Terungkap

8 3 2
                                    

Kulangkahkan kaki kecilku turun dari mobil. Suasana yang sangat aku rindukan, sebuah kampung yang menjadi tempatku bermain

Lihatlah, ayunan dipohon rindang itu masih ada. Bahkan setelah Alexa pergi meninggalkanku dulu. Batinku.

Alexa tak ku hiraukan, segera ku langkahkan pijakan cepat kearah rumahku berada.

Aku rindu ibu, adekkk juga. Batinku.

Dari kejauhan sudah ku lihat batang hidung adik Perempuanku yang lucu.
Dia berlari ke arahku dengan sumringah.

Sudah lama aku tidak melihat wajah comelnya setelah sekian lama aku merantau.

Usai dengan adik, aku langsung menemui ibu yang sudah menungguku didepan pintu.

Ku jatuhkan segala lelahku dipelukannya, ibu adalah satu-satunya alasan aku untuk berjuang sekeras ini.

Senyum terlihat diraut wajah ibuku.

Arghh akhirnya aku bisa melihat senyum ibuku lagi. gumamku.

Hari ini aku nikmati waktu bersama keluargaku. Sampai aku lupa terhadap insan yang mengantarkanku kemari.

Alexa bilang dia ingin pergi kesuatu tempat dulu. Aku tidak begitu penasaran dan memilih mengiyakan.

"Makan dulu yaaa ka, ibu sudah siapkan kesukaan kamu" ucap ibuku girang.

"Aaaaaaa ibuuu ini kesukaan aku bangettt" sedih bercampur rindu ku berikan kepada jengkol kesukaan ku ini.

Jengkol semur, makanan sederhana yang mampu memberikan kesan aroma yang khas.

Khas bau maksudnya haha.

Usai makan bersama ibu dan adikku. Aku beranjak pergi keluar, sekedar menyapa alam yang ada dikampungku.

Rasanya sejuk, Bandung selalu menjadi tempatku pulang.

Aku rindu ayunan dipohon rindang itu, apakah boleh juga aku merindukan kenangannya? Batinku bertanya.

Tangan halus mendarat dipundaku.
Alexa mengacaukan pandanganku, ia datang tiba-tiba tanpa diketahui.

"Aku mau cerita, udah lama kita ga berduaan kayak gini" ucapnya sembari duduk di bangku yang terbuat dari kayu.

Aku iyakan ajakannya tanpa sepatah katapun. Entah rasanya setelah lama ditinggalkannya aku jadi seperti asing lagi untuk memulai pembicaraan dengannya.

"Aku nemu dokumen keluarga dirumahku disini" Ucapnya tiba-tiba.

"Ohya? Terus apa isinya" tanyaku singkat.

"Aku heran, isi dari dokumen itu ada surat tentang bayi. Aku kira itu hanya dokumen tentang aku saat aku bayi.
Tapi aneh aku malah menemukan satu nama selain namaku disitu" ucapnya serius.

"Nama lain? Siapa? Bukankah kamu anak tunggal? " Jawab ku serius.

"Bima Denischara " jawabnya.

"DEGG"

Jantungku seakan berhenti mendengarnya. Nama yang tak asing lagi ditelingaku, Sang Singa Bima Denischara.

Aku menutup pengetahuanku tentang nama itu, aku berpura-pura tidak mengetahuinya.

"Key? Ko bengong? " Alexa menghentikan pikiran kosongku.

"A-ah tidak apa-apa". Aku mencoba untuk tidak terlihat tahu akan siapa pemilik nama itu.

"Baiklah, orang tuaku besok kesini untuk menjemputku. Katanya ada yang ingin mereka tunjukan". Ucapnya.

"Iyah" jawabku singkat.

**

Alicia Keyla [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang