13. Amarah

4.3K 326 25
                                    

Assalamualaikum guys
Hai halo gimana kabar kalian 👋👋👋
Setelah sekian bulan aku nggak up sekarang aku up nih
Maaf ya buat kalian yang nunggu cerita aku
Jujur aku seneng banget sama keantusiasan kalian sama cerita aku
Aku nggak yakin pas up cerita ini cerita ini bakal rame
Tapi ternyata banyak banget yang sering masukin cerita aku ini ke daftar bacaan
Selalu minta aku buat lanjutin cerita ini
Sumpah aku bener bener makasih banget
Dan maaf karena aku jarang up ya
Tapi hari ini aku up guys semoga kalian suka

         💗 HAPPY READING 💗

Perjalanan menuju rumah Maura menghabiskan waktu sekitar 25 menit. Selama perjalanan baik Maura ataupun Xavier sama sama diam.

Setelah sampai di rumah Maura, Xavier dan Maura turun dengan Xavier mengantarkan Maura sampai ke depan pintu rumah nya.

" Apa kamu ingin mampir sebentar?" Tanya Maura

" Tidak, aku akan langsung pulang aja. Besok aku jemput kita ke sekolah bareng." Ucap Xavier

" Oke besok aku tunggu"

" Iya"

Tanpa di duga Xavier tiba tiba melangkah maju dan mengecup kening Maura lembut. Maura yang terkejut hanya tercengo dan terdiam sedangkan Xavier terkekeh pelan melihat wajah mengemaskan Maura.

" Biar nggak kangen dan buat vitamin" ucap Xavier kemudian melangkah menuju motornya dan melaju meninggalkan pekarangan rumah Maura.

Maura yang sadar dari keterkejutan setelah mendengar deru mesin motor pun reflek memegang kening yang baru saja di cium Xavier dengan muka memerah dan jantung yang berdetak cepet.

" Dasar jantung sialan" ucap Maura setelahnya masuk ke rumah.

Saat masuk ke rumah Maura melewati ruang tamu, di sana tengah duduk Vero sambil melihat televisi. Maura berhenti sejenak dan mereka berdua saling tatap beberapa detik sebelum akhirnya Maura memutuskan tatapan tersebut dan pergi ke kamar nya di lantai dua.

Sedangkan di ruang tamu, Vero tertegun melihat tatapan Maura, karena ini pertama kalinya dia melihat Maura menatapnya dengan tatapan kebencian yang sangat ketara. Biasanya Maura selalu memasang ekspresi yang tersenyum atau memelas untuk menarik perhatian nya.

Dengan tangan terkepal dan wajah mengeras, Vero pergi ke dalam kamarnya. Hatinya sesak saat melihat Maura menatapnya dengan tatapan seperti itu.

" Sial" umpatnya di dalam hati.

Sedangkan Maura saat perjalanan menuju kamarnya dia bertemu dengan Varo di tangga. Maura tetap berjalan seolah tidak melihat ada orang disana tapi Varo tiba tiba menggenggam pergelangan tangan Maura dengan kasar. Dan dia tiba tiba berucap

" Gue ingetin sekali lagi, jangan pernah ganggu Lala lagi sialan! Sebanyak apapun cara yang Lo lakuin itu nggak bakal berhasil, gue,Vero dan Nathan nggak akan pernah mau natap Lo ataupun perhatian sama. Jadi mending Lo nggak usah bully Lala dia nggak bersalah." Ucap Varo dengan nada tinggi.

Sedang Maura hanya diam,dia hanya menatap tangan Varo yang masih menggenggam tangannya dengan kasar. Maura yakin pasti tangan nya sekarang sudah memerah.

" Lepas" ucap Maura dingin.

Varo tertegun melihat Maura yang hanya diam dengan memandang datar ke arahnya dan suara yang di keluarkan Maura juga dingin. Biasanya jika Varo marah seperti ini Maura akan bersikap menyebalkan dengan merengek padanya agar tidak marah, tapi sekarang berbeda.

"Apa? Lo mau gue lepasin? Dengerin gue baik baik jangan pernah bully Lala lagi,Lo sama Lala itu beda jauh,Lala malaikat sedangkan Lo itu cuma iblis yang ada di tubuh manusia. Jadi gue mau Lo berhenti bersikap menyebalkan dasar cewek murahan!" Sentak Varo kasar.

Memutar Waktu( Reinkarnasi Queen Bullying) (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang