Chapter 26

0 1 0
                                    


Setelah berbicara cukup lama, Bibi Yiqi dan Yan Dan berpamitan untuk pulang, Yinxai merasa sedikit senang karena ketidaknya ia sudah kedatangan satu orang sebelum ia menutup Rumah ini.

Bibi Yiqi dan Yan Dan mulai berjalan menjauh, perlahan-lahan ia mulai menghilang.

"Saudariku, anakmu sudah terobati?"

Bibi Yiqi dan Yan Dan langsung berhenti, lalu menoleh ke asal suara. Di sana ada beberapa wanita setengah baya yang sedang berkumpul.

Mungkin mereka sebelumnya melihat Bibi Yiqi yang kesana-kemari mencari pertolongan kepada anaknya yang sebelumnya pingsan.

"Benar, Kakak. Anakku sekarang sudah baik-baik saja," jawab Bibi Yiqi tersenyum.

"Syukurlah, aku sangat kasihan dari pagi tadi, melihat Saudariku kesana-kemari," timpal wanita disebelah wanita tadi.

Bibi Yiqi terkekeh. "Tidak ada tabib yang bisa menyembuhkannya karena demam Dan disebabkan oleh racun."

Wanita-wanita yang sedang berkumpul disana terkejut atas penuturan Bibi Yiqi.

"Benarkah? Hebat sekali orang itu."

"Ia tidak hanya bisa mengatasi racun, namun bisa mengatasi semua luka dan penyakit juga. Jika Kakak-kakak ku ingin berobat atau mengobati seseorang, pergi saja kesana, sebelum orang itu tutup!"

Sementara Yinxai sendiri, ia sudah membersihkan kembali Rumah yang ia sewa itu. Lalu ia menatap dua buah koin emas yang tergeletak di atas meja, yang merupakan pemberian dari Bibi Yiqi.

Padahal Yinxai sudah memberitahu kalau harga pengobatan disini hanya satu koin perak, namun Bibi Yiqi masih kokoh ingin memberi Yinxai dua koin emas yang ia letakkan di atas meja.

Ia kemudian mengambil koin itu, lalu hembusan angin tiba-tiba saja datang dengan sangat cepat dari depan pintu. Yinxai segera menoleh dan mendapati seorang laki-laki yang sedang menggendong seorang nenek.

Dengan tergesa-gesa ia masuk ke dalam.

"Kau kah yang di rumor-rumorkan bisa mengobati semua penyakit itu?" tanya laki-laki itu.

Yinxai bahkan tak sempat menjawabnya, karena belum lama laki-laki yang menggendong nenek itu di sini, sedikit demi sedikit mulai banyak orang yang berdatangan. Hampir dari mereka menanyakan dal yang sama, namun sebagian juga meminta Yinxai untuk mengobati mereka atau orang yang mereka bawa.

Rupanya, Bibi Yiqi sepanjang perjalanan pulang, ia memberitahu orang-orang yang lewat di sekitarnya akan Rumah Pengobatan Yinxai. Bibi Yiqi berharap dengan ini Rumah Pengobatan Yinxai bisa ramai, karena juga jurus yang Yinxai pakai memang sangat manjur.

Sore itu, Yinxai sangat kelelahan menghadapi para pasien yang semakin lama semakin berdatangan. Sepertinya kabar yang di bawa Bibi Yiqi mulai menyebar, namun Yinxai belum mengetahuinya dan masih bingung.

Para pasien diminta untuk mengantri sebelum di panggil, di beberapa kursi yang tersedia disana. Namun kursi-kursi itu tak cukup untuk menampung pasien-pasien yang semakin berdatangan, hingga dengan terpaksa mereka harus berdiri untuk mengantri.

"Pasien selanjutnya." Yinxai membuka pintu ruangan tempat pengobatan, diikuti dengan seorang laki-laki yang segar bugar keluar dari ruangan itu.

Pasien selanjutnya masuk ke ruangan itu untuk diobati sesuai dengan keluhannya.

Setengah bulan kemudian, nama Rumah Pengobatan Xi sudah tersebar hampir di seluruh provinsi Duanggi. Setiap harinya, Yinxai selalu kedatangan banyak pasien. Bahkan ia sempat mendengar bahwa banyak pasiennya ada yang berasal dari luar kota Yen.

Aku Akan Menjadi Kaisar!Where stories live. Discover now