9.Ngadu ke kepsek

89 22 0
                                    

Hai readers Rendy
Sekedar info, aku nda pernah up chapter yang jumlah katanya cuma ratusan. Paling dikit tuh 1300 kata, paling banyak juga 2000an jadi jangan ngeluh kalo aku up chapter pendek😝kecuali kalo judul chapternya 'author curhat' atau isi chapternya cuma kebanyakan foto tokoh-tokohnya gitu ya jumlah suku katanya cuma ratusan, oiya gengs maaf ya kalo author kebanyakan up foto tokoh-tokohnya hehe maaf banget
Btw tetap semangat nunggu author up chapter haha jangan lupa vote n komen

"Rendy ihh kok lu pacaran sihh ama Lisa?" Serly mencibir sambil menghentak- hentakkan kakinya. Kedua matanya terlihat sembab dan merah.

"Jahat lu Ren bikin temen gue nangis- nangis semaleman" Celetuk Sisi.

Rendy menaikkan sebelah alisnya. "Maksutt?"

"Lu kan tau gue suka ama lu Ren" Kata Serly dengan nada di imut-imutkan. Ia duduk di kursi kosong samping Rendy.

David yang melihat kejadian itu dari jauh langsung menghampiri ketiga manusia tersebut. Melihat kedatangan David, Serly langsung berdiri. "Ngape lu pada? Godain sepupu gue lagi? " Tanyanya dengan nada tinggi.

Serly dan Sisi terdiam di tempat. Keduanya tak dapat berkata-kata.

"Mau gue kasih tau berapa kali? Jauhin sepupu gue. Gak capek lu pada di katain satu sekolahan ngedeketin cowok orang? Lu berdua tuh bikin risih tau gak? Gue saranin mending lu cari om om supir truk di luar sono. Pasti banyak yang mau ama janda modelan lu berdua! "

Walaupun Rendy dan David sering beradu argumen, mereka tetaplah keluarga. Rendy hanya tersenyum miring mendengar ocehan David. Namun ocehan kali ini tak tertuju untuknya.

"Gak nafsu makan gua" Rendy bangkit dari duduknya. Ia pergi membayar makanannya kemudian berlalu meninggalkan semuanya tanpa mengucapkan sepatah katapun.

David berkacak pinggang menatap Serly dan Sisi yang masih terdiam di hadapannya. "Semoga ini ocehan terakhir gue buat lu" David menunjuk wajah tak bersalah Serly dan berlalu.

Rendy berjalan melewati beberapa kelas menuju kelasnya. "Ayang Lisaa~" Ia bersenandung dengan nada yang terbuat secara otomatis di otaknya.

Sampai di kelas, matanya tertuju kepada gadis dengan rambut warna pink yang sedang makan di mejanya. Ia langsung berjalan mendekati gadis tersebut.

"Pantesan gak ke kantin, bawa bekal toh"

Lisa tersenyum lebar menanggapi omongan Rendy. "Sini ayang, Aaaaa" Sesendok nasi memasuki mulut Rendy. Rendy mengunyah suapan Lisa dengan ekspresi aneh.

"Kenapa, Ren? Gak enak ya? " Tanya Lisa mengernyit.

"Tumben masakan Bibi aneh gini. Asin gitu rasanya"

Raut wajah Lisa cemberut seketika. Ia berhenti mengunyah makanan di mulutnya.

"Eh kenapa, beb? " Hawa dingin menyelimuti tubuh Rendy. Ia merasa akan ada perang ketiga beberapa waktu yang akan datang.

"Yaudah kalo gak enak, ga usah di makan. Sana" Usir Lisa mengibaskan tangannya.

"Ihh kok gitu sih, beb? "

Lisa tak menjawab pertanyaan Rendy. Ia lanjut memakan bekalnya tanpa menghiraukan kehadiran Rendy yang terus bertanya alasan Lisa tiba-tiba badmood.

"Kok badmood sih ayang? "

"Ini masakan gue" Ketusnya singkat.

Rendy terdiam. "Duh ayang, ini enak kok sini suap lagi. Enak banget. Mungkin itu tadi bumbunya belom rata gitu makanya ada yang asin. Sini coba suap lagi"

Rendy [Jaehyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang