𝐒𝐈𝐗 ; 𝗯𝗮𝗸𝗲𝗿𝘆

1.2K 220 2
                                    

┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉

"(Name)!!" panggil Duke Mellifluous, sembari menghampiri (Name) yang sedang sibuk adu bacot dengan Alberu.

"Ayah kenapa nyuruh si wafer buat nyari (Name)?" tanyanya sangat lirih. Namun, sayang seribu sayang selirih apapun perkataan yang keluar dari mulut seseorang, sang pangeran akan mendengarnya dengan mudah.

Duke Mellifluous menepuk kecil pundak putri semata wayangnya. "Heh, mulut mu, (Name) .....," peringatnya, sembari menatap Alberu dengan tatapan tidak enak. Sedangkan yang ditatap hanya tersenyum maklum.

Duke Mellifluous memberi salam dan minta maaf kepada Alberu sebelum pulang. Alberu hanya mengangguk kan kepalanya.

"Baiklah. Duke, anda harus menjaga putri anda ini." Alberu memberikan tatapan penuh arti.

Duke Mellifluous meneguk ludah secara paksa lalu mengangguk. "Baik, Yang Mulia. Saya pamit dahulu. Terima kasih."

"Kenapa Ayah harus berterimakasih kepada orang yang mengancam nyawa ku??" lirih (Name).

"Mau bagaimana pun beliau sudah membawa mu yang seperti anak angin ini."

"AYAH!" Sudah lama aku tidak seperti ini kepada Ayah .....

Tapi ..... (Name). Apakah kau tidak merasa bahwa kata-kata yang bagimu sepele akan membawa banyak perubahan di masa yang akan datang?

┈────────────────

Perlahan rantai mulai menampakkan kakinya, alur cerita mulai terbentuk. Dan ujung gaun yang merupakan awalan atau pun pertemuan yang membawa hingga ke wajah yang merupakan akhir.

Angin khas kekaisaran menampar wajahnya yang seolah tidak mempunyai dosa, isi kepalanya hanya pertanyaan yang tiba-tiba muncul tanpa diundang. Netra hijaunya fokus menatap pemandangan di luar kereta sambil memakan kuenya.

"Membosankan .... Tapi untungnya orang itu tidak menemukan ku!"

"Siapa, (Name)?" tanya sang Duke Mellifluous yang sedari tadi memperhatikan nya.

"Tidak, tidak ada apa-ap──" (name) menjeda ucapannya, netra hijaunya menangkap sebuah toko roti yang unik.

Toko roti!

"Ayah, ayah pulang dulu saja. Aku ingin menjelajah toko itu!" ujarnya.

Duke Mellifluous langsung menggeleng kepala, menolak keinginan putrinya. "Tidak, aku harus ikut untuk menjaga mu."

⸙ 𝐄𝐍𝐈𝐆𝐌𝐀 ⊰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang