4.

874 78 14
                                    

Ada typo harap tandai dan maklumi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ada typo harap tandai dan maklumi






"Kalo gitu bisa mas lihat jaket kamu Jo, lagi pula kalo memang benar bukan kamu pelakunya kamu ga perlu takut buat tunjukin jaket yang kamu pake" ucap si pemilik cafe mengambil ke putusan dan sejujurnya ia juga merasa tidak mungkin kalau Joan pelaku yang telah mengambi uangnya mengingat ia yang sudah mengenal sisik Joan sedah lama

"Ya udah mas boleh cek jaket aku, dan bisa tanya ke kak Tini soalnya dia yang simpan jaker aku di loker"jawab Joan

Setelah itu mereka meminta Tini untuk menujukan di mana ia meletakan jaker Joan yang ia bawa
.

"Di sini mas saya letakkin jaketnya, silahkan di buka"ucap kak Tini, mempersulahkan untuk si pemilik cafe sendiri yang buka loker tersebut

Si pemilik cafe berjalan ke arah loker yang telah Kak Tini tunjuk, Joan yang melihat si pemilik cafe sudah mulai membuka loker tersebut entah kanapa membuat hatinya terasa cemar dan seperti akan ada sesuatu yang besar akan terjadi padanya

Si pemilik cafe segera mengambil jaket yang berada di dalam loker dan saat si pemilik cafe melihat ke kantung jaket tersebut ternyata sesuatu yang ia cari sejak tadi berada di sana

Amplop yang berisi uang senilai 20 juta yang sejak tadi ia cari berada di dalam kantong jaket yang Joan pakai saat datang ke cafe, membuat tatapan tak percaya ia berikan pada Joan

Joan yang melihat itu semua juga ikut terkejut ketika melihat uang yang sedang orang cari cari berada di kantong jaketnya

"Aku berani sumpah mas, bukan aku yang nyuri uang mas" ucap Joan langsung namun malah mendapatkan tatapan tak percaya dari mereka semua

"Alah jangan percaya mas, lagian mana ada maling yang mau ngaku"sahut salah satu pelayan

"Lebih baik mas pecat dia aja, gak baik mas kalo maling tetep di biarin kerja di sini"sahut pelayan lain menimpali

"Mas, aku berani bersupah demi apa pun bukan aku pelakunya" ucap Joan lagi

Namun si pemilik cafe justru menggelang dan menberikan tatapa kecewa ke arah Joan

"Saya kecewa sama kamu Joan, kamu adalah pelayan terbaik saya di cafe ini bahkan kamu udah saya anggap seperti adik saya sendiri namun perbuatan mu kali ini bener benar membuat saya kecewa" Ucap si pemilik cafe tersebut

"Kalau kamu memang sedang membutuhkan uang seharus kamu bilang sama saya dan saya akan membantu kamu seberapa saya bisa jadi kamu tak perlu melakukan hal kriminal seperti ini"

"Saya akan memaafkan semua perbuatan kamu kali ini namun maaf Joan, saya tidak bisa terus memperkejaan kamu di cafe ini lagi"

"Ini ada uang untuk kamu, mungkin uang itu bisa sedikit membantu kamu Jo"ucap si pemilik cafe sambil sejumlah uang ke tangan Joan

Namun Joan mengeleng dan segera mengembalikan uang itu ke tangan si pemilik cafe

"Saya ga perlu uang dari mas karna yang saya butuhkan saat ini hanya ke percayaan dari anda, mungkin saya memang orang miskin tapi saya tak pernah terbersit sekalipun di dalam pikiran saya untuk mencuri apa lagi sempat melakukan hal hina seperti itu"

"Dan keputusan anda untuk memecat akan saya terima, saya sangat berterima kasih pada anda telah menerima saya selama ini" ucap Joan pada si pemilik cafe dan mengembalikan uang itu ke tangan si pemilik cafe setelah itu Joan beralih menatap para pelayan yan sebari tadi memperhatikan dirinya

"Dan terima kasih atas kerja sama kalian selama ini, kalau begitu saya pamit unduri mas" ucap Joan sambil membungkuk sedikit ke arah si pemilik cafe lalu segera keluar dari cafe tersebut


****


Untuk menenagkan diri sejenak, Joan memutuskan untuk pergi ke taman mengkin ia bisa menangkan suasan hatinya yang sedang mendung saat ini

Joan berjalan ke arah salah satu bangku yang kosong di taman itu untuk duduk di bangku tersebut

Dan dari sana Joan bisa melihat pemandangan taman yang asri dengan anak anak yang sedang berlarian di kesana kemari sebagai pemanisnya

Melihat pemandangan yang sangat damai itu membuat suasana hatinya berangsur angsur membaik

"Hawo akak~"sapa seorang anak kecil membuat perhatian teralihkan pada dua mahkluk kecil yang berada di depannya

"Awo~" ucap salah satu dari mereka yang sedang bersembunyi di balik punggung sang kakak

"Inyi ada loti baut akak, jagan lupa di maem ya, dadah~" ucap anak kecil yang lebih tua, lalu munyudukan roti tersebut ke arah Joan yang langsung di terima dengan baik oleh Joan

Joan tersenyum lalu mengucapkan terima kasih pada mahkluk kecil tersebut "terima kasih adik baik" ucap Joan pada mereka

"Cama cama akak~"sahut anak kecil tersebut

"Dah adik baik" ucap Joan lalu beralih pada mahkluk yang lebih kecil yang masih asik bersembuyi di balik punggung sang kakak

"Dah juga adik cantik" ucap Joan sambil mendadah pada mahkluk yang lebih kecil itu, dan ucapan Joan membuat si mahkluk kecil itu semakin malu dan semakin menggelamkan kepalanya ke punggung sang kakak

Melihat kelakuan si mahkluk kecil itu muat Joan terkekeh gemas karna melihat tingkah imut dari mahkluk itu

Setelah lama bepamitan dan berdadah dadahan, mahkluk kecil itu segera berlari ke arah kedua orangtua mereka yang ternanya memang sedang memperhatikan interaksi antara mereka bertiga sejak awal

Bisa Joan lihat kedua mahkluk kecil itu yang sedang tertawa bahagia sersama kedua orangtuanya, dan entah kenapa ada terbersit rasa iri saat melihat keluarga mahkluk kecil itu yang terlihat sangat harmonis

Tidak seperti keluarganya sekarang yang sudah sangat hancur dan terpencah belah kemana mana tanpa bisa di persatukan kembali
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung....

+ follow dan komen juga ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

+ follow dan komen juga ya

See you kapan kapan lagi
Dadah~

Anak angkat kyai?!Where stories live. Discover now