamar yang dihuni Jihan dan juga para sahabatnya. Mendengar dan mencerna ucapan hazna yang memang benar nya membuat Jihan berniat bulan untuk mengindari pria Jerman itu.

Lagipula,ia juga tidak ingin sekali memiliki dan bersanding dengan Gus Adnan. Melainkan yang ia inginkan Gus Adnan bersama wanita yang baik dan Sholehah,sesama derajat dengan nya. Gus-Ning.

"EKHM!!"

Sengaja ia berdehem untuk menyadarkan gadis disana yang masih melamun.

"Jihan Fahira"

Mendengar nama nya yang lengkap,Jihan menoleh ke arah depan tersadar dari lamunannya dan membuang pikiran itu untuk sementara.

"Kamu bosan mendengar penjelasan saya? Atau kamu memang tidak niat untuk mencari ilmu?" Tanya Gus Adnan dengan dingin.

"Oh,maaf Gus Adnan. Saya niat kok" jawab Jihan.

"Kamu sakit?" Selidik Gus Adnan.

"Alhamdulillah sehat" ujarnya.

"Perhatikan penjelasan nya! Jangan melamun!" Tegas Gus Adnan.

"Baik Gus. Jika saya melanggar larangan Gus Adnan hukum saja" ucap Jihan merelakan diri.

"Yasudah,saya lanjutkan pelajaran nya"

Hingga akhirnya yang Jihan tunggu tiba. Sepanjang pelajaran ia ingin sekali menghindar dan membuang hadapannya dari Gus Adnan,dan kini pelajaran telah usai.

"Pelajaran selesai. Nanti besok keterangan tentang Fathul izar kumpulkan ke saya. Mau itu selesai ataupun belum selesai. Faham?"

"Faham, Gus"

"Oh yah,untuk Jihan nanti ke ruangan saya ada kepentingan pribadi" titah Gus Adnan. Jihan terdiam,sungkan untuk menatap pria itu.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh"

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh"

Ana Uhibbuki Fillah, Zaujati [End+ TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang