Part 32 🌼

261 17 0
                                    

Hello
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_

*****

Hi teman²

Apa kabar hari ini???

Tetap jaga kesehatan ya guys dan jangan lupa bersyukur atas nikmat yang Allah berikan:)

Maaf baru bisa post sekarang:(

Semoga kalian suka sama ceritanya dan maaf kalau alurnya tidak sesuai dengan ekspektasi kalian 🙏

Jangan sungkan-sungkan untuk mengoreksinya jikalau ada typo ataupun kesalahan dalam cerita;

Dan jangan lupa FOLLOW ya teman²!?!

*****

HAPPY READING

•••••

"APA INI BALASAN KAMU KEPADA KAMI" bentak Rani "Mama menyesal melahirkan mu Shanaya" ucapnya lagi

Shanaya berdiri tepat di depan mamanya, mata Shanaya bertatapan dengan manik mata Rani "Kalau mama memang tidak menginginkan Shanaya kenapa mama melahirkan Shanaya ke dunia ini" tanyanya sambil menatap mamanya sendu

"Saya memang nggak pernah mengharapkan kehadiranmu anak sialan, andai bukan karena papa kamu saya juga tidak sudi melahirkan mu ke dunia ini. Gara-gara kehadiranmu keluarga ini banyak mengalami masalah dan kesusahan, kehadiranmu adalah musibah yang besar. Sejak dulu saya juga mau mengugurkan mu tapi karena dia saya harus terpaksa mempertaruhkan nyawa saya buat anak yang nggak tau diri seperti kamu anak sialan" jawab Rani sambil menunjuk kearah Adison yang sedang mengarahkan pandangannya ke lain arah

Shanaya terdiam mendengarkan ucapan mamanya yang sangat-sangat menyakiti hati kecilnya, lebih baik ia di marahi habis-habisan dan di siksa dari pada harus mendengar fakta yang mengganjal pikirannya selama ini. Rasanya ia ingin menghilang saja

Ia menatap papanya "Kenapa pa, kenapa papa menahan mama mengugurkan kandungannya. Kenapa papa nggak biarin aja mama ngelakuin itu semua supaya Shanaya nggak perlu hadir di dunia ini, sebenarnya tujuan papa apa kalau ujung-ujungnya papa memperlakukan Shanaya seperti ini"

"DIAM SHANAYA DIAM" bentak Adison

"Harusnya papa biarin mama bunuh Shanaya aja hiks hiks" ucapnya lirih

Adison menatap Shanaya yang sudah dibanjiri air mata "Papa juga nggak tau kalau semuanya bakalan seperti ini"

"Bilang aja kalau papa juga menyesal punya anak kayak Shanaya, iya kan pa" ujar Shanaya sambil menarik-narik lengan Adison

"Semua orang juga akan menyesal punya anak kayak kamu, udah nggak berguna nggak tau diri lagi, anak kayak kamu harusnya mati saja. Kamu itu anak pembawa sial Shanaya, dasar anak bodoh, apa yang bisa dibanggakan darimu?, tidak ada" ucap Rani tanpa mempedulikan perasaan anaknya

Shanaya tidak mempedulikan perkataan mamanya itu, ia hanya terdiam memikirkan betapa malangnya kisah hidupnya ini

Rani yang melihat Shanaya hanya terdiam begitupun dengan Adison yang sibuk dengan pikirannya sendiri

"Harusnya kamu introspeksi diri Shanaya, sudah numpang hidup ngelunjak lagi. Dan untuk bayarannya kamu harus menerima perjodohan ini kalau kamu menolak silahkan angkat kaki dari rumah ini" ucap Rani mengancam Shanaya

About Shanaya's Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang