19-REALITY

219 18 4
                                    

Nanon bangun tidur lebih dulu sambil menoleh kearah pria di sebelahnya yang tampak tertidur pulas, kemudian pria berlesung pipi itu turun dari ranjang untuk segera mandi sambil membereskan tempat tidur dengan Ohm yang masih tertidur pulas dengan kondisi shirtless.

Tak lama setelah Nanon mandi ia menoleh kearah ranjang, Ohm baru saja bangun dari posisi tidur nya dengan duduk lalu menoleh kearah Nanon sambil tersenyum. "Morning." Katanya sambil tersenyum membuat Nanon pun tersenyum lalu menaruh handuk yang melilit bahunya ke jemuran kecil yang ada di dalam kamar mandi.

Nanon mendekat kearah Ohm dengan berlutut di atas tempat tidur sambil merapikan rambut Ohm yang berantakan karena baru saja bangun tidur membuat Ohm tiba-tiba mengeratkan kedua tangannya pada pinggang, Nanon hanya tersenyum dengan kelakuan Ohm padanya. "Kenapa kamu?" Nanon bertanya kepadanya masih dengan mata yang melihat kearah rambut Ohm. Ohm hanya menggelengkan kepala dan membiarkan Nanon merapikan rambutnya. Nanon tiba-tiba mengecup bibirnya sambil sesekali melumat bibir Ohm membuat Ohm ikut melakukan kegiatan tersebut dengan kedua tangannya yang mengelus-elus punggung Nanon.

Ciuman terlepas dengan benang saliva yang terputus dari kegiatan mereka tersebut. Mereka saling tersenyum satu sama lain kemudian Nanon pun menyudahi kegiatan itu dengan turun dari tempat tidur sambil berkata. "Ayo bangun. Kamu kan kemarin bilang mau ajak aku ke pantai." Ohm yang duduk di tempat tidur pun langsung bangun dari posisi duduknya untuk mandi ke dalam kamar mandi sedangkan Nanon menunggu sambil melukis dengan memegang kanvas di tangannya.

Tak lama kemudian Ohm keluar dari kamar mandi sambil menggantungkan handuk nya pada jemuran kecil yang ada di kamarnya lalu berjalan menuju Nanon yang tengah duduk di pinggir tempat tidur tengah melukis. "Kamu sedang melukis apa?" Tanya Ohm yang duduk dsebelahnya membuat Nanon tersenyum kearah pria di sebelahnya sambil menempelkan kanvas kecil nya di sebelah wajah Ohm.

"Mirip." Cetus nya yang membuat Ohm mengambil lukisan tersebut kemudian terkejut dengan lukisan Nanon yang terlihat mirip seperti dirinya.

"Kenapa kamu lukis aku?" Tanya Ohm sambil menyentuh lukisan itu dengan tangannya kemudian tiba-tiba kepala Nanon menyender pada bahu Ohm sambil menjawab. "Tidak tahu kenapa inspirasiku selalu datang ketika membayangkan wajahmu."

"Kamu tidak sedang berpikir mesum kan?" Tanya Ohm lagi yang membuat Nanon menarik kepalanya sambil menatap kearah Ohm lalu Ohm mengecup bibirnya. "Jelek ekspresi nya begitu." Ohm sambil mencolek dagu nya Nanon.

"Katanya mau ke pantai? Ayo kita ke pantai. Kamu kan mau ajak aku berenang di laut." Seru Nanon yang membuat Ohm kemudian membawa tas ransel nya lalu menggenggam erat tangan Nanon hingga mereka tak lama tiba di Pantai.

Nanon berlari-lari kecil di pinggir pantai sambil memainkan air yang di cipratkan kearah Ohm hingga akhirnya tubuh mereka basah kuyup karena saling melompat ke laut. Beberapa menit setelahnya mereka berdua duduk di pinggir pantai sambil sama-sama menengadahkan kepalanya keatas lalu menoleh kearah seseorang di sebelah mereka sambil saling melempar senyum satu sama lain.

"Senang?" Tanya Ohm kini yang dijawab anggukkan kepala oleh Nanon yang pandangan nya kini lurus kearah laut. "Kalau kamu?" Nanon kembali bertanya yang dijawab anggukkan kepala oleh Ohm.

"Senang karena ada kamu disini."

"Gombal."

"Aku serius. Biasanya aku tidak merasa sebebas ini ketika bersama dengan orang lain jika sedang berada di pantai." Senyum Ohm kembali menoleh sekilas kearah pria di sebelahnya yang di jawab senyuman juga oleh Nanon.

"Setelah liburan ini kamu kembali bekerja kan?" Tanya Nanon yang dijawab anggukkan kepala oleh Ohm. "Yes, back to reality.  Tapi, kali ini aku tidak akan tinggal sendirian lagi karena sudah ada yang menemani."

STORM [FINISHED ✔️]Where stories live. Discover now