Keraton Moment

184 15 0
                                    

<< INDO POV >>

"Hoaamm." Aku menguap lebar diselingi dengan mengucek mata, kebiasaanku sehabis bangun tidur seperti biasanya adalah melamun mengumpulkan nyawa. Terdengar suara ketukan pintu yang ternyata berasal dari kakakku yang sangat ku sayangi, aku segera beranjak dari kasurku kemudian membukakan pintu. Terlihat kakakku sedang membawakanku sarapan.

"Kenapa kakak repot-repot membawakan aku sarapan seperti ini?" Tanyaku tak enak melihat kakakku memanjakanku seperti seorang raja.

"Apa salahnya? Semenjak kepergian mendiang orang tua kita kan kakak selalu seperti ini." Jelas kakakku tersenyum sembari meletakkan semangkuk Indomie favoritku di atas meja.

"Ya, Indo tidak mau kakak memanjakanku seperti ini. Aku sudah dewasa dan kita memiliki nasib yang sama, kak." Jelasku menyangkal perkataan PKI sebelumnya.

"Ya, kakak tidak bermaksud memanjakanmu. Tapi, sebagai seorang kakak yang baik harus menunjukkan kasih sayangnya terhadap sang adik." Ujar kakakku sembari mengelus surai merah milikku.

"Nanti kita akan mendatangi country-country Oceania. Kakak berkunjung agak lama, kamu ikut juga ya." Tawar kakakku penuh harap.

"Yasudah deh, tapi Indo mandi dulu ya. Masa iya Indo gak mandi." Jawabku yang memang awalnya ingin ikut melihat adikku, Timor.

"Baiklah, kakak akan menunggumu di depan keraton. Jangan lama-lama ya." Singkat kakakku kemudian keluar dari kamar.

Aku segera bergegas menghabiskan Indomieku kemudian lekas mandi dan berganti pakaian untuk mengunjungi saudaraku di bagian Oceania.

"Kita mau liat kemana dulu kak?" Tanyaku di dalam mobil yang dikendarai oleh kakakku.

"Kakak sih awalnya cuma mau kunjungi Timor sama Guinea, tapi karena gak terlalu jauh jadi sekalian saja menjenguk Aussie." Jelas kakakku sembari menyetir mobilnya.

Perjalanan menghabiskan waktu sekitar 2 jam, tapi perjalanan itu tidak terasa karena mataku dimanjakan oleh pemandangan hutan hujan tropis yang menyejukkan mata. Warna hijau dari dedaunan dan warna-warni dari burung dan kupu-kupu yang tertimpa cahaya matahari membuat suasana hutan semakin meriah. Tak sadar, ternyata mobil Jeep yang dikendarai oleh kakakku sudah berhenti di depan bangunan yang lumayan besar yang ternyata itu adalah kediaman Timor dan Guinea.

"Eh, Kakak!" Sapa Timor dari halaman rumah, tampaknya ia sedang menyirami tanaman di halman rumahnya.

"Bagaimana kabarmu, Timor?" PKI keluar dari mobilnya, memeluk Timor dan mengelus surai hitam milik adiknya itu.

"Baik kok. Oh iya, dimana Guinea?" Tanya PKI yang sadar keadaan rumah Timor yang kelihatan sepi.

"Kak Guinea sedang bekerja mengurus perkebunan teh dan kopi miliknya, ia baru berangkat tadi pagi dan akan kembali nanti sore." Jelas Timor.

"Owh, jadi begitu ya." Singkat PKI.

"Kakak membawa seseorang ya? Yang di mobill itu siapa? " Tanya Timor yang meliat bayanganku dibalik kaca mobil ini

"Kakak membawa kakak kesayanganmu, Indonesia." Jelas PKI yang membuat wajah timor berubah menjadi giranng sekali.

"Benarkah? Tapi kenapa ia tidak keluar dari mobil?" Tanya Timor lagi yang dengan raut wajah sedikit memelas.

The Dark Of Indonesia AUWhere stories live. Discover now