Saat ini sekolah SMA 100 Surabaya sedang dibuat gempar oleh idola mereka, pangeran palsu yang menggunakan rok, bahkan rambutnya dikuncir atas hingga berdiri tegak. Hal ini bukannya buat cewek-cewek sadar kalo pangeran palsu itu cewek, melainkan menganggap pangeran palsu imut!
“KYAAA!! PANGERAN PALSU KOK IMUT BANGET SIH PAKE ROK??”
“PANGERAN LIHAT KE SINI DEH, GUE PENGEN FOTO LO!!”
Mendengar teriakan cewek itupun, Ardi sang pangeran palsu yang tengah duduk di bangkunya itu menoleh dan cahaya menyilaukan langsung membuat matanya sakit.
“BISA GILA GUE INI MAH!!”
“LO COCOK PANGERAN PAKE ROK!”
“KYAA!! GANTENG BANGET!”
Cowok-cowok teman sekelas Ardi yang dengar itu jadi bingung. Seseorang yang berpenampilan cowok pakai rok abu, apa masih bisa disebut ganteng? Bukankah malah terlihat aneh?
Ardi mengangkat tangannya menyuruh cewek-cewek berhenti memotret dirinya.
“Yahh kenapa pangeran? Gue mau punya foto lo pake rok. Ini harus diabadikan!” celetuk salah satu cewek yang pegang kamera.
Ardi berdehem, dia punya ide. Semua orang gak mau kan cuma demi foto ngeluarin uang? Kalo Ardi memberikan harga pada fotonya, cewek-cewek pasti gak akan memotret dirinya lagi.
“Kalo lo mau foto gue, harus bayar goceng.” ujar Ardi.
Namun, yang dilakukan cewek-cewek gak sesuai ekspektasi Ardi. Semua cewek-cewek yang masuk ke dalam kelasnya, langsung berebut menyodorkan uang sebesar lima ribu kepadanya.
“EH GUE DULUAN...!!”
“GAK! GUE YANG DEKET PANGERAN PALSU, YA GUE DULUAN LAH...!!”
“PANGERAN LO MAU BERAPA? GOCAP? NIH NIH GUE KASIH, GUE DULUAN YANG FOTO LO!”
Cewek-cewek ini fans berat pangeran palsu, wajar aja kalo terjadi pertikaian. Kelas Ardi ramai sekali sampai buat Ardi jadi sesek. Gila! Oksigen!! Cowok-cowok cuma nonton di pojokan, mereka gak ngerti dengan keadaan dan lebih memilih menonton aja sambil tertawakan penderitaan Ardi. Jadi ganteng itu juga sulit.
Ardi pijat dahinya sebentar, kemudian dia tarik dasinya buat dikendurkan. Gerah. Ardi buka dua kancing atas kemeja putihnya. Ardi yang mau angkat kaki gak bisa karena pake rok. Ah ternyata ribet pake rok.
Ardi berteriak dalam hati, “MILKA LO DIMANA?”
Jangan sampai kejadian waktu SMP terulang kembali, yang buat Ardi jadi mogok masuk sekolah selama 1 Minggu dan sedikit buat Ardi trauma. Sedikit.
Pasrah. Ardi cuma bisa pasrah saat ini. Hal ini udah gak bisa dihindarkan, semuanya Ardi serahkan kepada kekuatannya buat menghadapi fans-fansnya yang ganas.
“HELLO GESS! ADA APA INI KOK RAME-RAME?! HEH! AWAS AWAS BIARKAN GUE BERTEMU PANGERAN GUE!”
Ardi yang berada diambang keputusasaan meladeni fans-fansnya itupun seketika langsung cerah kembali.
“MILKA!!!” Ardi berdiri tersenyum lebar dan merentangkan tangannya.
“PANGERAN PALSU!!!” Milka pun ikut merentangkan tangannya.
Cewek-cewek yang lainnya memberi jalan untuk Ardi dan Milka.
“MILKA!!”
“PANGERAN PALSU!!”
“MILKA!!”
“PANGERAN-KUHH!!”
“MILKA!!”
Milka menabok pundak Ardi kencang buat Ardi meringis. “Berisik! Tumben banget lo mau ladenin gue. Ada apa— WHATTT?!!! ADA APA DENGAN LO PANGERAN? KENAPA LO PAKE ROK? KENAPA DENGAN SEMUA CEWEK-CEWEK INI??”
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Palsu
RandomStory khusus Ardi & Bima♥️ Hubungan Ardi dan Bima terancam rusak! Sejak Ardi memiliki rival, dia bertekad untuk menjadi feminim tanpa membuang 'Pangeran Palsu'. Ardi tidak tau harus bagaimana untuk jadi cewek feminim, terlebih cowok bernama Jagat it...
