13. Njing!

2.2K 398 44
                                    

"Sebenarnya aku bukan adiknya Azzam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sebenarnya aku bukan adiknya Azzam." ucap Jay tiba-tiba. Nadanya terdengar begitu gugup.

Bagaimana tidak, makan malam mereka yang awalnya damai tentram dan hanya diisi dengan suara Nakhala yang sibuk berceloteh sendiri dengan makanan di depannya yang sudah tak lagi berbentuk tiba-tiba menjadi hening. Dan saat suara Jay tiba-tiba terdengar, membuat suasana langsung berubah menjadi sedikit kacau. Yudhi bahkan menyemburkan kopinya dan mengenai Jay di depannya. Membuat Nakhala, bocah lima belas bulan itu memekik senang.

"Yayayayayah dididi hihihi." tangannya yang berlemak melambai-lambai dengan sendok bayi berwarna biru dalam genggamannya.

Wajahnya penuh dengan makanannya yang berceceran karena bayi itu menolak untuk disuapi. Jangan lupakan piyamanya yang berwarna abu-abu sudah tak lagi beraturan.

"Tuh kan! Kata gue juga apa, Bi! Nih anak pasti nipu kita. Sini nggak lo!" Yudhi bangkit dan menarik kaos hitam Jay.

"Ih ih tunggu! Aku bisa jelasin!" Jay memekik keras. Takut sekali dia ditatap tajam seperti itu. Apalagi dengan kaosnya yang ditarik begitu kasar.

"Mau berkelit lagi lo? Ha? Mau gue bejek bejek lo?"

"Ih makanya dengerin aku dulu!" Jay melepas paksa genggaman Yudhi pada kaosnya, namun itu hanya sia-sia karena kekuatan Yudhi jauh daripada tenaganya.

"Apa lagi?!" teriakan Yudhi membuat Nakhala yang tadinya sibuk tertawa dibuat terkejut dan menangis.

"Huaaa yayyah bii iuu huaa."

"Tuh kan! Abang sih! Si Adek nangis kan?" Jay dibuat berucap kesal karena Yudhi Nakhala malah menjadi menangis.

"Nyalahin gue lo?!" ucap Yudhi marah. Jay langsung diam menciut, namun namanya Jay mana ada kapoknya.

Kun dengan sigap menggendong bayi itu dan membawanya untuk membersihkan tubuhnya yang sudah kotor dan lengket. Namun bayi itu malah menolak. Menggelengkan kepalanya berulang dan semakin menangis keras. Kun tak tahu harus apa, maka dari itu laki-laki itu tetap membawa Nakhala dan segera membersihkan tubuh mungilnya.

"Nyo nyo nyoooo. Dididi~"

"Abang sih." tunjuk Jay pada Yudhi yang masih memperhatikan Kun yang berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuh anak itu.

Sedangkan Juan dengan sigap membantu Kun, berlari ke atas untuk mengambil keperluan Nakhala baik itu piyama bersih, pampers, dan juga minyak telon.

"Apa lo bilang?!"

"Iya maaf."

"Cepat jelasin maksud lo apa?"

Yudhi sepertinya tak lagi punya banyak tenaga untuk bertengkar. Jadi walaupun Jay memang membohonginya, Yudhi tetap akan mengusirnya keesokan harinya. Bukan malam itu juga karena dia sudah lelah.

Nakhala (SELESAI)Where stories live. Discover now