Siang hari pada kediaman rumah Ara dan Jeano cukup ramai dikarenakan kehadiran jie, bayi berusia 9 bulan yang di titipkan sejenak oleh orang tua nya membuat Nono sangat senang memiliki teman bermain
Jie sendiri sibuk berceloteh serta mengikuti pergerakan apapun yang Nono lakukan, juga terkadang mengejar Nono dengan sesekali merangkak dan mencoba berdiri namun setelahnya terjatuh pada karpet berbulu tebal di ruang tengah
" Baby ni Nono, anggil Nono"
" Da da da" celoteh girang jie
"Nono"
" Da da da" celoteh yang paling muda
" Ndak da da da, Nono jie" rengek Nono setelah beberapa kali mengajari jie untuk menyebut nama nya namun gagal
Jie pun lantas menangis mendengar nada suara Nono yang cukup mengagetkan, bayi kecil itu pun menangis setelahnya dan membuat Nono pun bingung cara menenangkan nya
" unda ana ci, jie nanis" gumam nya
" Jie janan nanis, jie mau nen?"
Nono biasa melihat bunda jie yang memberikan nen dikala jie mulai menangis, ia melihat nya saat bermain kerumah jie bersama Nal Chan dan njun serta terkadang bunda nya mengajak kerumah Jie
Ara sejak tadi membuat menu MPSI serta susu untuk jie dan juga Nono, sehingga Nono bertugas menjaga Jie selagi sang bunda di dapur, Nono pun tidak berani meninggalkan Jie barang sejengkal pun
Terlintas dalam pemikiran Nono untuk memberikan Jie nen seperti mana yang ia lihat, Nono pun menarik baju hingga sebatas leher. Siang hari ini Nono hanya menggunakan baju polos tanpa lengan
" Jie ni nen, hihi Nono pintal" Jie pun merangkak mendekati Nono
" Nono kenapa begitu sayang?" Heran Ara dengan tangan memegang nampan berisi makanan juga minum untuk dua anak yang sibuk dengan dunia nya
" Jie nanis unda, Nono kasih nen hihi" jelas Nono masih dengan berusaha melampirkan baju agar tetap terangkat
Ara pun tertawa mendengar penjelasan sang anak, tak habis pikir dengan ide yang terlintas dalam kepala anaknya. Sejujurnya Ara terkejut dengan ide yang Nono lakukan
" Pintar nya anak bunda tapi Nono yang bisa kasih nen cuman perempuan, kaya bunda, mama nya njun Chan dan Nal kalau laki laki engga bisa sayang"
Ara pun mengangkat jie untuk ia taruh pada kuris makan milik Nono, di hadapan jie sudah terdapat menu MPSI serta susu dalam dot
Nono pun hanya menampilkan wajah polos dengan raut bingung mendengar penjelasan sang bunda
" Jie waktu nya makan dan Kakak Nono juga waktunya makan"
" Ka apa unda?"
" Kakak itu panggilan untuk yang lebih tua, kaya kak Maltin dan Nono harus manggilnya kakak. Jie kan masih bayi jadi manggil Nono pakai kakak"
" Ka Nono hihi" tawa ringan Nono kala mengetahui panggilan baru dari jie untuk nya
Nono pun mulai memasukkan nasi pada mulut kecilnya, ia sudah bisa makan sendiri walaupun masih belepotan dan terkadang tidak bisa diam
" Unda mam aaa" dengan tangan Nono yang sudah tepat di depan mulut sang bunda
" Nyam nyam terimakasih Nono" ucap Ara setelah selesai mengunyah
•
•
•
•Jie
kakak Nono
YOU ARE READING
Finlandia (Slow Update)
Fanfiction" Jeano aku takut, aku takut engga bisa kasih contoh yang baik untuk adek, aku takut gagal didik adek, terlebih jadi orang tua yang gagal" - Ara " im always right here, kamu ibu yang hebat. Kamu selalu kasih yang terbaik buat adek dan kamu ga perna...