kehangatan

774 81 1
                                    

Happy Reading

Jay duduk di meja makan bersama Sunghoon, mama, papa, dan sikembar.

Papa Sunghoon menatap Jay dengan tatapan datar seperti marah yang membuat Jay sedikit takut.

Tetapi dalam kamus Jay tidak ada kata takut, jadi ia tetap tersenyum.

"Mama, siapa kakak ini." tanya si kemtot.

Sebelum mama menjawab Jay memotong ucapan mama Sunghoon.

"Hallo adik manis, kenalin nama kaka Jay, temen kakak Sunghoon."

"Owhh, kakak ganteng ini temen abang. "

Si kembar hanya mengangguk paham.

"Aghmm."

"Ehh om, saya Jay om temen Sunghoon."

"Ya saya denger. "

"Iya om. "

"Ehh kenapa belum makan, ayo makan. "

Mama sunghoon memberi nasi kepada sang suami.

Mereka makan bersama dengan hangat, suasanan ini yang Jay rindukan kehangatan keluarga, entah kapan terakhir kali keluarga nya seperti ini, ia pun lupa.

Seandainya bundanya masih hidup pasti ia tidak seperti sekarang namun mau bagaimana lagi, karena perselingkuhan sang papa.

Mama Sunghoon yang melihat muka murung Jay pun bingung.

"Nak Jay kenapa?, makanan nya gak enak ya? "

"Ha apa tan, gak kok tan enak kok, malah enak banget. "

"Trus kenapa muka kamu murung."

"Hehehe, anu apa itu Jay kangen sama bunda. "

Canggung Jay, ia tidak enak karena membuat mama Sunghoon berfikir yang tidak-tidak.

"Nak Jay, sudah bilang bunda nya nak Jay disini."

"Emm, bunda Jay udah di panggil Tuhan tante. "

"Ahh maaf ya nak Jay, tante tidak tau, maaf. "

"Tidak apa tante. "

"Sudah, lanjutkan makan kalian. "

Akhirnya mereka melanjutkan makan.

.....

Selesai makan karena waktu sudah malam mama Sunghoon menyuruh Jay untuk menginap, dan kebetulan di luar tengah gerimis halus.

Jay masuk bersama Sunghoon di kamar Sunghoon.

Jay melihat suasana kamar Sunghoon yang rapi, wangi, dan tertata rapi dengan warna natural.

"Kamu tidur disana ya. "

"Lah lu tidur dimana? "

"Saya tidur di sofa aja, kalau ga entar saya tidur sama sikembar. "

"Lah kenapa gitu, kenapa gak tidur bareng gue. "

"Kasur saya kecil gak muat. "

"Muat, badan kita sama-sama kecil, lagian kita sama-sama cowo. "

"Tapi."

"Udah kalau lu ga mau gue aja tidur di sofa. "

"Ahh gak - gak, yauda kita tidur satu kasur."

Sunghoon menaiki kasur dan Jay membersihkan badan di kamar mandi yang berada di kamar Sunghoon.

Setelah selesai Jay keluar kamar mandi, ia berbaring di samping Sunghoon, dengan Sunghoon berada di kanan dan Jay dikiri.

Sunghoon yang merasa ada seseorang yang menaiki kasur nya, merasa kan detak jantung nya berdisko.

Jay menatap langit-langit kamar Sunghoon.

"Hoon,beruntung ya lu punya ortu kayak mama papa lu. "

"Iya saya beruntung banget. "

"Andai gue kayak lu. "

"Lah, kamu juga kayak saya kok beruntung, bunda kamu pasti sayang juga kan sama kamu sewaktu hidup. "

"Ya lu bener bunda sayang sama gue tetapi lelaki itu terlalu jahat dengan bunda."

"Lelaki? "

"Ya bokap gue, udahlah mending tidur dari pada sedih."

Jay dan Sunghoon akhirnya menutup matanya.

Namun Sunghoon belum sepenuhnya menutup matanya, ia sangat prihatin melihat keadaan Jay.

"Jay entah bagaimana keadaan mu, dan keluarga mu aku percaya kamu lelaki hebat Jay." batin Sunghoon.

Sunghoon pun menutup matanya.

Cerita hanya hayalan semata.
Sebagai ucapan terimakasih 100 vote saya beri double update, terimakasih buat semua

30-12-22

only me you us {Jayhoon} ENDWhere stories live. Discover now