Setelah kepergian Cinta Pertama nya, hati nya tertutup terkunci, sepertinya semua sudah berakhir, dalam pikirannya dia hanya akan hidup berdua saja dengan anak semata wayangnya. Namun, takdir yang baru yang jauh lebih indah menunggu didepan matanya...
----TIME SKIP--- Seminggu setelah terakhir mereka komunikasi.
📍 Minimarket , Dekat rumah Nur
"Tak pernah ada tempat atau apapun yang tak mengingatkan tentangmu, entah itu makanan atau minuman yang masuk dalam tubuhku tak lepas dari kenangan saat bersamamu. Bagaimana bisa aku melupakanmu?" Gumam Nur dalam lamunannya disebuah minimarket saat ia hendak menemani Atthar yang ingin Telur isi coklat yang ada hadiahnnya
Nur pun terhentak dari lamunannya
"Silahkan Kak... Kak sebelah sini." Seorang kasir memanggil Nur
"Maah." Atthar menarik tangan Nur
"Ohh iyaa, astaghfirullah, maaf Kak" Nur pun melangkah untuk membayar belanjaannya
Setelah selesai ia tak langsung pulang, tapi duduk dulu didepan minimarket, karena Atthar harus menghabiskan es krim nya terlebih dahulu, berabe kalo harus makan diangkot pikirnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[SnapWA Nur]
Begitulah Nur tiada hari tanpa merindukan alm Suami nya, Zaky. Segala sesuatunya ia sangkut pautkan dengan alm Zaky.
"Mamaaah...." Tibatiba Atthar merajuk
"Kenapa sayang?"
"Itu eskrimnya jatuh.." tunjuk ke bawah meja tempat ia duduk
"Ya Allah, gakpapa yaa nak."
"Gamau, gamau.." Atthar malah nangis
"Beli lagi iya?"
"Mau itu mau itu." Atthar tetap mau es krim yang jatuh
"Itu kotor sayang udah gak bisa dimakan." Nur coba merayu
Namun Atthar malah semakin menangis, orang-orang sekitar minimarket itupun menoleh ke arah kami
"Tenang Nur, tenang" gumam nya dalam hati, jangan sampe ikut emosi
Langsung saja ia memeluk Atthar dengan hangat mencoba untuk menenangkan, ia mengusap punggungnya
"Ssstttt, udah yaa, kita beli lagi yu sayang? Itu kotor banyak bakterinya, nanti perut Atthar aduh."
"Huaaaa.....huaaaa...gamau mau itu." Atthar malah memukul tangan Nur
Yaa seperti itulah Atthar, anaknya sangat baik, dan sedikit sulit untuk di tenangkan saat nangis, namun Nur akan begitu sabar apalagi sedang berada diluar gini, dia akan sebisa mungkin untuk tak terbawa emosi.
"Cup..cup..cup.." Nur hujani kepala Atthar dengan kecupan, agar anak semata wayangnya itu sedikit reda nangisnya.
Malu, iyaa orang-orang jadi memperhatikan kami, karena Atthar menangis cukup kencang, tapi itu sudah biasa sepertinya, ini bukan pertama kalinya, Atthar bisa ada salah sedikit saja yaa begitu tantrum, tak peduli sedang berada dimana ia.