#1

1.5K 83 7
                                    

haechan sedikit kaget dengan panggilan mark,karna dengan suaranya yang ngos-ngosan.

"mark,ngapain?" tanya haechan.

"lagi ngejar lee haechan,tapi gatau kemana" iseng mark padahal dia sedang bicara dengan haechan.

"ihh mark,ngapain ngejar?"

"gaboleh ngejar pacar sendiri?"

"boleh."

Mereka berdua masuk ke cafe sementara yeri dan bagas dia tinggalkan,haechan akan mulai bernyanyi dan Mark melihatnya di kursi paling depan sambil tersenyum kagum atas bakat kekasihnya.

"bagas ke cafe yu!" Ajak yeri kepada bagas agar bagas ikut dengannya dan yeri juga merasa ada yang menjaganya.

"ayo,cafe mana?"

"Specta cafe deket sini."

"HAH?" bagas kaget dengan apa yang dikatakan yeri,bagas tau bahwa cafe itu adalah tempat haechan bekerja,dan disana pasti ada mark yang menemani haechan.

'Itukan tempat haechan kerja,kenapa yeri bisa tau tempat itu' ucap bagas dalam hati.

"ayo bagas!" Yeri menepuk pundak bagas karna seketika tadi bagas melamun,bagas langsung mengangguk untuk pergi ke sana menuruti perintah yeri,tapi disisi lain bagas takut dia akan di pecat oleh mark jika yeri berhasil memergoki haechan dengan mark.

mereka berdua pun berjalan dari tempat asalnya ke specta cafe karna jaraknya tidak terlalu jauh jadi mereka memutuskan untuk berjalan kaki.

seketika dari dalam cafe mark melihat bagas dan yeri akan masuk ke cafe,"sial ngapain bagas bawa yeri kesini sih,bikin kacau aja!" mark meminta izin kepada haechan dia akan pergi ke toilet sebentar,padahal dia pergi agar yeri tidak melihat Mark ada disana.

Sesampainya mark di toilet dia langsung menelepon bagas, "Lo ngapain sih bawa yeri kesini!" Bentak Mark tapi berbisik.

"Maaf,tapi yeri kekeh mau kesini."

Tuttt.

Karna mark marah dia langsung mematikan ponsel nya,perasaan bagas langsung tidak karuan karna takut oleh mark,saat di telepon juga mark sudah galak apalagi kalo ketemu langsung,pasti nyeremin.

Haechan turun dari tempat ia bernyanyi langsung ia duduk di tempat tadi Mark duduk.

"ehh,kamu yang kemarin yaa" Yeri menyapa haechan yang sedang duduk.

"ehh,iyaa ketemu lagi yaa."

melihat mereka berdua saling sapa mark semakin tidak nyaman takutnya salah satu dari mereka menyebut nama 'mark'.

"kenalin,aku yeri."

"aku haechan," Mereka berdua berjabat tangan dan mengobrol sebentar,yeri bertanya kepada haechan sedang menunggu siapa dia disana,haechan pun menjawab dia sedang menunggu kekasihnya.

haechan mengambil ponselnya di sakunya untuk menelepon mark,yeri masih duduk disana dekat haechan."hallo m—" perkataan haechan terhenti mendengar yeri di panggil oleh bagas,yeri pun tidak sempat mendengar haechan menelepon mark,karna bagas katanya pusing padahal tidak,mereka berdua pun keluar dari cafe itu.

haechan lanjut menelepon mark,"hallo Mark,lama banget."

"Saya kesana sekarang."

mark menghampiri haechan yang sedang menunggunya,dan meminta maaf.

"maafin tadi perut saya sangat sakit."

"huum."

Lalu haechan dan mark memesan makanan sambil istirahat, tiba-tiba yeri datang kembali karna bagas melupakan ponselnya disana.

"eh,yeri balik lagi?" Teriak haechan kepada yeri.

Mark tidak bisa beralasan lagi disana dia hanya membeku.

"iya ini ponsel bagas tertinggal."

"oh gitu,mau kenalan sama pacar aku ga?"

Sial,semoga yeri nolak,ayo dong yeri tolak aja tawarannya. Ucap mark dalam hati sambil deg-degan dan keringat dingin.

"Next time deh yaa,kasian temen ku kepalanya pusing."

Yeri langsung pergi dari cafe itu,yeri tidak melihat wajah mark dia hanya melihat punggungnya mark.

"dia baik tau mark."

"siapa?"

"Itu yeri, kemarin kita gak sengaja tabrakan waktu jalan,eh sekarang ketemu lagi," Mark hanya merespon dengan suara batuk,agar haechan merasa mark cemburu padahal sebenarnya mark tidak tau harus menjawab apa.

"Haechan,mau ketemu papa saya tidak?"

"aku takut mark, haechan cuman orang biasa yang kerja di cafe bukan CEO kaya kamu" Haechan menundukan kepalanya.

"ya~emangnya kenapa?" Mark membelai rambut haechan.

"haechan malu."

mark menjelaskan tentang tuan smith kepada haechan agar haechan mau bertemu dengan tuan smith karna tuan smith itu tidak memandang harta seseorang melainkan dari kasih sayang yang di berikan sesorang,karna dulu saat tuan smith berpacaran dengan mama nya mark,tuan smith tetap berpacaran walaupun mamanya hanya seorang barista.

"yaudah malam ini haechan mau ketemu sama papa, mark." Haechan tersenyum lebar.

mungkin ini saatnya bagi mark untuk jujur kepada tuan smith bahwa sebenarnya ia telah mempunyai kekasih dan berencana akan menikah secepatnya.

"paa,mark mau ngomong!" mark datang ke ruang kantor ayahnya ,dan mencoba jujur kepada tuan smith.

"mau ngomong apa?" Jawab tuan smith sambil bekerja.

"Ini serius paa."

"nanti lagi deh, papa pagi sibuk banget sekarang."

dengan rasa kecewa mark kembali ke kamarnya,sudah beberapa kali mark mencoba untuk menjelaskan bahwa dia sudah mempunyai kekasih tapi ayahnya selalu mengelak dan tidak mau mendengarkan apa yang di katakan mark.

mark sangat bingung gimana caranya agar nanti malam saat haechan ke rumahnya yeri sedang berpergian jadi mereka tidak bertemu.

lama-lama Mark berpikir dia tidak menemukan jalan keluarnya jadi terpaksa dia harus pasrah.

Pada pukul 00.00,haechan menyepam chat dan telepon kepada mark,hingga akhirnya mark terbangun dan mengangkat nya.

"Kenapa sayang?" tanya mark sambil menggosok matanya.

"mama mark,mama."

Mark mendengar suara tangis haechan yang sangat pecah.

"Tante kenapa?" Panik Mark

.
.
.
.
.
Penasaran kan? next chapter yaa

Spoiler nih guys

Siapa kira guys??Next chapter spoiler terakhir

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Siapa kira guys??
Next chapter spoiler terakhir

jangan lupa vote yaa🙏

MINE ( markhyuk )✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora