Chapter XVIII

1.7K 278 81
                                    

"Aku memintamu untuk membuat Doyoung melupakanku, bukan justru sebaliknya!"

Haruto menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia sedang berhadapan dengan Junghwan, Dewa yang baru saja mengorbankan diri untuk Immortal yang sebenarnya tidak perlu diselamatkan.

Ini adalah kesalahan pertama yang ia lakukan, tidak biasanya malaikat pencabut nyawa itu berbuat sesuatu yang benar-benar fatal. Tapi sepertinya keberuntungan memang tidak berpihak pada Junghwan.

Karena kesalahan pertama Haruto adalah membuat permintaannya berantakan.

"Seharusnya Yoshi yang mengurus masalahku, di mana dia?"

Haruto tertawa. "Kau merindukan malaikat yang membuatmu dikutuk itu?" Jawabnya.

Junghwan enggan menjawab dan mulai berjalan menjauh, Haruto mengikutinya dari belakang sambil terus meminta maaf.

"Maafkan aku, Dewa So. Aku akan menuruti semua perintahmu tapi tolong, jangan murka. Amarahmu akan sangat sulit untuk dikendalikan di sini."

Langkah Junghwan berhenti, ia menatap Haruto yang melempar pandangan penuh harapan ke arahnya.

"Tulis proposal ke para petinggi, aku ingin kembali ke dunia."

"Proposal? Kau terlalu lama bergaul dengan mereka! Kita bahkan tidak memiliki alat tulis di sini."

Junghwan mengangkat bahu dan kembali berjalan menjauh.

"Tolong ucap permintaan yang sedikit masuk akal."

"Tidak masuk akal? Kau pikir aku bisa tinggal di sini selamanya dan menyaksikan Doyoung tersiksa karena terus mengingatku di bawah sana? Kesalahanmu fatal, Haruto. Kau bisa saja ditugaskan menjadi penjaga pintu neraka jika aku melaporkan hal ini, kau mau?"

Ancaman yang keluar dari mulut Junghwan berhasil membuat Haruto mengangguk. Menjaga pintu neraka adalah tugas yang semua malaikat hindari, meski pun tubuh mereka tidak dapat merasakan suhu tapi pengap karena api yang tidak berhenti bergejolak seakan menembus tembok tebal yang menjadi pembatas. Serta raungan keras dari mulut para pendosa, Haruto enggan mendengar itu setiap hari di telinganya.

"Baiklah, tapi jangan berharap banyak. Kau tahu kalau dirimu tidak disukai oleh para petinggi."

Tidak ada yang tidak mengetahui fakta itu termasuk Junghwan sendiri, dan hal tersebut lah yang membuat Junghwan meminta Haruto untuk mengemis pada mereka.

"Kau ingin pergi?" Tanya Haruto saat melihat Junghwan berjalan menjauh.

"Menemui Yoshi."

"Oh, mengurus cinta lama yang belum selesai?"

"Tutup mulutmu."

Langkah Junghwan makin cepat, meninggalkan Haruto yang tertawa keras di belakang. Tapi ia benar-benar tidak peduli karena harus menemui Yoshinori hari ini.

***

"Dewa So? Apa yang kau lakukan di sini?"

"Aku butuh bantuanmu."

Junghwan berjalan mendekat ke arah Yoshi yang duduk di kursi panjang tengah ruangan. Mereka berada di ruangan serba putih yang dipenuhi oleh lemari besar.

"Bantuan?" Tanya Yoshi dan dibalas dengan anggukan Junghwan.

"Aku ingin menjadi manusia."

"Kau seharusnya meminta itu kepada Tuhan, bukan kepada malaikat biasa sepertiku."

"Dan aku harap ini dapat menjadi balas budimu, Yoshi."

Fate [Hwanbby]✔Where stories live. Discover now