Penyesalan

8 3 2
                                    

"Key, sini kerumahku main"

Layar hpku menyala menunjukkan ada sebuah pesan dari Alexa.

"Ngapain Lex?" Tanyaku

"Orang tuaku sudah datang, mereka menanyakanmu" ucapnya.

"Baiklah, aku siap-siap dulu " jawabku.

Sebenarnya aku malas untuk main, karena sudah sedewasa ini aku lebih membutuhkan waktu untuk istirahat.
Apalagi sekarang aku berada dikampung, waktu untuk beristirahat lebih banyak suasananya pun mendukung tubuhku untuk menyembuhkan segala rasa penat.

Rumah besar dengan warna silver berhalaman taman berada dipandanganku sekarang.

Aku menyapa pak surahim, satpam yang sudah lama bekerja disitu sekaligus merawat rumahnya ketika ditinggalkan oleh keluarga Alexa.

Sudah tak asing, aku melontarkan senyuman kepadanya. Dulu waktu aku sering main kerumah Alexa, aku suka minta antar pulang sama pak surahim karena pulang kemagriban.

Alexa menyambutku dihalaman.

Rasanya seperti kembali kedalam cerita lama, namun dengan rasa yang berbeda.

Satu langkah ku tekankan masuk kedalam rumah itu lagi. Mata ku palingkan kearah ruang tamu yang sudah ada orang tuanya menunggu.

Namun ada satu yang aku tak tau siapa itu, dia duduk membelakangi pintu masuk.

Mata indah berwarna biru melirik kearahku.

"DEGGG"

Aku tidak pernah merasakan perasaan sepanik ini.

"Bima" - "Keyla" ucapku berbarengan dengannya.

Semalam Bima mengabariku bahwa dia akan pergi bersama orang tuanya ke Bandung, tapi aku tidak terlalu bertanya kemana dia akan pergi.

Rasa kawut menusuk pikiranku, nafas tak lagi ku hiraukan, ternyata benar firasatku setelah mendengar nama Bima didokumen yang Alexa temukan kemarin.

Namun selama itu aku berusaha untuk menepis segala kemungkinan buruk yang akan terjadi.

Tapi kenyataan bahwa firasatku benar, memang nyata adanya.

"Kalian sudah saling kenal?, Key ini kembaranku Bima Denischara. Aku baru bertemu dengannya tadi pagi, kita lahir bersamaan namun bima mengalami beberapa kelainan waktu kecil makanya tidak dibawa kesini bersamaku". Jelasnya.

Tubuh Sang singa bergerak mendekatiku, raut wajahnya yang ku kenal tak jauh beda bahkan saat ini lebih menyeramkan.

Apakah sang singa sedang marah? Karena diasingkan oleh keluarganya.

"Lu temenan sama bajingan ini??" Ucapnya tergesa-gesa.

Bima masih belum menerima kenyataan bahwa ia lebih diasingkan dibandingkan kembarannya Alexa.

"Lu denger ya, dia itu pacar gua. Klo lu berani ganggu dia, abis Lo" ucap Bima tegas.

"BIMA, HENTIKAN" Kata yang keluar dari Veteran darah dingin, ayahnya Bima dan Alexa

Suara yang berat menunjukkan ketegasannya, merinding bulu kuduku dibuatnya.

Hening, suasana menjadi sangat mencekam.

Kenapa aku harus berada ditengah-tengah permasalahan ini ya tuhan. Gumamku.

"Gua pergi, gua tau kalian cuma bisa berharap sama anak kesayangan kalian" ucap Bima yang memilih pergi meninggalkan kami semua

"Key, gua udh tau hubungan lu sama Alexa dulu. Tapi sekarang lu pacar gua. Jadi lu pasti pilih gua kan?" Ucap Bima merujuk.

"Gabisa, dia punya gua. Kita udah janji buat balik lagi setelah bertemu" Alexa memotong aku yang hendak bicara.

Kemungkinan-kemungkinan besar mulai berkelambu dikepalaku.
Sepertinya otaku akan pecah, aku bingung harus kemana.

Mengulang dengan yang lama
Atau memulai dengan yang baru?

(Kalo kalian yang ada diposisi ini kalian pilih yang mana nihhh???)

"Keyla sudah ayah jodohkan dengan alexa" ucap ayah singkat.

Ibu yang sedari tadi terdiam bukan berarti ia menerima semua keadaan begitu saja.

Ia hanya takut untuk membuat opini, karena pasti akan dibantah oleh sang suami.

"Bajingannnn!!"

Tatapan mata tajam menatap kesemua arah termasuk kedalam mataku.

Bima sedang dalam kondisi puncaknya emosi. Ia pergi begitu saja meninggalkan jejak-jejak manis dihatiku.

Aku ingin menenangkannya, aku ingin mengejarnya, kedua tangan Alexa memegang ku erat menolak aku untuk mengejar lelaki berjuluk Sang Singa itu.

Bima, maaf aku belum bisa usai dengan masa laluku.
Aku gabisa boong kalo aku masih mencintainya. Gumamku pasrah dalam pelukan Alexa.

**

Isak tangis dalam heningnya malam
rasa penyesalan yang mendalam terus menghantuiku.

Salahkah aku menerima cintamu Bima? Gumamku.

Ku lihat kembali kutipan yang kubuat saat aku mulai menjalin hubungan dengan Bima.
Yang terpaksa aku ubah kembali setiap katanya.

// Wahai dunia lamaku, selamat datang kembali dalam duniaku.
Aku selalu menunggumu, kabar bahwa aku selalu mencintaimu itu benar,
Bahkan aku harus menyakiti seseorang untuk bertemu denganmu. //

**


Alicia Keyla [End]Onde histórias criam vida. Descubra agora