BAB 2

404 33 2
                                    

Ada satu kelemahan gue yang bahaya buat gue, yaitu terlalu fokus. Bagi sebagian orang, mungkin fokus itu penting. Tapi fokus yang sering gue alami ini udah beda lagi.

Dalam beberapa aktivitas yang gue lakuin, gue suka fokus se-fokus fokusnya. Contohnya tadi, untung ada Gracia, kalo gak ada mungkin gue bakal terus jalan sampe Bali.

"Aduh Shani.. jam segini baru dateng?" Suara seseorang yang kayaknya sengaja nungguin buat marahin gue yang telat ini.

Namanya Gabriela, biasa dipanggil Gaby. Dia ketua KHWU bagian konsumsi, orangnya tegas kalo lagi kerja dan friendly kalo lagi gak kerja.

"Hehe... Maaf" ucap gue sambil cengengesan.

"Ya udah, cepet masuk! Biar rapatnya bisa dimulai"

"Untung Lo gak di hukum!" Sindir Gracia langsung masuk ke dalam ruangan.

"Oke guys, berhubung anggotanya udah lengkap dan waktu rapat kita hari ini tinggal sedikit lagi, jadi kita langsung ke intinya aja."

"Oke!"

"Jadi gini, kita kan bagian konsumsi, dan yang akan kita kasih konsumsi tuh banyak banget. Jadi gue bakal ngumumin siapa yang ngasih konsumsi ke siapa nya" seketika ruangan ricuh.

"Yang pertama, kita bakal ngasih ke para dokter dan perawat. Ada flora, indah, Feni, dan Gracia. Yang kedua untuk masyarakat yang berobat, ada Jessi dan eve." Ruangan kembali ricuh oleh orang-orang yang namanya belum dipanggil.

"Yang ketiga, untuk bintang tamu. Ada Chika, jesslyn, jinan, dan shan-"

"Gak setuju!" Potong seseorang.

"Ada apa nin?" Ujar Gaby dengan kalem.

"Gue gak setuju kalo si Shani ngasih konsumsi ke para artis!" Katanya dengan nada sinis.

"Lah emang kenapa ko gue ngasih konsumsi ke artis?" Jawab gue dengan nada yang gak kalah sinis.

Ini nih, makhluk yang paling rese se kampus. Namanya Anindita Febri, dia orang Jakarta asli. Kalo boleh jujur Anin itu orangnya emang cantik, cantik banget malah. Tapi sayangnya, dia gak bisa menggunakan wajah cantiknya dengan benar dan baik.

Dia lebih suka menggunakan wajahnya untuk menggoda para lelaki di kampus. Karna prinsipnya 'satu hari satu pacar' Gue rasa sih semua orang di kampus pernah sama dia.

"Pake nanya lagi, muka Lo itu pas-pasan, jadi Lo gak pantes buat ngasih konsumsi ke para artis. Sedangkan gue, muka gue cantik bak bidadari. Jadi gue lebih pantes buat ngasih konsumsi ke para artis. Siapa tau aja kan ada artis yang kepincut sama gue" balasnya dengan muka songong abis.

"Apaan sih Lo! Ini kan cuman masalah konsumsi doang, kok Lo malah bawa-muka sih, pake ngatain Muka gue pas-pasan lagi!" Balas gue yang udah mulai kepancing emosi sama makhluk ini.

"Ya jela-"

"Udah diem Lo semua!" Potong Gaby dengan tegas.

"Shani, jaga emosi Lo! Gue gak mau gara-gara Lo marah-marah rapat ini jadi ditunda lagi. Dan Lo anin! Lo ini kenapa sih, kita ngelakuin ini untuk tugas, bukan untuk ajang pencarian pacar, ngerti?!" Tegasnya.

"Ya tapi ka-"

"Udah gak ada tapi tapian. Ini keputusan gue. Dan gak boleh ada yang ganggu gugat lagi. Paham?!" Tanya Gaby ke anin.

"Paham..." Jawab anin.

"Ya udah, gue ulang lagi. Yang ketiga untuk bintang tamu ada Chika, jesslyn, Jinan, dan Shani. Terus sisanya, Ariel, Cindy, kathrin, dan anin kalian ngasih ke panitia. Ada yang belum disebut namanya?"

I hopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang