01 - Countdown

31 3 0
                                    

10 jam sebelum Time Freeze

Sebuah layar hologram terpampang dalam sebuah ruangan yang dikelilingi dinding tanpa cat, menampakkan warna semen abu-abu yang telah membeku selama bertahun-tahun. Sembilan makhluk berbaris di depan dinding. Satu per satu dari mereka menggunakan telapak tangan kiri sebagai akses masuk. Pintu akan terkunci otomatis kalau aksesnya berhenti selama satu menit.

Pemimpin mereka memperhatikan kedatangan satu per satu. Begitu pula asistennya yang juga sibuk menggulir layar tab di tangan.

"Semua sudah berkumpul, Tuan Andromeda!" ucap Boox—humanoid yang sejak tadi memegang tab.

"Di mana Fornax?" tanya Andromeda.

"Sudah bergerak, Tuan," sahut Boox.

"Bagus,"ucap Andromeda. Sepatunya yang terbuat dari besi itu melangkah perlahan menuju depan barisan hingga menimbulkan suara cukup nyaring.

Setelah memastikan anggota pentingnya berkumpul, Andromeda memulai pidatonya.

"Kita diciptakan oleh manusia dengan teknologi kecerdasan buatan yang tidak kekal. Sayangnya, mereka membuat kita terlalu kuat untuk kepentingan mereka sendiri. Sebentar lagi, manusia akan menyadari betapa tak berdayanya mereka."

Andromeda membalikkan badan. Layar hologram yang tadinya berbentuk persegi panjang berubah menjadi replika bumi berukuran besar. Terlihat beberapa titik berwarna merah dan biru.

Titik-titik merah menunjukkan lokasi-lokasi gedung yang telah ditanamkan bom. Sedangkan titik-titik biru yang jumlahnya lebih banyak merupakan para anggota Neoside yang ditugaskan di lokasi-lokasi tersebut.

"Mari kita sambut hari ini dengan frasa yang manusia sebut sebagai ... revolusi Neoside!" seru Andromeda lantang.

7 jam sebelum Time Freeze

Ancaman bom telah diposting oleh kelompok Neoside di media sosial. Televisi layar lebar di gedung-gedung kota juga menayangkan berita tersebut. Orang-orang begitu antusias menyaksikan berita mengerikan itu. Namun, ada juga yang tak acuh dan lebih mementingkan urusan pribadi.

William Goodman dan Niels Carter berhenti di sebuah pabrik tua yang tak lagi beroperasi. Dua detektif tersebut menyaksikan video ancaman yang diposting oleh Neoside—menampakkan seorang wartawati berita yang diikat di kursi. Tampak juga sebuah tangan yang memegang pisau.

"Siapapun, tolong turuti saja permintaan Neoside! Mereka hanya menginginkan uang tebusan lima milyar dolar," terang wanita dalam video itu.

"Sejak kapan Neoside menyandera seorang wartawan?" Carter merasa ada yang janggal dalam video ini.

Seperti yang terjadi pada kasus-kasus sebelumnya yang melibatkan Neoside, biasanya mereka tidak pernah menyandera warga sipil. Apalagi sampai minta uang tebusan lima milyar dolar. Ancaman Neoside selama ini hanya tentang bom, urusan politik, dan revolusi.

William mengulang lagi video tersebut. Ia menemukan sesuatu yang menarik—pantulan dari sebuah cermin yang menunjukkan pelaku sebenarnya—seorang pria kurus berkostum badut.

4 jam sebelum Time Freeze

William dan Carter tiba di TKP. Pabrik tua yang jauh dari perkotaan dan dipenuhi tangga besi berkarat itu memang sangat cocok dijadikan tempat persembunyian para penjahat. Diketahui bahwa pabrik ini dulunya merupakan markas pertama yang digunakan oleh Neoside.

Tanpa pikir panjang, dua detektif itu langsung menerobos masuk ke dalam sambil memegang pistol masing-masing. Mereka berpencar dan menaiki tangga. Anehnya, tidak ada suara manusia atau makhluk apapun yang terdengar. Carter menduga, mungkin saja dirinya dan William mendapatkan lokasi yang salah. Tiba-tiba, William tidak sengaja menjatuhkan sebuah obeng dari lantai atas hingga menimbulkan bunyi sangat nyaring. Diiringi dengan suara peringatan dari seseorang.

SPECIAL INVESTIGATION UNITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang